04

26 10 2
                                    

Hari ini Kia, Vika dan Yura memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama dengan jalan-jalan ke mall karena 3 minggu ke depan akan libur sekolah.

"kita makan dulu ya lapar nih gue". Pinta Kia karena ini memang sudah jam makan siang, dan perutnya kini sudah keroncongan.
Mereka memilih restoran cepat saji yang biasa mereka kunjungi. Kia menunggu di meja sementara Vika dan Yura memesan makanan.
Dari kejauhan Kiana melihat Kevin dan raffael bersama satu orang laki-laki yang masih SMP.

"kenapa mereka bisa sama anak SMP coba kalau adik raffael enggak mungkin karena dia anak terakhir" batin Kiara.

Kiana memilih acuh, dia memilih menunduk ajar Kevin dan Raffael tidak melihatnya.
"kenapa jadi mikirin mereka coba, geer banget sihh Kia mereka gak mungkin samperin kamu lahhh". Rutuk Kia dalam hati.
Baru saja ingin mengalihkan pikiran tiba-tiba Kevin melambaikan tangan sambil tersenyum. Kiana bingung kenapa Kevin begitu ramah kepadanya, kata Yura Kevin mulai tertarik dengan Kia sejak kia sering kekelasnya untuk mengajak Yura pulang, kekantin atau keperpustakaan. Tapi beberapa Minggu ini dia tidak pernah lagi bersikap berlebihan kepada Kia, karena gosipnya dia sudah taken dengan adek kelas.
" haii kiana, sendiri aja"
"haii vin, enggak kok sama Yura Vika juga nahh tuhh datang" tunjuk Kiara karena mereka sudah datang dengan membawa makanan.
"Gabung sama mereka aja rel nih curut juga udah laper kayaknya" pinta Kevin pada raffael
"yaudah" jawab raffael dengan singkat. Rasanya sangat aneh sekarang Kiana dan Raffael seperti orang yang tidak pernah kenal.
"enak aja kita lagi quality time jangan ganggu" sargas Yura pada Kevin.
Tetapi sudah terlambat mereka sudah duduk dan gilanya Raffael duduk didepan kiara, mata mereka sempat saling bertemu selama beberapa detik. Karena merasa canggung kianna langsung mengalihkan pandangan, rasanya sangat aneh kami seperti orang yang tidak mengenal padahal sudah sering bertemu dan sempat dekat.
"lo kan udah ada Indah vin, gila lo ya masih aja caper sama kia" sepertinya mereka berdua ini tidak pernah akur jika bertemu.
"sewot aja lo coeg kelamaan jomblo gini nih, gak bisa lihat cogan bahagia" sombong Kevin pada yura.
"yang tadi siapa vin?" yaa sekarang anak smp tadi sedang memesan makanan.
"adek sepupu gue" . Kia menjawab dengan anggukkan.

****

"Bun....". panggil Kia pada bunda yang sedang asik menonton TV.
"Kenapa sayang?" Kia menunjukkan wajah melas agar bunda luluh dan menyetujui permintaannya.
"Ayo kita liburan ke Bandung bun" rengek Kiara karena dia sudah kangen dengan nenek, paman, bibi, dan keponakkannya, mengingat wajah keponakannya saja, kiara tambah rindu karena zian keponakanku memang sangat menggemaskan.
"Gak bisa dong sayang. Butik bunda lagi rame lagian kamukan harus belajar untuk ujian masuk perguruan tinggi".
Ponsel bunda berdering sehingga acara membujuk bunda jadi terganggu, Kia meluncur ke dapur karena merasa haus.
"Siapa tadi bun?"
"Tante sinta, katanya mau kesini. Kamu ganti baju sana raffael ikut juga tuh".
"Berlebihan deh bun" keluh kia karena pakaian yang dia kenakan sudah tergolong sopan walau sedikit seperti anak-anak toh mau gak mau kemana-mana juga.
"Kamu sama raffael disekolah dekat gak sayang?
"Biasa aja bun, bedan kelas juga"
Terdengar suara mobil yang berhenti didepan rumah dengan langkah malas Kiana membuka pintu karena dipaksa bunda, padahal Kiana lebih baik langsung kekamar toh raffael tidak akan mengajaknya bicara.
"hallo kia, tambah cantik aja. Oohh iya ini untuk kamu" Kiara menggambil paper bag berwarna biru muda itu dan mempersilahkan tante sinta dan raffael masuk. Tumben sekali Raffael ikut masuk biasa hanya mengantar dan langsung pergi setelah berdebat kecil dengan tante sinta.
"Sayang kamu temani Raffael ya. Bunda sama tante sinta mau bicarakan sesuatu dulu". Kiana tersenyum dan menganggukkan kepala karena tidak mood untuk berbicara. Sepertinya tante sinta ingin membuat baju keluarga seperti tahun-tahun sebelumnya, tepi kenapa harus dirumah coba dibutikkan lebih nyaman membicarakan itu.
"Duduk rel, lo mau minum apa?" tawar kia agar bisa melarikan diri sebentar kedapur.
"Gak usah". Hancur sudah harapan ingin bebas dari mahluk aneh ini, Kiara langsung duduk disofa dan sok serius melihat layar televisi karena raffael pasti akan diam saja. Sudah beberapa menit berlalu karena merasa kurang nyaman Kia memberanikan diri untuk basa-basi.

"Kak Reachel apa kabar rel?". Kiana mencoba membuka pembicaraan Karena merasa ngantuk.
"Kayak biasa"
Ingin rasanya Kia menjambak manusia yang ada didepannya ini, untung bunda dan tante sinta sudah keluar dari ruang kerja bunda.
"Rel besok kamu temanin kia ya jalan-jalan gitu, besok mama sama bundanya kia ada urusan seharian".
"Gak usah tan, kia dirumah aja"
"Jangan dong kia, kalian gak jadi ke bandungkan karena tante minta tolong bundamu bantu tante untuk acara tunangannya kak reachel. Masak kamu libur dirumah aja"
"Gak bisa ma, aku ada urusan besok".
"Pokonya besok kamu jemput kia, atau mama bilang ke papa untuk cabut fasilitas kamu".
*****

KIANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang