Kejutan.

795 135 10
                                    










Bangun bangun, bagian belakang kepala Jungkook berasa ancur. Semalem makanan sama obatnya lewat, Jungkook aja semalem ketiduran karena cape nangis nangis sendiri.

Perasaan luar biasa ngga berbentuk. Terus bangun cukup siang, dan terbangun dengan realita yang cukup mengenaskan karena Jungkook sadar dia lagi sendirian.

--anak bontot sakit. Sedih sekali.

Di tunjang perasaan sebegini sakitnya.





Jungkook ngga ada niat mengumpulkan motivasi hidup sekarang. Yang ada di otaknya sekarang cuma bayang bayang Taehyung yang bakal menjaga jarak dan memutus hubungan yang ngga jelas adanya.

Prasangka buruk semua isinya.

Seriusan, bahkan mau ambil air minum matanya Jungkook buram. Tanganya gemeteran, untuk sekadar botol plastik berisi air mineral. Ya iyalah, tenggorokanya cekat. Semalam penuh teriak teriak dan merengek mau pulang.

Untuk kali ini pun, Jungkook sedang tidak ingin mengurusi perutnya yang mungkin sudah bermasalah. Ya jelas asam lambungnya naik, dari kemaren pagi belom ada secuil gizi yang masuk.

Terkutuk,  Lia marpuah.

Batre Jungkook abis. Jadi mengumpulkan kesadaran untuk segera isi daya phonselnya. Dan dinyalakan. Karena jelas, hari ini dia bakal ketinggalan materi sebegitu banyak.

Ada ya, mahasiswa se ambis Jungkook ?

Kasian oy otaknya.






Banyak banget ini Miss call , chat , dan yang lain lain. Seketika bikin senyum, meskipum tipis. Jungkook merasa banyak yang sayang, simpel kan. Jungkook gampang di bikin seneng perkara begini.

Dan begini pun Taehyung bisa bisanya melewatkan ciptaan tuhan yang amat luar biasa ? Emang lo ngga ada otak Tae.











" Baek lo dek ? "

Ini Jimin nih. Hidungnya berasa bisa ngebau kalo Jungkook uda on.

" Mau mati -- "

" Ada orang sekarat bilang bilang ? "

" Ya ngga gitu konsepnya kak. "

" Lagian orang tanya bener bener. Di becandain. "

" Menghibur diri sendiri ehehe. "


Pedih banget. Denger bocah yang biasanya di gemes gemesin di kampus, membawa kebahagiaan mendadak begini. Sumpah, Jimin seketika punya dendam kesumat.


" Gue kesana ya ? "

" Engga, jangan. Jungkook lagi pengen me time sendirian di rumah. "

" Gaya banget lo ! "

" Sekian. Jungkook berangkat dulu "




Sambungan di putus sepihak. Jungkook ngga tahan buat ngga nangis, dia benci kenapa harus orang lain yang menanyakan kabarnya pertama kali.

Ya memang berharap siapa ?









Jelas setelah disakiti sebegininya.


















Tetap Kim Taehyung yang masih di nanti.













Sin And Run. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang