Uap putih menguap naik dari cangkir teh di tangannya. Wanita itu mengembuskan napasnya sembari tersenyum menatap langit yang dipenuhi bintang. Udara malam ini tidak dingin, tapi segar dan menyejukkan. Angin dengan lembut bertiup menerbangkan rambut hitamnya, dia cantik dengan sikapnya yang tenang dan lembut.Ia menoleh ke samping seraya mengulurkan tangannya, membelai wajah mungil putranya yang terlihat semakin cantik dari hari ke hari. Soonyoung-nya, sudah besar sekarang...
"Soonyoungie, apa kau suka kampus barumu?" Ibunya bertanya sembari tersenyum lembut, membelai pipi putranya yang halus.
"Biasa saja." jawab Soonyoung jujur. Ibunya hanya tertawa saat mendengarnya. Putra sangat jujur. Dia memang tidak pernah tertarik dengan apapun. Satu-satunya hal yang membuatnya tertarik dan berani mengambil langkah jauh hanya Seokmin. Berada di sisinya walau harus melewati jalan yang tidak mudah.
"Soonyoung-ah, apa Seokmin baik padamu?" Ibunya kembali bertanya, cara bicaranya seperti biasa, selalu lembut dan penuh kasih sayang.
Soonyoung menoleh pada ibunya, mengerjapkan sepasang mata sipitnya yang imut. Seokmin sangat baik padanya, memperlakukannya dengan penuh cinta. Tapi, satu-satunya hal yang menjadi masalah adalah dia pria yang sangat kuat di tempat tidur, staminanya sangat bagus dan bisa bertahan lama walaupun tanpa menggunakan obat-obatan. Dia pria yang tidak pernah merasa puas untuk urusan seks, tidak pernah ada kata lelah walaupun setiap hari harus pergi bekerja, memasukinya setiap hari tanpa terkecuali. Seokmin selalu sangat baik padanya; memanjakannya, satu-satunya hal yang tidak baik adalah libidonya yang berlebihan. Dia pria yang membuat Soonyoung ketiduran setiap hari di dalam kelas karena di malam hari selalu membuatnya kelelahan.
Seokmin hampir 40 tahun, tapi bagaimana bisa staminanya seluar biasa itu? Apa dia diam-diam minum obat tanpa sepengetahuannya? Soonyoung diam-diam memikirkan, tanpa sadar melamun di depan ibunya.
Melihat putranya tidak menjawab dan justru melamun membuat ibu Soonyoung berpikir ada sesuatu yang sedang coba putranya tutupi darinya. Ia berpikir mungkin Seokmin di belakangnya memperlakukan Soonyoung dengan kasar atau sering memukulnya, tapi Soonyoung tidak berani mengatakannya.
"Soonyoung-ah, apa Seokmin memperlakukanmu dengan tidak baik? Apa dia kasar padamu? Memukulmu?" Mendengarkan suara ibunya yang meninggi membuat Soonyoung tersadar dari lamunannya, ia segera menggelengkan kepala seraya melambaikan kedua tangannya dengan panik.
"Tidak, tidak, sama sekali tidak pernah. Seokmin memperlakukanku dengan sangat baik, dia bahkan tidak pernah memukulku." katanya seraya melambaikan kedua tangannya di depan ibunya.
Seokmin memang setiap malam selalu 'memukulnya' tapi itu bukan dalam arti sesungguhnya.
"Kau jangan membelanya, jika dia memperlakukanmu dengan buruk, ibu tidak bisa tinggal diam." Soonyoung putra satu-satunya, putra kecilnya yang paling ia cintai. Menyerahkan putranya pada orang lain, walaupun pria itu adik kandungnya, ia tetap tidak bisa percaya padanya seratus persen. Ia tidak akan tinggal diam jika sesuatu terjadi pada Soonyoung-nya.
"Ibu, Seokmin bukan pria seperti itu! Dia sangat baik bahkan tidak pernah memarahiku..." Bibirnya cemberut, menjadi kesal karena ibunya berpikir jelek tentang pria yang ia cintai.
"Seokmin sangat menyayangiku... dia tidak akan pernah melakukan hal buruk seperti itu.... " gumam Soonyoung seraya meremas jari-jarinya yang menggemaskan, menunduk dengan ekspresi sedih. Dia sangat menyukai Seokmin lebih dari apapun, jadi ia sangat tidak suka jika orang lain berkata jelek tentangnya.
"Ya, ibu percaya Seokmin sangat menyayangimu... Dia bahkan menjadi orang yang paling sibuk mencari universitas terbaik saat kau baru lulus." Seokmin menggantikan tugas ayah Soonyoung mencari universitas terbaik untuknya, mengurus berbagai hal dan keperluan untuk Soonyoung masuk kuliah. Seokmin menjadi orang yang paling sibuk, seperti orang tua yang anaknya akan masuk sekolah untuk pertama kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCLE: After The Rain [SEOKSOON FANFICTION]
Fiksi PenggemarSetelah awan kelabu dan hujan lebat, percayalah pelangi indah akan muncul. ______________ Buku kedua dari UNCLE