1. Changes

399 54 15
                                    

© Hajime Isayama

The only thing we're allowed to do is to believe that we won't regret the choice we made

-Levi Ackerman



Lima tahun setelah perang besar berlalu


Laki-laki itu menekuri layar iPadnya dengan seksama, ia duduk disebuah ruang khusus bermandikan lapisan kayu ek berpelitur mengkilap, dan kaca-kaca tebal di sisi lain yang terhampar ke taman kecil nan syahdu. Rak-rak buku di setiap sisi, berkonsep minimalis nan elegan – ia sedang berada di ruang khusus sebuah cafe sekaligus tempat persembunyiannya.

Perang berakhir dan menyisakan berbagai macam kerusakan fisik. Tapi kota-kota yang hancur sekarang ingin mengembalikan pendarnya yang lima tahun lalu pudar. Sebagai seorang kontraktor swasta ia dipercaya pemerintah untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur di kota-kota utama –terutama ibukota Mitras dan daerah industri Trost, yang menjadi pusat kendali bisnisnya– yah, ia mendapatkan hak istimewa setelah apa yang ia lalui dahulu.

Ia menghirup dalam aroma teh hitamnya dengan khidmat, menyesapnya dalam, sambil sesekali mengunyah beberap biskuit dan kudapan lainnya. Ia berani jamin bahwa cafe ini memiliki kue scone yang enak, dengan tekstur keras di luar namun halus nan empuk di dalam dengan coklat hangat yang lumer di mulut. Ia tak bisa tidak untuk berhenti memuji makanan manis ini. Sebenarnya, ia ingin sekali mebuka kedai teh, hidup dengan tenang dan santai setelah semua perang sialan ini berakhir.

Tapi siapa sangka, kenyataannya ia malah disibukkan dengan hal-hal kenegaraan lagi? Dengusnya kesal mengingat-ingat kenapa ia berada disini. Lima tahun belakangan, ia dan Perdana Menteri telah membalikkan perekonomian negaranya yang defisit dan resesi. Ia berhasil membalikkan kontraksi (tumbuh negatif) hingga 13% ke angka dua persen. Membuat pertumbuhan fundanmental ekonomi Eldian menjadi stabil. Meskipun sempat mengalami inflasi besar-besaran, dan terdeprisiasinya nilai mata uang Eldian. Para pakar ekonomi dunia dan negara-negara lain telah memrediksi bahwa Eldian akan menjadi negara bangkrut, seperti yang dialami negara-negara lain setelah perang. Tapi siapa sangka, ia dan Perdana Menteri bisa menyulap lima tahun belakangan menjadi sebuah titik balik negara yang menunjukkan surplus pada pertumbuhan GDP. Ini berkat eksploitasi pertambangan Batu Ice Burst yang hanya berada di Eldian. Hampir seluruh energi negara ini dipasok dari pertambangan itu, dari mulai listrik sampai bahan bakar transportasi.

Ia mengompori seluruh rakyat Eldian untuk membentuk UMKM-UMKM kecil yang solid sehingga, setiap orang menjadi penggerak perekonomian. Dan voila hasilnya bisa dilihat sekarang ini. Levi tak pernah berkuliah bisnis atau ekonomi, tapi ia hanya mengikuti insting dan membaca situasi. Apa yang sedang dibutuhkan masyarakat. Namanya belakang ini mencuat, tapi buru-buru ia menelpon semua koleganya di badan intelijen, untuk menghapus atau tidak menampakkan namanya di media, itu membuatnya menjadi sorotan dan ia tak menyukainya "aku bukan artis" ia berkata tegas pada setiap kepala media yang mencoba mencatut namanya. Mereka akan segan dan menarik semua berita tentangnya. Yah kalau boleh jujur ia menyukai hidup yang tenang dan damai, seperti uap yang mengepul pada teh favoritnya.

"Oi Cebol!" ah sial suara wanita itu, sekali lagi siangku yang tenang telah hilang

"Cih" ia mendecih kasar dan menatap wanita berambut merah itu dengan tajam mengintimidasi, tapi hanya dibalas dengan seringai dan segera duduk menghadap laki-laki yang lebih pendek darinya sembari mengibaskan tangannya. Ia mencomot beberapa scone coklat Levi, membuatnya semakin geram.

"Kau mau mati ya?" ucapnya kasar.

"Hei, kau tak berubah ya?" Hanji terkekeh "aku merindukanmu tau, cebol" Hanji terbahak, membuat Levi semakin kesal

The Last AckermanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang