4

396 62 5
                                    


Hai ^_^

  



Setelah mematung beberapa saat akhirnya hyunsuk tersadar.

"Yosh,Lo bangunin semua anak anak"

Yoshi mengangguk sebagai jawaban.dan segera pergi menaiki tangga lantai atas.

Tok..tok..tok..

Pintu terbuka dan muncullah seseorang dengan wajah bantal dan sebuah guling yang dipeluk.

Jihoon menaikan kepalanya seolah bertanya 'ada apa'.

"Hoon bangunin semuanya.darurat pokoknya darurat"ujar Yoshi dengan air muka cemas.

Jihoon yang masih loading pun hanya menatap Yoshi Bingung.darurat kenapa?.

Melihat jihoon yang hanya memasang wajah ogeb,Yoshi menghebuskan nafas dan terdiam sejenak lalu menatap wajah jihoon serius.

"Jeongwoo dibunuh".

Jihoon sejenak mencerna perkataan Yoshi kemudian melebarkan matanya.guling yang dipeluknya pun terlepas dari tangannya.

"JONGWOO?MATI?"

"Pokoknya cepat Lo bantu gue bangunin anak anak!".sergah Yoshi

Jihoon mengangguk dan segera pergi membangun kan yang lain.



Sekarang semua berada di dapur.

Haruto memejamkan matanya yang bengkak mengambil nafas dalam dan menoleh ke hyunsuk.

"Bang udah lapor polisi?"

Hyunsuk mengangguk sebagai jawaban.

"Kok bisa gini?"gumam junkyu pelan menundukkan kepalanya menghadap lantai.

Semua dalam keadaan syok.apalagi kondisi yedam dan junghwan.badan junghwan lemas sekaligus bergetar dan bulir air matanya tidak berhenti turun menyebabkan matanya menjadi bengkak,ia masih teringat kakaknya yoonbin yang tiada karana kasus yang sama 'dibunuh'.

Bunyi sirene polisi pun terdengar dari luar halaman villa.

Polisi langsung memberi garis polisi dan mengintrogasi temapt kejadian perkara.

"Bobby!". polisi bernametag Kim Minseok  memanggil bawahannya dengan mata yang terus menatap jasad jeongwoo.

"Lapor pak,ada yang bisa saya bantu".

"Apa isi pemeriksaan visumnya?" Tanya Minseok menatap bawahannya.

"Menurut hasil pemeriksaan jasad dibunuh sekitar 3 jam yang lalu dan ada sekitar tujuh tusukan di bagian perut korban".

Minseok mengecek jam di tangannya.lalu menatap Bobby.

"Panggil saksi!"

"Baik pak". Bobby mengangguk dan langsung beranjak pergi.

"Apa benar anda Bang Yedam dan saksi dari pembunuhan korban yang bernama Park Jeongwoo ?" Pak Minseok menatap Yedam serius.

"Benar pak"Yedam menjawab walaupun air mukanya tidak menunjukkan bahwa dia baik baik saja.

"Bisa Ceritakan kronologi nya?"Minseok menatap Yedam dengan pandangan penuh tanya.

"Dini hari tadi saya haus dan bangun dari tidur,ketika saya ingin membangunkan jeongwoo untuk nemanin saya dia udah nggak ada  disana,saya pikir dia kebelet pipis jadi  saya santai aja.pas saya nyamapai kedapur mau minum saya ngerasa kaki saya basah dan setelahnya saya lihat cairan merah kayak bentuk darah, pertama saya bingung ini cairan dari mana. saya noleh ke sebelah baru saya tahu itu darah dan jeongwoo."Yedam memelankan suaranya di akhir.

Polisi Minsok mendengarkan dengan seksama lalu mengangguk.

"Hanya itu?"

Yedam mengerutkan keningnya berpikir apakah ada lagi yang masih belum ia ceritakan.dan tiba tiba Yedam mengangkat kepala teringat sesuatu.

"Pak, sebelumnya saya ada dengar suara kayak panci jatoh"

Mendengar penuturan Yedam Minseok berdiri dari duduknya.

"Suara?".

Yedam mengangguk

"Awalnya saya pikir itu suara tikus".

Minseok menjentikkan jarinya. setidaknya ada sedikit informasi yang berharga untuk penyelidikan

"Baik, terimakasih atas pernyataannya Yedam".











TBC.

Difficult|TREASURE Feat Yoonbin|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang