4. Best Feeling

0 1 0
                                    

Nothing in the world could ever pay his debt
But I am gonna get as close as I can get
Yeah, he's gonna pay, in every way

*Under the Stairs*

•••••

Ardira

Senin.
Pasti upacara, panas.

Dan kalau panas, alergi aku bakal kambuh. Lagian kenapa sih, dari sekian banyak alergi didunia ini, kulit aku harus alergi sinar matahari.

Setiap selesai upacara, pasti aku bakal lari ke kamar mandi dulu, buat ngademin badan. Karena setiap kali alergi aku kambuh, kulit aku jadi merah-merah dan rasanya panas .

Tapi aku bukan vampire iya!

Bahkan kalau sampai parah aku bisa pingsan, hanya karena alergi ini. Memang kalau dipikir lagi nggak masuk akal, cuma panas matahari juga sampai pingsan. Aku juga nggak tau, alergi itu sudah ada sejak aku lahir, dan aku gak minta buat punya elergi itu.

Seperti sekarang, rasanya panas banget. Mana tadi pagi belum sarapan, daripada aku pingsan dan nggak ikut pelajaran pertama. Aku mutusin buat jalan ke belakang, nemuin anggota PMR dan minta obat gatal. 
Kalau dilihat dari situasi saat ini, harusnya tinggal pembacaan doa, tapi kalian tahu sendiri kan. Nggak ada didunia ini pembina upacara dan amanahnya yang singkat, padat dan jelas. Semua itu hanya kalimat pembukaan, isinya mah sama lah kaya buat makalah biologi nyambung menyambung jadi satu padahal cuma satu kerangka.

Cukup lama di UKS, sendirian. Dan balik ke kelas juga, sendirian. Biasanya bakal ada yang nyamperin. Tapi kayaknya dia lagi sibuk ngerjain pr di sekolahan, lagi.

Kebiasaan.

"Dira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dira."

Duh nih orang ngagetin aja. Untung aku masih bisa jaga muka datar.
Gimana nggak kaget di pertigaan jalan, saat aku mau belok kiri dengan kepala yang masih lumayan berat karena kelamaan tiduran di UKS tadi, dia berdiri tiba-tiba di depan aku.

"Mau ngomong sebentar."

Aku takut sebenarnya.  Karena dia salah satu orang yang nggak ketebak sama pengamatan aku. Aku masih diam nggak jawab dia, bahkan mungkin tadi aku mundur satu langkah saat dia coba bicara lagi. 

"Mau ngomong apa?" tahan Ra tahan, jangan sampe kamu kalah sama dia, nanti dia seenaknya aja sama kamu kayak minggu lalu.

Minggu lalu juga pernah kayak gini, dia tiba-tiba juga nyamperin aku di kelas, ngajak ngobrol berdua. Dan tau selanjutnya apa yang terjadi? Dia njabak aku sambil bilang "Sorry Ra, gue cuma pengen lakuin itu ke lu."

Aku juga nggak tau kenapa sama dia, Vano and friends  nya, karena setahu aku sebelum kejadian Radino nyamperin aku di kelas waktu itu, emang ada yang salah dari persahabatan mereka.

After Graduation (OnGoing) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang