And now you're telling me you miss it
And I'm still on your mind
We were one in a million
And love is hard to find*Feel me*
•••••
Alvaro
12 september 2013.
Bunda ngajak gue datang kerumah depan, katanya ada tetangga baru.
Saat itu gue masih kelas 2 SMP, gue yang baru datang dari sekolah dengan tampang kucel, buluk dan bau keringet tapi tetap ganteng ini, datang ke rumah itu buat bawain makanan dari bunda.
Tepat didepan rumah berpagar putih itu, dari balik pintu bisa gue lihat ada seorang gadis yang sedang membaca buku diayunan taman depan rumahnya. Tamannya cantik, adapula air mancurnya berbentuk bulat disekitarnya dikelilingi bunga mawar putih.
Perlahan gue buka pintu pagarnya, dia masih belum respon. Akhirnya gue mendekat kearahnya, dan mengulurkan tangan.
"Hai, gue Alvaro."
Dia diam natap tangan gue lama banget, mungkin dia pikir tangan gue kotor karena tampilan gue yang udah amburadul ini.
"Tangan gue bersih kok, cuma habis main basket aja sama teman-teman tadi."
Sekarang dia malah dongak, natap ke arah gue dan gue diam saja. Gila dia senyum, senyum yang manis banget.
"Aku Ardira, kamu anak tante sheli iya?"
Jawabnya cukup singkat, sambil berdiri membalas jabatan tangan dari gue yang hampir 5 menit di anggurin.
Gue masih diam, suaranya sopan masuk telinga dan tangannya halus banget, mungkin ini terkesan lebay tapi kayaknya gue jatuh cinta sama dia sejak saat itu.
•••
"Rara nya Varo," jam 5 pagi, gue udah berisik dirumah orang cuma buat bangunin Raranya Varo.
"Varo kok bisa masuk sini ? Keluar ih aku belum mandi, masih ngantuk nih,"
Nggak mandi juga udah cantik ra, batin gue.
"Anak perawan, jam segini belum mandi. Mandi gih atau mau dimandiin nih?"
"Varo ih, kamu mau apa kesini sih?" dianya sewot, tapi belum bangun, mau gue seret juga takutnya dia lagi pake yang gimana gitu, soalnya sekarang badannya ketutupan selimut semua.
"Kita udah lama gak keliling komplek Ra, mau joging aja sebentar, nanti beli es warna warni dan segala macam makanan bermicin ditaman komplek," jawaban kali ini seperti nya berhasil, Rara bangun buat duduk.
"Iya udah, keluar dulu aku ganti baju," jawabnya masih setengah sadar. Gak nyesel gue nggak jadi nyikap selimutnya. Orang baju nya saja amburadul gitu, hadeh Ra imanku goyah.
Kenapa iya, kalau bangun tidur Rara cantik banget, apa semalam dia pulang ke kayangannya terus baru balik pagi ke dunia gitu? Aneh.
Nggak lama setelah hampir 10 menit gue tunggu dia diruang tamu, rumah dia sepi dan bakal selalu gitu. Om dan tante sibuk banget, mahklum lah mamanya dokter bedah onkologi, papanya pengacara. Jadi bisa kalian lihat lah, bakal gimana hidup Rara.
Secara finansial Rara gak pernah ada masalah, tapi secara batinnya dia kesepian banget, kayak sekarang.
"Dirumah ada siapa bi?" Rara lagi tanya sama bibi Ti.
"Tuan sama nyonya belum ada yang pulang, non kalau mau sarapan sudah ada di meja makan" jawab bi Ti, orang yang ngasuh Rara sejak dia pindah dikomplek ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Graduation (OnGoing)
FanfictionHanya cerita dari orang yang menjalani tingkat akhir masa SMA. Dengan pertanyaan yang sama dari keluarga, orang tua, guru, bahkan orang yang duduk berdampingan dalam bis kota. "Mau nerusin dimana setelah lulus?" Serta cerita tentang cita-cita, cin...