Prolog

3.3K 363 28
                                    

"AAAAAAAA ...siapa kamuuu ... Keluaaar sanaaa ... Keluaaar

"Hah? Saya Tante? Keluar ke mana?"

"Tante kepalamu aku nggak nikah sama ommu, keluar sana, keluar dari kamarku!"

"Lah Tante siapa?"

"Tante lagi, aku tinggal di sini, aku lempar bantal kamu kalo nggak keluar ..."

"Eh iya Tante, ya Allah mimpi apa gue semalam kok lihat Tantenya Bagas pake handuk aja."

Bagus menutup pintu sambil senyum-senyum, berarti ia salah kamar. Bagas teman sekantornya mengajaknya berlibur menghabiskan weekend di rumahnya. Bagus tak pernah mengira jika ia mendapat rejeki menemukan pemandangan nan menyegarkan. Tantenya Bagas ternyata semok juga. Bagus melangkah ke kamar di sebelah kamar yang ia masuki tadi dan di sana telah berdiri Bagas sambil tertawa dengan keras.

"Loe ini gimana sih, untung kakak gue nggak nendang loe, kecil-kecil gitu dia jago kempo tahu, waktu SMA sampe kuliah."

"Lah mana gue tau, loe ngasi petunjuk juga gak jelas, rejeki gue kali liat kakak loe yang mayan ehem."

"Mayan pala loe."

"Gue pikir itu Tante loe tadi, dia marah gue panggil Tante."

Bagas dan Bagus tertawa, keduanya berpikir hal yang berbeda, Bagas membayangkan kakaknya yang bagai kepiting rebus karena menahan marah, sedang Bagus masih mengingat bagaimana tubuh nan semok itu kerepotan ditutupi karena handuk yang hanya menutupi sebagian tubuh kakak si Bagas. Sedang Ayunda masih mengeluarkan sumpah serapahnya karena bocah tengil yang asal masuk ke kamarnya terlihat menikmati tubuhnya yang setengah telanjang.

🌞🌞🌞

Hai hai up prolog dulu ya ... Ini cerita tentang si mbak galak yang mencoba menahan godaan dari berondong tengil ... gimana kisahnya? Ikuti aja terus, semoga ga bosen

6 September 2020 (22.02)

Ayunda (Cinta dalam kabut kepalsuan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang