"Touchan"

2K 207 17
                                    









"touchan, a-ano bisakah kau juga mengajariku?". Hinata menatap izuna dengan tatapan sedih, tentu anak itu juga sangat ingin diajari oleh gaara, mengingat pria itu hanya memperhatikan rei membuat hinata tak tahu apa yang harus ia lakukan.

"Baiklah...".

Hinata yang baru saja membuka mulutnya ingin memanggil anak itu, tapi perkataan gaara benar-benar membuatnya terdiam, apa dia tidak salah dengar ?.

"Mana yang ingin kau tanyakan?".

Izuna tersenyum senang, dengan cepat ia mengeluarkan buku matematikanya, "ini...". Katanya menunjuk bagian akhir halaman.

Gaara menatap takjub, izuna sudah menjawab hampir semua halaman dan dia hanya menyisakan satu soal, dengan tatapan tak biasa ia menatap izuna, apa anak itu sengaja melakukannya hanya agar bisa berinteraksi dengannya?.

"Wah...izuna ni sangat pintar, kau menjawab semua pertanyaan". Rei ikut memperhatikan melihat buku kakaknya yang sudah penuh dengan jawaban membuatnya iri masalahnya rei baru saja ingin menjawab satu soal itupun dibantu ayahnya.

"Baiklah begini caranya kau mengerti?". Gaara sudah selesai dengan rumus simplenya membuat izuna tersenyum senang.

"Hai, arigatao otouchan".

Melihat keakraban yang tidak biasa membuat hinata menghampiri ketiga pria yang sedang berkumpul di ruang tamu itu.

Hinata tidak salah lihat kan?, Gaara mulai menerima izuna meski tatapan pria itu masih sedikit membencinya tapi bukankah ini awal yang baik?.

"Izuna, rei, waktunya sarapan, kaachan sudah menyiapkan sandwich kesukaan kalian".

"Hai kaachan". Kata anak itu berbarengan, dengan semangat mereka ke meja makan, dan itu benar-benar membuat hinata tersenyum senang.

"Gaara?....

Pria itu berdiri lalu menolehnya, "apa?".

Hinata tersenyum tulus, ini adalah awal yang baik mengingat minggu lalu mereka habis bertengkar.

....aku harap kau memang sudah mulai menerima izuna". Hinata berkata sambil memperhatikan kedua anaknya yang terlihat memakan sandwich buatannya dengan rakus, apalagi izuna, sudah lama ia tak melihat senyum menawan anak itu.

"Aku akan berusaha melakukannya jika itu berarti kau bisa memaafkanku".

Senyuman hinata melebar, ia seperti melihat kembali gaara yang dulu, "aku akan memikirkannya". Kata hinata dengan nada bercanda, inilah keluarga yang ia harapkan, keluarga penuh kehangatan dan jauh dari dinginnya pertengkaran, semoga saja semua ini bisa bertahan lama.

~~~

"Touchan apa hari ini touchan yang akan mengantar kami?. Rei bertanya dengan senyuman kecil di wajahnya, anak itu sudah selesai menyantap sarapannya.

"Rei, biar kaachan yang mengantar kalian, touchan sangat sibuk". Hinata menengahi, ia menatap putra kecilnya itu.

"Tidak kaachan, rei ingin touchan yang mengantar". Hinata menggeleng, rei memang seperti itu pada gaara, mengingat anak itu memang sangat mengidolakan ayah merahnya.

"Baiklah, hari ini biar touchan yang mengantar".

"Tapi gaara....".

Gaara tersenyum kecil, "tidak masalah, aku juga akan mengantar izuna".

Izuna yang tadinya hanya memperhatikan kini kembali menatap ayahnya tak percaya, ini pertama kalinya gaara mau mengantarnya ke sekolah.

"Benarkah touchan?".

One Night Stand (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang