Si tuan berisik- yang tidak memiliki sihir!

4K 492 154
                                    

"Sister... Menikahlah denganku!" Suara cempreng khas anak-anak mengalun keras hingga daerah perbukitan, seperti biasa Asta kecil selalu saja berbuat hal konyol yang mampu membuat semua orang yang melihat atau mendengarnya tersenyum geli.

"Lihatlah bocah itu, setiap hari selalu saja berbuat onar." Ucap salah satu warga yang sedang menyirami sayurannya di ladang.

"Yah, dia anak yang sangat berisik haha." Jawab warga lainnya yang sedang mencabuti rerumputan liar.

_

"Sister... Sister... Tolong menikahlah denganku!" Asta kecil masih saja ngotot ingin menikahi biarawati cantik itu dengan semangat.

"Gomenne Asta tapi kau masih terlalu kecil untuk menikah." Ucap sang biarawati cantik itu sambil tersenyum maklum.

Asta kecil termenung, setelah itu kedua sudut bibirnya terangkat kembali. "Kalau begitu tunggu aku hingga dewasa sister, Setelah itu aku akan menikahi sister."

"Sister Lily tidak akan pernah menikah Asta." Suara lembut Yuno mengalun dengan pelan, dengan wajahnya yang minim ekspresi Yuno kecil bersusah payah memberitahu Asta setiap harinya, soal sister Lily yang tidak akan pernah bisa menikah.

"Yuno! Kau selalu saja mengganggu ku, bagaimana pun juga sister Lily pasti mau menikah denganku. Iyakan sister?" Asta berbalik melihat Yuno dan sister Lily secara bergantian.

Sudut bibir sang biarawati cantik itu sedikit berkedut, menandakan dirinya yang mulai jengkel dengan ocehan si bocah kecil.

Sedangkan Yuno hanya memandang jenuh kelakuan sahabat berisiknya yang keras kepala itu.

"Asta, daripada kau terus berteriak seperti itu, lebih baik kau berlatih menggunakan sihir bersama Yuno di bukit." Seru lelaki paruh baya yang baru saja kembali dari ladang dengan membawa satu keranjang kentang yang baru saja ia ambil.

"Tap– pi..."

"Ayo Asta lebih baik kita berlatih sihir saja. " Ajak Yuno sambil mengandeng lengan Asta.

Asta menghempaskan genggaman tangan Yuno pada tangannya. "Yuno! Jangan pegang-pegang tanganku, aku masih marah padamu. " setelah itu ia berlari kencang meninggalkan Yuno.

"Astaga, anak itu." Keluh si bapak pendeta sambil menggelengkan kepalanya.

Sedangkan sister Lily hanya bisa tersenyum maklum.


5 tahun kemudian.


Kicau burung mengalun merdu, di wilayah Desa pinggiran Hange yang masih sepi aktivitas penduduk. Sang Surya masih enggan menampakan wujud sempurnanya, para warga masih asik bergelung riya di balik selimut tebalnya, dengan cuaca yang lumayan dingin membuat mereka merasa enggan meninggalkan rumahnya masing-masing untuk mencari nafkah. Tetapi tidak bagi satu pemuda cebol yang sudah berada di atas bukit tengkorak Iblis, dirinya dengan semangat terus melatih fisiknya agar menjadi lebih kuat.

629, 630, 631, 632,.......700.

"Hah... Hah, masih belum. Aku masih harus melatih ototku agar menjadi lebih kuat, oh dan jangan lupakan jus moguro untuk meningkatkan kekuatan sihir." Ocehanya sambil sesekali menyeka keringatnya yang telah bercucuran.

"Yosh! Aku harus semangat berlatih agar bisa menggunakan sihir dan menjadi kaisar sihir." Teriaknya semangat tanpa sadar ada satu sosok yang selalu memperhatikan nya setiap hari.

•••

"Sister Lily menikahlah denganku!"
Seperti biasa setiap harinya Asta selalu melakukan ini, sudah menjadi rutinitas nya untuk terus melamar sister Lily.

Hey! Stupid I Love You [ Yuno × Asta ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang