#4#

7.6K 370 54
                                    

End.....

18++
Warning...


"tidakkah kau minum terlalu banyak?".

Hinata yang sudah kehilangan sedikit kesadarannya pun mengernyit, "aku hanya minum hik 4 ahh.. hik mungkin 5 glass".

Sasuke memutar bola mata malas, ini memang kesalahannya menerima tantangan naruto untuk mengajak putri hyuga yang terkenal dengan tradisi kulotnya ke tempat seperti ini, dan benar saja hal seperti ini malah terjadi.

Sasuke semakin mengernyit saat tangan hinata malah mulai meraba dadanya,

"Kau tampan ya hmm, pantas banyak wanita yang rela menyerahkan dirinya padamu hik".

Sasuke sudah tak bisa lagi menahannya, dada besar hinata yang terlalu dekat, juga hembusan nafas hangatnya yang penuh dengan bau alcohol seakan meracuni pertahanan dirinya, ia pun menyeringai tipis.

"Kau juga salah satunya kan?".

Kata sasuke sambil menggoda hinata dengan mengalungkan tangannya pada pinggang ramping gadis itu.

Hinata terkekeh, "kurasa aku tidak keberatan hik".

Merasa sudah mendapat persetujuan, sasuke pun langsung mencium hinata di salah satu sofa club yang memang selalu menjadi arena bercinta yang nikmat, namun sayangnya sasuke tak berniat membagikan setiap inci dari tubuh hinata kepada para pengunjung club. Mungkin sebaiknya ia akan membawa hinata ke kamar.

~~~

Mereka masih menikmati ciuman mereka, bahkan setelah sasuke berhasil mengunci pintu kamar, sasuke seakan tak mau melepas tautan bibirnya, bibir hinata terlalu memabukan, dan sasuke bersumpah sensasi seperti ini adalah sensasi yang pertama kali ia rasakan.

Mmmhhh... Desah hinata lolos saat tangan sasuke meraba bagian dalam roknya.

"Sasu....hhhkkhhh....

"Ya sebut namaku hinata". Kata sasuke di sela ciumannya, tangan yang satunya tak tinggal diam, ia mulai meraba payudara besar milik hinata.

Hinata merasa jika tubuhnya sudah tak sanggup lagi jika harus tetap berdiri, untung saja sasuke dengan sigap menghimpit tubuh hinata diantara dinding, tangan pria itu masih sibuk meraba bagian intimnya, sungguh hinata tak tau jika sasuke sangat mahir dalam melayani seorang wanita.

Uhh..mhhh...desah hinata terus, ia bahkan tak menolak saat satu jari sasuke masuk ke dalam inti kehidupannya.

Ahh..uhhh... Sas...hhh.. teruss...

Desah hinata tak tertahan saat dua jari masuk dan mengaduk-aduk organ intimnya, sasuke terus memaju mundurkan jarinya, dan itu membuat hinata merasa berada di puncak.

Sas..hhhh..mhhh.. kumohon...

Sasuke menyeringai dibalik aksinya yang masih sibuk dengan payudara hinata, ia pun langsung membawa hinata ke ranjang dan membuka satu persatu kancing kemeja gadis itu.

"Kau nakal juga ya".

Kekeh sasuke sambil membuang kemeja itu ke lantai, ia menatap payudara sintal hinata yang masih berbalut bra dengan tatapan penuh nafsu.

Hinata memalingkan wajahnya, tak bisakah sasuke tidak menatapnya seperti itu, demi apapun dia malu, ini akan menjadi sejarah dalam hidupnya.

Dengan gerakan lembut sasuke mulai melepas bra milik hinata, ia juga mulai menjilati payudara sintalnya...

Ahh... Uhh... Hinata yang sudah di selimuti oleh nafsu benar-benar tak bisa menahan desahannya, jadi ini alasan kenapa banyak wanita sangat memuja sang cassanova seperti sasuke.

"Bagaimana rasanya hmm?".

Bisik sasuke tepat di telinga hinata, merasa hinata masih kesulitan menjawab, sasuke pun menjilati telinga hinata, tangan yang satunya masih sibuk meremas payudara milik hinata.

Hinata memejamkan matanya saat tangan sasuke lagi-lagi mengaduk organ intimnya, sasuke merabanya lalu kembali memasukkan dua jarinya, uhhh..ahhh..sas...uhh...ya...disituhhhh...ahhhh....

Sasuke menyeringai kecil ia mulai menurunkan cd hinata dan membuangnya asal, hanya tinggal rok mini yang menyelimuti bagian tubuh wanita itu, dan sasuke sepertinya lebih suka jika hinata memang tetap memakainya karena terkesan sexy.

Sasuke mendudukan hinata, dan hal itu membuat hinata bingung, ia baru mengerti saat melihat gundukan besar di balik celana casual milik pria itu, dengan insting liarnya, hinata pun menurunkan celana sasuke lalu terakhir membuka celana dalam pria itu asal setelahnya hinata mulai menjilati milik sasuke.

Ahhm...yah...lebih cepat... Uhh.. kau bisa melakukannya..

Sasuke mendesah sambil menikmati setiap sentuhan yang hinata berikan, merasa jika juniornya sudah siap ia pun meminta hinata untuk berhenti lalu kembali menidurkan wanita itu.

Hinata tersenyum, ia mulai menciumi sasuke dengan rakus lalu membuka baju kaos sasuke, dan setelahnya hinata menjilati puting milik sasuke.

Oh demi apa, ia baru pertama kali melakukan hal seperti ini, dan ia malah sudah seliar ini, ahh.. persetan.. toh hanya sasuke dan dirinya yang tau.

Sasuke memandang hinata lalu mencium pelipisnya dengan lembut....
"Bolehkah?".

Bukannya menjawab hinata malah mencium bibir sasuke, dan hal itu sasuke artikan sebagai jawaban iya.

Iya pun mulai memposisikan juniornya diantara milik hinata lalu mulai memasukannya.

Ahh...sas.. uhhh...sak..ahhh..

Desah hinata lagi, sasuke menghentikan aksinya saat juniornya sudah benar-benar masuk diantara milik hinata, "aku akan melakukannya dengan lembut".

Hinata mengangguk, dan setelahnya sasuke kembali menggoyang miliknya.

Ahhh..uhhh.. hina.. kau sempit.. ahh sekali..

Hhh..mhhh..sasuhhh... Lebih cepat..ahhh..

Uhhh..ayohhh..sasss..aahh...akuhhh...aaahhhh...sudah...aahh.. tidak kuat..aahhh..

Ahhhh.... Desah mereka bersamaan.



















~~~








Hinata menggelengkan wajahnya, tidak itu hanya masalalu, ya sasuke hanya masalalu, kejadian malam itu benar-benar murni karena kesalahannya, tak seharusnya hinata menyalahkan sasuke atas kejadian itu.

Yang harus hinata lakukan hanyalah membuat sasuke menutup mulutnya rapat-rapat agar tak menceritakan apapun mengenai hubungan mereka di masa lalu ke pada gaara.

Ya hanya itu.



The end....



Maafkan ending yang gak sesuai, tapi kalau kalian suka dan ingin lnjutan mngkin aku akan pertimbangkan.


Arigatao minna san....

Arigatao minna san

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
One Night Stand (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang