... tanpa repot-repot mencari kebenaran.
***
Begitu saja, waktu berlalu selama sebulan. Sudah dua bulan Darian menjadi pelayan Helen. Selain kegiatan harian seperti membersihkan kamar, menyapu halaman, mencuci baju (ralat, membawakan pakaian kotor ke Fuma) dan mengingatkan pelayan dapur membawa makanan ke kediaman Helen, Darian tidak banyak beraktivitas.Helen bukan tipe yang suka bertemu banyak orang dan lebih senang menghabiskan waktu di kamar atau berlatih pedang dengan Gavin. Sesekali akan datang juga pria usia empat puluhan tahun yang sangat hebat dalam berpedang. Darian tidak tahu kalau nama pria yang dia maksud adalah Rezvan. Dia juga tidak berani dengan lancang bertanya ke Helen atau Gavin.
Sesekali Darian akan memerhatikan teknik pedang Rezvan. Meskipun dia sangat ingin belajar juga, tapi dia tidak berani meminta lebih. Dia hanya akan diam-diam meniru gerakan berpedang itu pakai ranting, dan berlatih di kamarnya. Tetap saja, dia tidak bisa belajar sendiri. Dia tidak tahu dasar-dasar posisi kaki dan tangan yang benar. Akhirnya, dia menyerah belajar. Hanya memerhatikan Helen saja yang sangat anggun ketika menggerakkan pedang.
Darian tidak tahu mengapa menggunakan kata 'anggun' untuk menggambarkan teknik berpedang Helen, tapi begitulah yang dia rasakan. Teknik itu kuat, dan terampil, tapi juga indah dan membuatnya sulit berpaling.
Dalam dua bulan ini, hubungan Darian dan Gavin juga menjadi lebih baik, tapi hanya Gavin yang menganggap mereka berteman. Darian tidak berani melewati batasannya.
Hari ini Darian membimbing pelayan dapur ke kediaman Helen untuk membawakan sarapan. Saat itulah dia mendengar obrolan tentang makan di aula kerajaan.
Darian bertanya ke salah satu pelayan dapur, "Kenapa Tuan Yang Mulia tidak ikut sarapan di aula bersama anggota keluarganya yang lain?"
Pelayan dapur terkesiap, takut bicara.
"Katakan saja," kata Darian dengan senyum manis.
Pelayan dapur terkesima dengan senyum Darian. Itu sama baiknya dengan senyum Gavin yang meluluhkan hati wanita.
Setelah hidup dengan baik selama dua bulan sebagai pelayan Helen, Darian mulai menampakkan fitur wajahnya yang sebenarnya tampan. Pipi itu tidak lagi tirus, sudah diisi daging putih lembut yang membuat orang gemas ingin mencubitnya. Netra biru Darian yang setenang air membuat orang betah memandangnya, tapi juga menimbulkan riak gugup dan malu di waktu berikutnya. Bibir tipis Darian yang tersenyum ramah juga menyenangkan mata. Siapa yang bisa menolak ketampanan ini? Jika Gavin pria tertampan seantero kerjaan, memiliki fitur menawan ala cendikiawan, maka Darian adalah yang kedua tertampan dengan fitur polos dan lembutnya ala malaikat.
"Itu karena Yang Mulia Heli 'sakit' dan Yang Mulia Raja tidak bisa membiarkannya makan bersama dengan keluarga kerajaan lain."
"Sakit apa? Aku selalu melihat Tuan Yang Mulia baik-baik saja."
"Itu--"
"Apa yang membuat kalian berhenti di tengah jalan?" Ini suara Gavin.
Para pelayan dapur segera membawa makanan ke ruang tamu dalam rumah Helen. Mereka dengan hati-hati meletakkan di meja, lalu keluar kediaman sesegara mungkin, seolah berdiri semenit lebih lama di dekat Helen akan membunuh mereka.
Darian sudah memerhatikan tingkah para pelayan ini selama dua bulan belakangan. Dia sedikit tahu kalau semua orang takut dengan tuannya. Hanya mendengar nama tuannya, tubuh orang-orang itu gemetar.
Awalnya dia menduga karena tuannya selalu memakai topeng perak dan membawa pedang ke mana pun dia pergi, tapi semua pengawal juga membawa pedang, tapi tidak seperti tuannya yang sangat ditakuti. Kemudian, dia berpikir itu mungkin karena tuannya sudah menaklukkan dua kerajaan dalam lima tahun terakhir ini, tapi pemimpin pertempuran bukanlah tuannya. Tuannya hanya berpangkat Kapten di medan perang. Gavin jauh lebih hebat pangkatnya jika dibanding tuannya, tapi orang-orang malah lebih takut dengan tuannya dibandingkan dengan Gavin.
![](https://img.wattpad.com/cover/167415487-288-k174907.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Servant Of The Princess [COMPLETED]
Fantasy[Eksklusif di Dreame/Innovel] Part dikunci mulai bab 10 Darian, hanyalah putra seorang wanita budak, tapi sebelum kematian ibunya, dia diberitahu bahwa ayahnya adalah pengkhianat kerajaan Griffin. Bukan dieksekusi mati, Darian justru dikirim untuk m...