Selesai mengerjakan kuis dari Pak Sugik, akhirnya mereka bisa bernafas dengan lancar.
"Gimana, jadi kagak nanti malem?", Tanya Dino.
"Ohh pasti jadi dong," ucap Gara dengan semangat 45.
"Giliran kek gituan lo gercep. Coba aja lo disuruh suruh sama emak lo, pasti ujung ujungnya lo kabur."
Gara yang mendengar sindiran itu pun bukannya marah, malah cengengesan.
"Kalo lo gimana Za?"
"Gue alpha aja," ujar Reza sambil membereskan buku bukunya.
"Sumpah ya Za. Semenjak lo pacaran sama anak manja itu, lo jadi jarang gabung bareng sama kita kita. Udah lah mending lo putusin aja tuh si bocil. Masih pacaran juga sukak ngatur ngatur anak orang," celetuk Dino
Reza memberikan tatapan tajamnya kepada Dino, "Masih ada pacarnya disini"
Ketiga temannya itu pun jengah dengan Reza yang selalu membela pacarnya. Menurut ketiga temannya, pacar Reza itu manja, suka ngambek, suka ngatur ngatur anak orang. Maka dari itu mereka semua tidak menyukai pacar Reza.
Dino mulai takut dengan tatapan tajamnya Reza, akhirnya ia hanya berdeham saja untuk membalas ucapan Reza.
"Lagian lo. Mau aja diracuni otaknya sama tuh bocil."
"Thalla itu bukannya ga ijinin gue ke tempat kek begituan. Tapi Thalla itu khawatir, kalo gue sampek kenapa napa disana," ucap Reza dengan penuh penekanan. Lalu ia beranjak pergi dari kelasnya. Ia sangat malas mendengarkan ucapan temannya itu.
Meskipun Reza dan Thalla LDR. Tapi mereka sama sama saling menjaga. Bahkan Thalla selalu perhatian dengan Reza, ia selalu menanyakan kabar Reza. Begitu juga dengan Reza. Maka dari itu, Reza sangat menyayangi Thalla.
Eria pun yang dulu Reza sayangi tidak pernah seperhatian seperti Thalla. Ia jarang menanyakan kabar Reza.
Reza melangkahkan kakinya ke tempat parkir.
Saat sampai di tempat parkir, ia menunggu Eria. Yang katanya ingin pulang dengannya.Setengah jam Reza menunggu, akhirnya Eria datang juga.
"Kita makan dulu yuk," ajak Eria."Iya"
Reza menaiki motor besarnya dan memakai helmya. Eria juga menaiki motor besarnya Reza di belakang.
Reza mulai melajukan motornya keluar dari pekarangan kampusnya.•••
Reza dan Eria memasuki pintu masuk cafe. Ia mencari meja kosong untuk ditempati.
Cafe ini memang ramai setiap harinya. Banyak mahasiswa yang selalu menongkrong disini usai kuliah.
Jaraknya juga tidak terlalu jauh dengan tempat kuliahnya.Eria dan Reza duduk di kursi yang masih kosong. Setelah duduk Eria mengangkat tangannya untuk memanggil waiters.
"Bak saya pesen, French Fries sama Flavoured Tea."
"Emm, kalau kamu mau pesen apa Za?"
"Mango Smoothie" balas Reza dengan malas sambil memainkan handphonenya.
"Sama Mango Smoothienya satu bak"
"Baik, ditunggu ya bak" ucap waiters itu dengan senyum khasnya.
Usai perginya waiters, Reza tetap sibuk dengan handphonenya.
Eria jadi kesal sendiri. Mengapa Reza lebih mementingkan handphonenya.
Akhirnya Eria langsung membuka suara agar Reza berhenti mengutak-atik handphonenya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST PROMISE~
Teen FictionPerempuan cantik yang memiliki senyum manis, kulit putih dan berpostur pendek tetapi tidak mengurangi kecantikannya. Dia adalah Angelivan Athalla, gadis berusia 21 tahun. Thalla memiliki kekasih yang sangat perhatian, penyayang, penyabar kepadanya...