PART 16

50 1 0
                                    

Setelah pemakaman selesai , aku dan ayah mengantar balik istri om Adam dan kami berpamitan pulang , kami seakan tidak percaya degan hal ini , masih kemaren kami tertawa bersama di Pendakian dan ternyata takdir Allah berkata lain , kami harus ikhlas dan ikhlas .

Sampai dirumah kami duduk di ruang tamu dan masih meneteskan air mata , ada seseorang mengetuk pintu , siapa itu , aku membuka pintu dan aku kaget ternyata Hendri kerumah , aku menyuruh nya masuk .

"Assalamualaikum , maaf nih tiba tiba banget datang kesini" ucap Hendri .

"Waalaikumsalam , iya gpp sini duduk , kamu sendiri kesini ?" Ucap ayah .

"Iya om sendiri , kayaknya habis dari acara kemana nih ? Aku denger berita kemaren om sama Adel kecelakaan pas naik bus " Ucap Hendri .

" Iya kami habis dari pemakaman Adam , salah satu temen kami yg mendaki kemaren" ucap ayah .

"Yang bener om , meninggal karena kecelakaan kemaren ?" Ucap Hendri seakan tidak percaya .

"Iya dia meninggal karena kecelakaan kemaren" ucap ayah .

Lama lama perbincangan kami , Hendri sangat bisa mencairkan suasana disini , kami kaget dengan perkataan Hendri .

"Om maaf saya kesini punya niatan untuk minta restu buat lamar anak om , ya mungkin ini tiba tiba banget tapi sewaktu mendaki kemaren saya sangat mengagumi sosok Adel dan juga saya sudah niat sedari awal jika pas turun Pendakian nanti saya akan kesini dan akan meminta restu kepada om dan melamar Adel" ucap Hendri .

aku sangat kaget diantara senang dan  ataupun bagaimana aku tidak bisa mengungkapkan itu , laki laki yg luar biasa dia langsung tanpa basa basi ngungkapin tujuannya datang kesini .

"Kamu yakin dan niat buat nikahin anak saya ? Soal nikah bukan main main , nikah sekali untuk seumur hidup nak" ucap ayah .

"Ya saya sudah yakin dan niat untuk menikahi Adel dan menjadikan Adel pendamping hidup saya om" ucap Hendri , aku tidak bisa berkata apa apa .

"Baiklah jika kamu memang yakin aku merestui , tapi ingat jangan sekalipun sakiti perasaan anak saya , saya sudah berjuang dengan segenap jiwa dan raga saya untuk membesarkannya , sayangi dia seperti aku menyayanginya jangan sakiti perasaannya , terima segala kekurangan nya , apa kamu sanggup ?" Ucap ayah .

"Iya om saya sanggup" ucap Hendri .

"Adel gimana nak , apa kamu menerima lamaran Hendri ?" Ucap ayah .

"Iya yah Adel terima" aku menangis antara senang dan sedih , Hendri pamit pulang dan seminggu lagi dia akan kesini bersama orang tuanya .

AKHIR PENDAKIANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang