"Keberuntungan tidak terduga.."
"Menikah.. Dalam kurun waktu tidak lebih dari sepuluh hari kau akan menjadi seorang istri."
"Istri?!"
Ucapan Madam Jessie, sang peramal wanita yang tidak bisa Wonwoo percaya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau nanti diam saja! Biar aku yang bicara pada ibu."
Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju Changwon.
Untuk kesekian kalinya Wonwoo mengucapkan kalimat yang sama. Mingyu tidak lagi ingin membalasnya dengan jawaban sekedar iya.
Sudah terlanjur malas.
Dia pikir Mingyu ini tuli atau mungkin si bodoh idiot yang tidak akan mengerti jika hanya diberitahu satu kali.
"Mingyu, jawab! Kau dengar aku tidak sih?!"
Sifat galaknya baru muncul, menyusul mulutnya yang cerewet minta ampun!
"Ini sudah ke tujuh kalinya kau mengatakan hal yang sama! Kau pikir aku tidak lelah mendengar ocehanmu!" balas Mingyu kesal setengah mati.
"Hehe.. habisnya dari tadi kau diam saja, kupikir kau tidak mengerti jadi aku terus mengulangnya."
"Aku sudah sangat, sangat, sangat mengerti!"
"Ya sudah.. Pokoknya diam saja ya nanti, jangan mengucapkan sepatah katapun!"
Mingyu menghela nafas kasar, kesabarannya saat ini tengah di uji..
Mereka datang tanpa memberitahu Younghee terlebih dahulu karena Wonwoo yakin seratus persen ibunya akan heboh dan tidak segan-segan untuk mengorek informasi sedetail-detailnya.
Bahkan Younghee tidak peduli untuk menelfon Wonwoo di tengah malam hingga pagi menjelang demi mendengar cerita lengkapnya.
Wonwoo tidak mengada-ada!
Dia pernah mengalaminya satu kali sesaat setelah resmi jadian dengan Seokmin.
Younghee tidak membiarkan Wonwoo tidur semalaman, akibatnya sepanjang hari Wonwoo terus kena omel atasan.
Dia tidak bisa fokus karena mengantuk.
"Jam segini ibu pasti ada di tempat jualan, nanti langsung mampir kesana saja. Aku traktir tteokbokki."
"Suguhan untukku hanya jajanan murahan itu?" tanya Mingyu dengan raut remeh.
Wonwoo mencibir. "Ya sudah kalau tidak mau!"
••••
"Sepertinya ini cocok dengan selera lidahmu ya? Bagaimana kalau tambah satu porsi lagi?"
Mingyu mengangguk setuju.
Sekarang dia tampak benar-benar menyebalkan di mata Wonwoo.
Tadi saja mengejek tteokbokki dagangan ibunya sebagai jajanan murahan!
Ini bahkan sudah porsi ketiga yang hampir dia habiskan sendirian tanpa sisa!
