22

12K 1.5K 49
                                    

Wonwoo pikir dia sudah hampir mati ketika menyadari tempatnya berdiri saat ini adalah sebuah lorong panjang gelap tak berujung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wonwoo pikir dia sudah hampir mati ketika menyadari tempatnya berdiri saat ini adalah sebuah lorong panjang gelap tak berujung.

Ini mirip seperti adegan film horor yang biasa Wonwoo tonton ketika dia merasa bosan.

Cukup lama berjalan hingga akhirnya berhasil menemukan ujung lorong ini, cahaya telah menyambutnya tak jauh disana.

Silau akibat dari cahaya itu membuat Wonwoo sejenak memejamkan kedua matanya, dan ketika itu terbuka kembali Wonwoo telah berada ditempat yang berbeda.

Wonwoo masih ingat dia pernah datang ketempat ini bersama ibunya ketika masih berusia enam belas.

Rumah seorang peramal wanita ulung bernama Madam Jessie..

"Sudah sepuluh tahun sejak pertemuan pertama kita." suara itu masih terdengar sama.

Datar, dingin dan menyeramkan.

"A-ah.. B-benar sekali.." balas Wonwoo kaku.

Anehnya wajah Madam Jessie sama sekali tidak menua, itu tetap sama dengan terakhir kalinya mereka bertemu.

Dia menggunakan skincare jenis apa hingga tetap awet muda begini?

Mau tanya, Wonwoo takut tidak sopan!

Lagipula sepertinya Madam Jessie ini bukan seseorang yang bisa diajak bicara secara santai.

Pembawaannya selain serius juga misterius..

Lagi-lagi aroma dupa yang memenuhi ruangan sempit ini selalu membuat Wonwoo merasa cukup terganggu.

"Kemarikan tangan kananmu!"

Perintah yang masih bisa Wonwoo ingat dengan jelas hingga saat ini.

Jika saat itu Wonwoo merasa takut, kali ini dia justru merasa penasaran.

"Apa aku ini sudah mati? Apa yang mendatangimu saat ini hanyalah arwahku?" serbu Wonwoo, namun tetap menuruti untuk mengulurkan tangan kanannya.

Dia masih mengingat keadaannya terakhir kali sebelum terbangun ditempat asing ini.

Jika dia benar-benar mati ini sepenuhnya kesalahan dari Kim Mingyu.

Dia telah berteman dengan seorang pembunuh!

Pemuda misterius itu telah memberikan racun pada air mineral yang Wonwoo minum.

Ah, kenapa nasibnya harus berakhir dengan tragis seperti ini?

Dia bahkan belum merasakan malam pertama yang kata orang-orang rasanya nikmat luar biasa itu!

Wonwoo benar-benar tidak rela mati dengan cara seperti ini!

Dia akan menjadi hantu penasaran yang akan membalas dendam pada Mingyu, Jeonghan dan juga si pria asing teman dari Kim Mingyu.

"Cinta sejati.." gumam Madam Jessie memperhatikan telapak tangan Wonwoo dengan seksama.

"Hah?!"

"Banyak kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi ketika kau memutuskan untuk menjalin hubungan dengannya. Cinta yang tulus tidak akan mempedulikan rintangan apapun itu yang menghadang didepan mata."

"Aku ingin pulang.." rengek Wonwoo yang segera mendapatkan delikan tajam dari Madam Jessie.

Serius ya!

Lain kali Mingyu harus bertemu dengan peramal wanita ini!

Suaminya itu selalu mengatakan jika tatapan mata Wonwoo itu seram dan mengintimidasi, padahal menurut Wonwoo dia tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Madam Jessie.

"Melepaskannya sama artinya dengan kehilangan segalanya."

Tidak, tidak, tidak.. Ini hanya mimpi! batin Wonwoo menjerit.

Terlebih kalimat yang di ucapkan Madam Jessie cukup membuat Wonwoo bergidik ngeri.

Kedua mata Wonwoo terpejam erat, berharap dia bisa keluar dari tempat ini!

Segera, wangi aroma tubuh Mingyu yang terasa begitu dekat dan nyata memenuhi indra penciuman Wonwoo, membuatnya yakin jika dia telah berhasil keluar dari dimensi lain tempat dia terjebak.

Kepalanya masih terasa berat, membuat Wonwoo malas untuk sekedar membuka mata, namun suara obrolan yang dia kenal membuat Wonwoo merasa aman.

Meski Wonwoo tidak yakin dimana dia berada saat ini. Seperti bergerak menuju suatu tempat.

Suara detak jantung yang terdengar begitu jelas ditelinganya, juga kehangatan tempat Wonwoo berbaring mengusik rasa penasarannya.

Wonwoo perlahan membuka matanya, menemukan posisi Mingyu yang tampak begitu dekat.

Baru menyadari jika dada bidang suaminya adalah tempat ternyaman yang pernah dia rasakan.

Ini pasti mimpi.. batin Wonwoo bersamaan dengan kedua kelopak matanya yang kembali terpejam.

Mingyu di kehidupan nyata tidak mungkin mau memeluknya begini!

Apalagi sudah jelas sekali dia lebih memilih Jeonghan daripada Wonwoo.

Aku bermimpi indah kali ini.. Wonwoo menyamankan posisinya, tangannya bergerak pelan memeluk pinggang Mingyu disana.

"Hm?"

Minghao yang berada di kursi depan, samping Jun yang tengah mengemudi menoleh ke belakang. "Ada apa?"

Mingyu menggeleng. "Bukan apa-apa."

Dia yakin Wonwoo baru saja bergerak.

Apa Wonwoo bermimpi? Apa mimpinya buruk? batin Mingyu bertanya.

Sementara Wonwoo di alam bawah sadarnya merasakan usapan lembut di kepalanya, membuat tidurnya semakin lelap.

Sementara Wonwoo di alam bawah sadarnya merasakan usapan lembut di kepalanya, membuat tidurnya semakin lelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WEDDING TUXEDO | MEANIE (Completed) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang