Happy reading.
"Pah mau sampek kapan kamu ninggalin anza di desa"wanita bersurai coklat hitam itu menatap suaminya yang sedang sibuk dengan lembaran berkas-berkas yang tercecer dimeja kerjanya.
Namun laki-laki berkacamata yang sibuk dengan kertas di tangannya itu, tak bergeming sama sekali ia tetap melanjutkan aktivitas nya tanpa menjawab perkataan wanita didepan nya itu.
"Pah kamu gak takut ninggalin anza didesa?"wanita cantik dengan tinggi semampai itu berpindah posisi menjadi berada disamping suaminya, berharap keluhannya didengar.
"Emangnya kenapa kalo anza di desa, dia disana pasti dijaga sama bang zahir"jawab pria berkacamata tanpa menatap istrinya yang mulai gusar.
"Iya aku tau, pasti anza dijagain sama bang zahir tapikan enggak 24 jam pah bang zahir juga punya pekerjaan, apalagi kak zahra harus ngurus zamora yang masih kecil, kita kan gatau anza bergaul sama siapa disana syukur kalo itu baik kalo sebaliknya gimana?"oceh panjang lebar wanita bersurai hitam kecoklatan itu.
Hal itu membuat pria berkacamata yang tadinya sibuk dengan kertas-kertas yang ada ditangannya, kini ia melemparkannya begitu saja ke meja ia melepas kacamata yang bertengger dihidung mancungnya lalu mengerut kening tanda ia pusing karena ocehan istrinya itu.
"Iya,iya besok papah jemput anza,udah sana mamah balik ke kamar"laki-laki itu berdiri dan mendorong punggung istrinya untuk naik ke tangga.
"Awas kalo bohong" Wanita itu menatap suaminya tajam.
"Iyaa ibu ratu, udah sana tidur aku mau lanjutin kerjaan ku yang belum selesai"Laki-laki itu tak lupa mencium kening istrinya.
Namun dibalik percakapan mereka tadi ada seorang gadis kecil yang mendengarkan obrolan mereka hingga akhir, tepat nya dibalik tembok ruang kerja laki-laki itu ada seorang gadis kecil tengah menatap foto dilayar ponselnya foto itu tak lain adalah dirinya dengan kakak perempuan nya yang tak lain adalah alanza bellova javiero.
"Kak anza, kak anza betah banget di desa padahal di kota jauh lebih enak, punya kakak payah banget"smirk terukir diwajah gadis cantik itu, tak lama ia kembali ke dalam kamarnya.
___________________
Sedangkan di desa, sekarang anza bersama kaysha yang tak lain sahabat dekatnya tengah menuju rumah pasha, tujuannya tak lain adalah untuk mengaji.
Selain sebagai pengusaha besar,ayah pasha juga mengajar anak-anak di desa sebagai guru mengaji,gratis tanpa dipungut biaya karena ia ikhlas mengajar anak-anak di desanya itu cukup imbalan pahala yang ia Terima, tuturnya.
"Kaysha ini beneran kan kerumah pasha?"anza menghentikan langkahnya.
" Iya bener lha za, kan kita niatnya mau ngaji, kamu kenapa takut?"perkataan kaysha diangguki oleh anza.
Anza memegang erat kitab suci Al-Quran didadanya, kaysha yang melihat sahabat kecilnya ini takut segera menenangkanya.
"Hey tenang aja ayah pasha gak gigit kok, beliau itu ramah banget sama anak kecil semisal kamu salah baca tajwid gak dimarahin kok pasti nanti beliau koreksi dengan nada yang lembut banget" Kaysha meyakinkan anza supaya tidak takut lagi, ia menggenggam tangan anza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destino [slow update]
Fanfiction𝐀𝐤𝐮 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐝𝐢𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐫𝐚𝐡𝐚𝐬𝐢𝐚 𝐭𝐮𝐡𝐚𝐧-, 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐛𝐲 𝐳𝐢𝐟𝐚𝐧𝐚𝐫𝐞𝐬-,