The Last Wind

Prolog

Keluarga besar Albert memiliki kisah pahit nan tragis dan cerita unik yang tidak semua orang tahu tentang fakta-fakta tersembunyi itu.

Keluarga itu memiliki tokoh antagonis dan protagonis yang saling mengabaikan. Karakter para tokoh terbentuk karena berbagai faktor intern dan ekstern.

Tidak seorangpun yang benar-benar dipenuhi oleh kegelapan sejak lahir. Sosok gelap yang terlihat hari ini adalah bentuk lain dari penyamaran pahitnya kehidupan dan luka kehilangan yang teramat dalam.

Seperti itulah para tokoh terlahir dan terbentuk karakternya. Kegelapan di antara cahaya dan cahaya di antara kegelapan.

Ya, pemeran utama dan sang bayangan bagaikan perpaduan cahaya dan kegelapan; bagaikan perpaduan antara kebaikan dan keburukan.

Mereka terlalu berbeda, meski bersaudara; seperti putih yang terpisah dari hitam. Atau, hitam yang tidak pernah bisa menyatu dengan putih yang bersinar terang.

Seorang pembuat onar tidak pernah bisa disatukan dengan penegak keadilan, sang malaikat penolong, seperti itulah hubungan rumit antara sang troublemaker Zavier Albert dan sosok sepupu sempurna, Aryan Albert.

Keduanya tidak cukup dekat, bahkan hampir tidak pernah bicara, tapi tidak seorangpun di antara mereka yang saling membenci meski mereka dihadapkan pada persaingan untuk memperebutkan posisi pewaris perusahaan real estate raksasa se Asia Tenggara, Albert Group.

Kekacauan yang tidak bisa dihindari juga terjadi dalam rumah tangga lain. Tentu saja, setiap keluarga memiliki problematika masing-masing, begitu juga dengan keluarga cendekiawan terhormat, Miller Family.

Dilema dan kesulitan juga dirasakan oleh orang tua tunggal, Prof. Dr. Allan Miller yang telah menerima pengakuan nasional dan International dengan berbagai hak paten dalam bidang kedokteran selama 30 tahun berkarir sebagai dokter, tetapi semua itu tidak berguna ketika dihadapkan pada sepasang anak kembarnya; Leo Adrian Miller dan Lea Aurelia Miller yang memiliki karakter yang sangat berbeda.

***