Pada bulan maret, serpihan bunga dandelion menari-nari di udara. Sekali dalam setahun remaja umur 15 tahun berkumpul dari seluruh kerajaan clover, dan menghadiri sebuar upacara sihir yaitu pengambilan Grimore.
"Hebat! Apa semua ini adalah Grimore? Punyaku di sebelah mana ya?" Asta berteriak ketika melihat puluhan ribu Grimore tersusun rapih di dalam rak buku berukuran tinggi.
Yuno menatap malas Asta yang terus terkagum-kagum, "Asta kau memalukan."
"Eh?" Asta memiringkan kepalanya, ia melihat Yuno hanya menatap datar sekumpulan orang dari penjuru wilayah Clover.
"Yuno! Aku pasti bisa mengalahkanmu nanti haha... Lihat saja setelah aku mendapatkan Grimore," Asta berdiri di sebelah Yuno dengan senyum lebar yang tidak bisa ia tutupi.
Yuno menatap Asta dengan senyum meledek, "ya... Aku nantikan kekalahanmu nanti."
"Yuno dasar ka-
"Selamat datang, para anak muda. Demi memandu jalan kalian masing-masing, hari ini... Kalian akan di di anugrahi, keyakinan harapan dan cinta."
Ucapan Asta terpotong ketika kepala menara Grimore terjun bebas menggunakan permadani menuju sekumpulan anak remaja yang telah siap menanti Grimore mereka.
Seorang kakek tua berdiri di podium. "Aku adalah kepala menara Grimore ini. Belum pernah ada dari daerah sini yang benar-benar menjadi ksatria sihir. Aku berharap diantara kalian ada yang bisa menjadi kaisar sihir suatu hari nanti."
"Kalau begitu sudah saatnya penganugrahan Grimore." Suaranya terhenti.
Puluhan Grimore bersinar dan terbang mencari tuan mereka masing-masing, semuanya bersiap dengan tangan mengadah.
"Wah apakah ini Grimore ku?"
"Lihat! Grimore miliku sangat besar."
"Kenapa punyaku sangat kecil?"
Suasana menjadi riuh, semua anak remaja mendapat Gimore mereka masing-masing.
"Kita semua pasti bisa mengikuti ujian masuk ksatria sihir."
"Ya benar!" Mereka berteriak cukup nyaring dengan senang.
"Anu kenapa Grimore miliku tidak ada?" Asta terdiam kaku dengan tangan mengadah keatas.
Fokus semua orang teralihkan padanya, hingga suara gelak tawa memenuhi seisi ruang menara Grimore.
"Bwahaha... Kasian sekali dia,"
"Apa kita harus melindunginya agar bisa bertahan di dunia yang lebih mementingkan sihir ini?"
"Dia lucu sekali hahaha..."
"Yang benar saja,"
Cahaya hijau muncul dihadapan Yuno, semua orang berhenti tertawa. Seketika mata mereka terbelalak ketika melihat simbol semangi berdaun empat menempel pada Grimore yang telah di pegangnya.
"Cih kenapa sampah rendahan seperti dia bisa mendapatkan Grimore semangi berdaun empat?" Dua orang remaja mengejek Yuno dengan sinis.
"Tidak mungkin."
Yuno berbalik, setelah itu ia berbicara cukup tegas. "Aku akan menjadi kaisar sihir!"
"Wah hebat!" Tak banyak dari mereka berteriak kagum pada sosok Yuno yang telah mendapat Grimore semangi berdaun empat seperti kaisar sihir terdahulu.
Asta mematung, bibirnya ia katupkan sangat rapat.
"Mustahil untukmu bisa menjadi kaisar sihir Asta," Yuno berjalan menjauh meninggalkan Asta yang masih di tertawakan oleh sejumlah orang disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey! Stupid I Love You [ Yuno × Asta ]
AcakYuno dan Asta adalah anak yatim piatu yang di besarkan di sebuah gereja bersama anak kurang beruntung lainnya. mereka berdua di temukan di depan pintu gereja pada malam hari. Tumbuh dewasa tanpa penghalang di antara keduanya membuat mereka berdua me...