-Bagian 2-

50 3 3
                                    

Keesokan paginya, pukul 04:58 selesai sholat subuh. Thalla turun dari tangga untuk membantu Mamanya membuatkan sarapan pagi hari ini.

Kebiasaan dari keluarga Thalla yaitu selalu bangun pagi pagi. Kecuali seorang laki laki muda yang berusia 24 tahun. Siapa lagi kalau bukan Rayhan Agustian.

Yah, Rayhan selesai sholat subuh ia akan langsung kembali pada surganya, kasur empuk dan mahal miliknya.

Saat Thalla sudah berada di dapur, disana sudah ada Mamanya dan pembantunya, Bak Sri.

Thalla berjalan ke arah mereka, saat sudah dekat Thalla mulai menyapa dua orang yang sedang sibuk memotong sayur sayuran. "Pagi Ma, Pagi Bak," sapa Thalla dengan senyumannya.

"Pagi juga sayang," balas Shasa, Mamanya Thalla.

"Pagi juga dek," balas Bak Sri.

Keluarga Thala sendiri sudah menganggap Bak Sri seperti keluarga sendiri, karena sejak Thalla ditinggalkan oleh Mama kandungnya, Bak Sri lah yang merawat Thalla.
Bak Sri memiliki anak perempuan yang berusia 7 tahun. Semua kebutuhan dan keperluan anak Bak Sri, keluarga Thalla yang memenuhinya.

Suami Bak Sri sendiri sudah meninggal, karena kecelakaan. Ia ditabrak oleh mobil dari belakang saat pulang dari kerja. Orang yang menabrak suami Bak Sri pada saat itu sedang mengendari mobil dengan keadaan mata yang ngantuk.

Flashback on

Pada saat itu jalan raya sangat sepi, hanya ada beberapa pengendara yang melintas. Di rambu lalu lintas itu terdapat seorang laki laki yang sedang menunggu lampu hijau menyala. Disana ada 2 kendaraan bermotor yang sedang menunggu lampu hijau juga. Saat menunggu lampu hijau, Tiba tiba terdengar suara mesin mobil yang sedang mengebut dari arah belakang. Pengendara mobil itu tidak melihat bahwa lampu berwarna merah, ia sangat mengantuk. Dan tiba tiba ia menabrak, menghantam sepeda motor dengan keras dari arah belakang yang mengakibatkan laki laki itu meninggal di tempat.

Sontak orang orang yang memiliki rumah dekat dengan jalan raya itu langsung keluar rumah untuk melihat apa yang terjadi.

Flashback off

Untung saja Bak Sri orangnya memiliki hati nurani, ia tidak memenjarakan si pelaku. Karena ini kecelakaan yang tidak tau kapan akan terjadinya. Sungguh baik sekali hati Bak Sri.

"Mama sama Bak Sri masak apa?", Tanya Thalla sambil melihat isi wajan yang berada di atas kompor.

"Emmm Mama masak capcay kesukaan Angel," ujar Shasa saat memasukkan brokoli ke dalam wajan yang berisi banyak sayuran.

"Mama tau aja kalau Angel suka capcay."

"Iya dong, apasih yang Mama gak tau dari Angelivan Athalla," Shasa tertawa kecil.
Diikuti oleh Thalla dan Bak Sri.

Thalla bersyukur bisa mendapatkan ibu tiri yang baik dan cantik, dia selalu tau apa yang Thalla suka dan apa yang Thalla tidak suka.

"Angel bantu ya Ma." Angel langsung mengambil spatula yang dipegang oleh Mamanya.

"Ehhh-ehh Angel, biar Mama aja. Mendingan kamu duduk aja di meja makan," Shasa langsung mengambil spatulanya lagi dari tangan Thalla.

"Hufttt, Maa Angel juga pengen belajar masak."
Thalla menghembuskan nafas kasar.

"Dek Angel ga boleh dekat sama kompor, ntar Bapak marah lagi," Bak Sri yang sedari tadi hanya mendengar interaksi antar anak dengan orang tua itu pun menimpal.

"Iya sayang, lagian kan kalo Angel belajar masak juga bisa lihat Mama sama Bak Sri kalo lagi masak. Ntar Angel tinggal ingetin apa aja bahan bahan yang mau di masukin."

LOST PROMISE~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang