Chapter 4: part 2

4K 341 0
                                    

"Tak peduli bagaimanapun juga, ini bukanlah situasi yang baik."

Itu adalah hal yang pertama kali dikatakan oleh Kakashi.

Sakura dan Ino, keduanya dipanggil ke kantor Hokage. Kakashi ingin berbicara pada mereka perihal Sasuke.

"Guru! Jadi kau mengatakan jika ini adalah hal yang tidak baik?"

Sakura melangkah kearah meja Kakashi ketika Kakashi berbicara.

"Kemunculan Sasuke juga terlihat di luar Sunagakure. Dan lagi, itu terjadi di beberapa waktu."

Sasuke berhubungan dengan pedagang persenjataan militer ilegal, seperti halnya organisasi kriminal. Bahkan pada dua kejadian itu, dia menginformasikan jika dia berencana untuk menteror konoha. Dan juga dia menyarankan mereka untuk bergabung dengannya. Orang-orang yang menolaknya terbunuh. Perkembangan ini juga sama dengan yang didengar dari Gaara.

"Darimana kau mendengar cerita ini Guru?"

Sakura bertanya.

"Dari Sai, dia mendengar berita ini dari seorang informan."

"Sai? Kenapa Sai berhubungan dengan informan?"

"Tidak. Kurasa Sai memintanya untuk menyelidiki sesuatu saja. Akan tetapi aku mendengarnya ketika dia memberikan perkembangan laporannya."

"Kau berkata jika dia sedang menyelidiki sesuatu. Apakah yang terjadi dengan yang baru saja kau katakan? Tentang seseorang yang bertindak mencurigakan di desa? Apakah Sai menyelidiki hal itu?"

Ino melontarkan banyak pertanyaan tanpa jeda.

Kakashi membenarkan pertanyaan Ino dengan seulas senyuman pahit, merespon dengan kalimat singkat. "Ya! Begitulah."

"Apa dia mengerjakannya sendirian? Kau harusnya tidak mengizinkannya melakukan hal yang berbahaya.. kau tahu."

Ino meminta banyak hal.

"Itu benar. Aku telah memintanya untuk tidak melakukannya secara berlebihan. Dia adalah orang yang sepenuhnya menginformasikan apa yang terjadi di tempat itu dengan memakai akal sehatnya, dia tahu sampai dimana dia harus memaksakan diri. Karena dia bukanlah tipe orang seperti Naruto."

Ino seringkali mengkhawatirkan Sai. Kakashi mungkin merasakan ada sesuatu pada Ino. Tapi Kakashi tidak mengatakan apapun tentang hal itu.

"Namun.. Tentang Sasuke-kun?" Sakura bertanya.

"Apa yang akan terjadi jika masalah ini terus berlanjut seperti ini?"

"Jika terus berlanjut seperti ini. Baiklah..."

Kakashi diam, kemudian melanjutkan pembicaraannya.

"Dia akan menjadi buronan Internasional. Mereka akan mengirim orang untuk mengejarnya keseluruh penjuru dunia."

Sakura mengambil nafas.

"Ya! Tapi ini tidak bisa diputuskan dengan satu langkah seperti itu. Pertama-tama, kita harus mengadakan rapat, pertemuan lima Kage. Sasuke juga pahlawan yang menyelamatkan dunia bersama dengan Naruto. Seseorang seperti itu tidak bisa ditetapkan sebagai buronan internasional tanpa adanya diskusi bersama."

"Jika itu masalahnya, bukan masalah kan?"

Ino berbicara dengan nyaring.

"Tetapi menurut alur peristiwanya.. lima Kage bertarung bersamanya sebagai rekan selama perang besar dunia shinobi berlangsung. Setidaknya mereka tahu jika yang mereka lihat adalah peniru Sasuke-kun. Mereka akan segera mengerti kan?"

Ini benar-benar terlihat optimis dan baik bukan? Sakura merasakan tanda kekhawatiran di dalam dadanya. Perasaan itu membengkak ketika Kakashi melanjutkan kalimatnya kembali.

"Tapi, walaupun seorang pemimpin desa merasa seperti itu, ini tetap akan menjadi masalah, tidak berarti jika suara-suara dari masing-masing desa akan setuju dengan dia. Gambaran dari masa lalu, suara-suara itu kemudian akan mewakili desa. Jika banyak suara yang mengatakan jika Sasuke harus dikalahkan, kemudian kelima orang Kage tersebut harus mengikuti pemikiran yang sama.. Mereka akan bekerjasama di dalam kelompok untuk mencarinya. Mungkin itu akan terjadi melalui berbagai pembicaraan dari desa-desa."

"Mereka akan melakukan sesuatu seperti itu..."

Ekspresi wajah Ino meredup.

"Jika ada pertemuan lima Kage.. Izinkan aku untuk menemanimu."

Sakura memintanya dengan nada suara yang kuat.

"Karena.. Tak peduli bagaimanapun juga. Aku tak akan mengizinkan jika Sasuke-kun. Menjadi kriminal buronan atau sesuatu semacamnya."

"Aku tahu, jika pertemuan itu diadakan. Aku akan membiarkanmu ikut. Tapi.. Seseorang yang mengatakan motif yang sesungguhnya tidak harus kau Sakura. Sebaliknya, Sasuke sendirilah. Walaupun hal pertama yang dilakukan akan menjadi sebuah desakan terhadapnya, karena mungkin dia akan merasa tidak bersalah atas semua kejadian ini."

"Seberapa jauh kita harus bertindak?" Kakashi bergumam.

"Haruskah kita menentukan tempat pertemuan melalui pesan atau yang lain?"

Kata Ino.

"Ya tentu!"

'Seseorang yang telah menyamar menjadi dirimu (peniru) muncul, kami meminta hubungan darurat denganmu. '

"Seperti itu, tapi.. Sejauh ini juga tak ada respon."

'Haaa' Ino menarik nafasnya panjang.

"Tapi jika Sasuke-kun tidak muncul. Kita tak punya pilihan, namun untuk membuktikannya... Sasuke-kun yang terlihat di berbagai tempat itu.. sesungguhnya adalah seorang peniru."

Kata Sakura.

"Ya! Itu benar. Tapi bisakah kita melakukannya? Yang Gaara rasakan adalah chakranya Sasuke. Jika itu dia ekspos pada pertemuan lima Kage.. Mungkin saja Gaara tidak punya pilihan, lalu mengatakannya. Jika itu terjadi, keberatan kita akan tidak dipahami. Kemudian para pemimpin desa itu tidak akan bisa dibujuk."

........

Sakura menggigit bibirnya.

"Kita tak punya pilihan."

Walaupun dia berkata demikian, suaranya terlihat lemah.

Sakura Hiden: Pemikiran Cinta, Membentuk Angin Musim SemiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang