Hanya cerita dari orang yang menjalani tingkat akhir masa SMA. Dengan pertanyaan yang sama dari keluarga, orang tua, guru, bahkan orang yang duduk berdampingan dalam bis kota.
"Mau nerusin dimana setelah lulus?"
Serta cerita tentang cita-cita, cin...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pukul 21.30.
Aktifitas gue gak bakal pernah berubah, buka tirai jendela kamar hanya untuk memastikan cewek rumah depan sudah tidur. Bukan karena gue sok baik atau apa, nih cewek memang kadang gak tau diri aja lagi dikhawatirin.
Ardira Kartya Putri.
Cakep kan namanya,orangnya juga cantik banget. Dia temen dari SMP gue, dulu dia dan keluarganya pindah ke kompleks waktu gue kelas 2 SMP. Dan ternyata Tuhan baik banget, bukan hanya dijadikan tetanggaan, tapi juga teman satu sekolah selama 5 tahun.
Iya 5 tahun, setelah itu kita kayak orang asing.
•••••
"Rara pulang nanti bareng gue iya?" dia belum keluar kelasnya, 12 mipa 3 dan masih menulis sesuatu, dibuku hitamnya.
"Aku ada janji beli buku sama Vano," jawabnya tanpa menoleh sedikitpun kearah gue.
Iya Ra, gak bakal lu pulang bareng gue gak tau deh kenapa dan sejak kapan kita gini, atau cuma perasaan gue aja yang takut lu lupain gue. Tapi jujur iya, saat liat lu digandeng sama orang lain, orang yang gue tau banget gimana perasaannya sama Raranya Varo semenjak kelas 2 SMA lalu.
Perasaan itu tiba tiba muncul, perasaan takut, kecewa nggak ridho dunia akhirat. Lihat lu beres-beres tas kayak gini, dan dengan semangatnya lu bilang ke gue, "Duluan iya Varo".
Gue masih diem, sampai punggung kecil lu yang gue tatap nggak keliatan lagi. Bahkan sampai gue sadar, cuma tinggal gue dikelas ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Alva.....! Dira kemana?"
Duh kaleng rombeng ini gagalin masa galau-galaunya gue banget.
"Dah pulang."
"Sewot amat pak. Anterin gue balik gih, males gue balik sendirian."
18 tahun gue hidup di dunia ini. Satu-satunya hal yang nggak bisa gue ngerti, ada gitu cewek yang sifatnya kayak Ais. Dia tuh salah satu dari sekian banyak orang yang menyia-nyiakan visual nya.
