-Prolog-

94 5 0
                                    

"Thal, gue minta maaf. Selama ini gue sering jahat sama lo, gue sering maki lo, gue sering hina lo." Ucap laki-laki itu dengan raut wajah penuh rasa bersalah.

"Gue tau perlakuan gue ke lo ga seberapa sama permohonan maaf gue. Tapi asal lo tau, gue ngelakuin ini supaya adek gue bisa bahagia. Adek gue dari kecil ga pernah dapet kasih sayang sama bokap." Laki-laki itu menunduk, bahunya bergetar. Jelas sekali bahwa ia sedang menangis.

Sedangkan perempuan yang di depannya hanya diam, ia juga tidak tau harus bagaimana. Perempuan itu juga merasa iba kepada laki-laki yang ada di hadapannya.

Suasana menjadi hening, hanya ada tangisan dari laki laki itu. Perempuan itu jadi tidak tega kepadanya.

Perempuan itu mengambil nafas dan menghembuskannya.
"Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, entah itu berbohong, melakukan kecurangan, atau kesalahan yang lain." Akhirnya perempuan yang tadinya diam itu angkat bicara dan tersenyum saat mengakhiri katanya.

"Gue juga pernah ngelakuin kesalahan. Tapi disaat kita mengakui kesalahan kita sendiri, dan kita benar benar ingin merubahnya menjadi baik apa salahnya jika kita mencoba, ya kan?."

Laki laki itu mendongak menatap perempuan di depannya dengan mata yang masih menggenang kan air mata. "Jadi lo mau maafin gue?."

"Bukan berarti gue bisa maafin lo sepenuhnya, gue cuma ngasih lo kesempatan buat perbaikin semuanya."

Laki laki itu melengkungkan bibirnya ke atas. "Gue janji Thal, gue bakalan berubah jadi lebih baik. Makasih udah kasih gue kesempatan." Laki laki itu bener bener senang dan merasa lega. Terlihat jelas bahwa dia menghembuskan nafas.

"Yaudah, gue balik dulu. Lagian juga udah malem."

Laki-laki itu mengangguk, "iya, lo hati hati. Apa perlu gue anterin lo sebagai ucapan terimakasih karena udah kasih gue kesempatan?."

"Gak usah, gue udah pesen grab kok tadi." Perempuan itu tersenyum manis. Sampai sampai laki laki itu salah tingkah.

Lalu perempuan itu berbalik badan melangkahkan kakinya untuk pulang.

Tapi disaat ingin melangkahkan kakinya, tiba tiba dia berhenti disaat ada suara laki laki yang menahannya.

"Tunggu!"

Suara itu.

Dia jelas tau siapa pemilik dari suara ini.

Orang yang dulu paling dia sayangi, tapi sekarang berbeda. Disaat dia menghilangkan semua janjinya.
Dan saat itu juga dia membenci laki laki itu.

LOST PROMISE~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang