🌼🌼🌼🌼
Author POV'
"Gak usah sok baca deh, semua materi juga udah lengket di otak lo" sindir Vika, karena setiap ujian geografi Kiana selalu mendapatkan nilai bagus.
" semalem gue ketiduran padahal baru baca dikit. Kenapa lagi si vino vik?" Tanya Kia untuk basa-basi padahal jawabannya ya biasa, karena vino tidak memberikan kabar.
"vino ngepost foto bareng cewek lain kia" dengan mata berkaca-kaca Vika mengutak-atik hpnya, lalu menunjukkan postingan vino, difoto itu vino sedang bersama seorang perempuan di acara party. Tidak ada acara pegangan tangan atau yang lainnnya tapi perempuan mana yang tidak cemburu melihat pacarnya memposting foto bersama perempuan lain.
Kia langsung memeluk sahabatnya itu, perasaan bersalah datang karena telah mengabaikannya tadi, baru saja Kia ingin menenangkan Vika yang sedang gundah gulana ini, namun bel sudah berbunyi dan bu Cristin sudah masuk. Bu Cristin adalah guru yang cukup disengani oleh murid-murid tetapi tidak sedikit pula yang merasa senang terhadap guru satu ini karena gaya mengajarnya yang berbeda dan sikapnya yang cukup bersahabat bila dikelas.
****
Kringggggg.....
" kusut ini otak gue ngerjain ujian tadi" keluh vika yang memang tidak terlalu menyukai pelajaran geografi, terlebih tadi soalnya memang cukup sulit." Santai kali vik, kan masih ada remedial". Canda Kia diikuti dengan tawa melihat muka vika yang sudah kusut.
" mulut lo yahhh kia, seenak jidat doain gue remedy bisa digorok nih leher kalau ketahuan mama"
" sorry-sorry gue cuman bercanda kali. yuk kantin laper nihhh. Sekalian kita ajak yura".
Yura Aggelina adalah sahabat Kia dan Vika semenjak kelas X, Tapi yura dipindahan kekelas lain saat naik kelas XII. Sama denganku Yura sampai saat ini pun masih jomblo dengan alasan ingin fokus belajar agar bisa mendapatkan universitas impian. Tentunya itu tidak berlaku untuk vika dia selalu berkata, memiliki pacar justru lebih menyenangkan karena bisa mendapatkan perhatian lebih dan ada yang memberikan semangat. Nyatanya saja sekarang dia sudah galau sehingga ujianya sedikit terganggu.
" Yur kantin yuk". Ajak Kia
"ehhh neng kiana, makin cantik aja" teriak Kevin, disampinya ada Raffael sang most wanted.
Beberapa detik Kianna dan Raffael saling pandang lalu Raffael mengalihkan pandangan.Pertama kali Kiana bertemu dengan Raffael saat ayah meninggal. Bunda dan mama Raffael adalah teman dekat.
Dulu kianna dan Raffael cukup dekat tapi hal itu tidak berlangsung lama.Raffael Juanda William adalah ketua eskul basket untuk fisik tidak perlu diragukan dia memiliki hidung yang mancung, mata yang indah, bibir tipis dan rahang yang tegas. Tetapi untuk pelajaran dia termasuk golongan murid yang biasa-biasa saja.
"Udah yukk pergi nanti sakit mata lo liat si Kevin".
" Gila lo yang Yura teman lagi usaha juga"
Kia tersenyum kepada Kevin dan lansung menuju kantin bersama Yura dan Vika." Si kiana tambah cantik aja ya rel"
"Dasar buaya lihat yang cantik dikit aja langsung gong-gong" sahut Raffael yang langsung pergi meninggalkan Kevin." enak aja bilang gue buaya, jomblo gini sah-sah aja dong. Ehh... buaya mana bisa gong-gong Rel". Teriak Kevin sambil kocar-kacir mengejar Rafael yang sudah tidak kelihatan lagi.
Kantin tidak terlalu ramai hari ini dikarenakan masih jadwalnya ujian, banyak siswa yang lebih memilih untuk memperdalam materi dikelas. Jadwal ujian kelas XII setelah ini adalah seni budaya, tidak terlalu menyeramkan menurut kami karena ibu putri yang sangat cantik dan baik hati telah memberikan kisi-kisi.
"Yur belum ada teman akrab juga dikelas? udah hampir setengah tahun loh" tanya Kia sambil menunggu pesanan makanan kami datang, tadi Yura sudah memesan kepada mpok endang.
" Udah ada kok, lo kira gue betah apa sendiri-sendiri yaa... tapi gak sedekat kita ginilah. Si Indah kenalkan?
" Kenal lah Yur, mantan bendahara OSIS siapa coba yang gak kenal apalagi anaknya pinter bergaul.
Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang mpok Endang datang membawa tiga porsi nasi goreng."kenapa sih vik dari tadi diam aja. Masalah ujian mah gak usah terlalu ambil pusing yang penting kita udah usaha!" Tanya Yura karena sedari tadi memang vika masih diam.
"Bukan masalah itu kali Yur yang dia pikirin. Si babang vinonya ngepost foto bareng cewek lain jadi terbakar api cemburu deh, lagian si Vino minta ditampol kali yaa gak mikirin perasaan vika apa?
Protes Kia dengan mulut yang masih terisi dengan nasi goreng singga pipinya semakin gembul, karena wajah vika yang tambah sedih kia langsung merangkulnya."Yaelaah vik gue kan jadi ikutan gak semangat, mending nanti telepon dia dan Tanya siapa perempuan itu"
"Iya vik, daripada lo menduga hal yang enggak-enggak kan?" sahut Yura.
Tiba-tiba saja Vika langsung melahap nasi goreng dengan cepat tanpa membalas perkataan aku dan Yura.
" cepat ogeb udah mau habis jam istirahat".
Yura dan Kia tidak fikir dengan kelakuan temannya ini, walau begitu mereka bersyukur karena Vika memang tipikal yang tidak bisa mogok makan walaupun sedang galau berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIANA
Teen FictionKisah tentang Kiana seorang perempuan tangguh dan periang, kehidupannya berubah lebih berwarna saat ia dekat dengan Raffael. "Kalau aku bilang karena cinta kamu percaya?"