Chasing Your Love
karya : Annora Nobel C
Malam itu, adalah malam terburuk bagi Keysa. Kehilangan seseorang yang sangat berarti untuknya.
Bandung, 7 Januari 2005. Tanggal dimana Clovis, sahabatnya yang mengalami insiden kecelakaan dikarenakan mobilnya mengalami rem block.
Sungguh malang nya untuk bocah seusia 7 tahun yang harus kehilangan kedua orang tua nya, dan dia harus mengalami penyakit amnesia akibat kecelakaan yang ia alami.
Tapi disini, yang paling terluka justru bukanlah Clovis. Tetapi Keysa, karena ia harus kehilangan sahabat kecilnya. Sahabat kecilnya yang selalu bersamanya, sahabat kecilnya yang selalu riang gembira bersamanya, sahabat kecilnya yang selalu bermain bulu tangkis bersamanya, dan sahabat kecilnya yang selalu menjaganya.
Semua itu sirna ditelan takdir yang mengharuskan Clovis melupakan segala kenangan masa kecilnya bersama Keysa. Clovis yang sekarang bukanlah Clovis yang Keysa kenal, yang dulu selalu riang gembira ceria, sekarang berubah sirna menjadi Clovis kulkas berjalan.
Selama 10 tahun, Keysa selalu berjuang untuk meyakinkan Clovis bahwa dia sahabat kecilnya. Tetapi nihil, usaha sebesar apapun yang Keysa lakukan, tak ada yang membuahkan hasil. Keysa tak masalah jika Clovis tak mengingatnya, baginya memandang Clovis setiap hari sudah menjadi semangat hidup untuknya. Keysa juga tak berharap Clovis menerima pengakuan cintanya. Yang keysa harapkan adalah Clovis bisa menganggapnya ada, itu sudah membuat Keysa merasa menjadi perempuan paling beruntung di dunia.
Keysa pun telah berulang kali bercermin. Apa karena ia tomboy, Clovis tak menerimanya?
Apa karena fisiknya yang tak ideal, Clovis tak menganggapnya selama 10 tahun?
Keysa bahkan pernah berusaha berpenampilan seperti perempuan pada umumnya, memakai rok, tetapi ia malah mendapat hujatan bahkan hinaan dari teman temannya.
Selama 10 tahun juga, Keysa melakukan beberapa hal yang bisa dibilang lebih dari sekedar perhatian biasa. Beruntungnya Keysa, karena ia bisa seperumahan dengan Clovis dengan jarak 20 langkah kaki.
Rutinitas setiap hari yang Keysa lakukan sejak ia berumur 6 tahun hingga sekarang ia berumur 16 tahun adalah setiap pagi sebelum berangkat ia mengantarkan cookies buatannya untuk Clovis, walau selalu Clovis berikan kepada omanya. Saat siang seusai sekolah Keysa menyempatkan waktunya untuk membuat surat cinta dan diletakkanya di depan jendela kamar Clovis. Saat sore ia menyirami bunga matahari milik oma Clovis, karena oma nya sudah tua renta, mungkin itu adalah kesempatan Keysa untuk membantunya dan mungkin lebih tepatnya supaya bisa memandang Clovis lebih lama. Dan saat malam ia selalu mengantarkan teh panas untuk Clovis katanya supaya Clovis tetap sehat, entah diminum atau tidak itu bukan urusannya. Yang terpenting Keysa sudah terus berusaha membuka celah hati Clovis yang tertutup rapat itu.
Walau perjuangan Keysa tak memungkinkan untuk berhasil, tetapi situasi memungkinkan Clovis membuka hati untuknya. Dengan jarak rumah yang dekat dan didukung seSMA pula.
Bandung, 7 Januari 2015
"Huh capek.. Mana panas lagi." gumam Keysa dengan napas yang tidak teratur setelah berlarian hanya untuk mengantarkan cookies nya pada Clovis di kelas XI MIPA 2, yang mengharuskannya menaiki anak tangga.
Untuk kesekian kalinya Keysa memasuki ruangan itu. Seperti biasa, ia menaruh cookies tersebut di dalam tas Clovis. Tetapi saat Keysa membuka tas Clovis tiba-tiba ada suara langkah kaki yang hendak memasuki ruangan tersebut. Benar saja ternyata Clovis yang memasukinya, dan saat Clovis menderapkan langkah kakinya satu persatu sepertinya ia hendak mendekati Keysa.
Dan Clovis dengan sigap langsung mengambil cookies yang hendak Keysa masukkan di tasnya. Dengan teganya Clovis membuang cookies tersebut didepan wajah Keysa. Keysa awalnya shock, selama 10 tahun belum pernah Clovis melakukan hal seperti ini. Sebenci bencinya dia dengan Keysa, mungkin dia hanya mengabaikannya. Keysa hanya terdiam, berusaha memunguti beberapa cookies yang terjatuh di lantai. Dan membersihkan wajahnya yang dipenuhi coklat dengan dasinya. Walaupun banyak siswa yang berlalu lalang menertawakannya, ia tak peduli, karena ini adalah hal biasa untuknya.
Saat Keysa hendak berjalan meninggalkan Clovis, sontak Clovis langsung menarik tangan Keysa, yang membuat Keysa berdekatan dengan Clovis. Keysa berharap Clovis meminta maaf, tetapi harapan tersebut terbalik 180°, Clovis justru mengucapkan, "CUKUP DENGAN SEMUA INI!" bentak Clovis pada Keysa dengan tatapan tajamnya. "Aku udah muak sama semua perlakuanmu, kalau kamu nggak berhenti buat lakuin semua ini, lebih baik aku pindah sekolah. Ini adalah peringatan untukmu yang pertama kali dan terakhir kalinya." tambahnya sambil melepaskan tangan Keysa dan duduk ditempatnya.
Hati Keysa benar-benar hancur karena Clovis. Apa dia tak memikirkan perkataannya bisa sangat melukai hati Keysa? Apa dia tidak berpikir dengan perkataannya bisa membuat Keysa dibully? Sepertinya tidak.
Di hari itu juga, semua siswa benar benar membully Keysa. Baik di sekolah, diluar sekolah, maupun di media sosial.Sepanjang hari keysa terpikirkan oleh kejadian di tanggal 7 januari 2015 tersebut. Hingga di tanggal tersebut ia memutuskan untuk pindah sekolah, dan menyerah untuk mengejar cintanya.
Jakarta, 16 Juli 2018Hari dimana Keysa telah mewujudkan mimpinya, mimpi yang ia cita-citakan sejak lahir, yaitu berkuliah di Universitas STAN, Jakarta. Keysa telah berusaha untuk melupakan semua masa lalunya, sekarang yang terpenting baginya adalah menatap masa depannya. Karena sedikit lagi ia akan sukses.
Keysa berjalan untuk mengelilingi kampus nya yang luas nan megah, karena Keysa terlalu senang, ia tak sengaja menjatuhkan kartu identitasnya. Dan ia tak menyadari hal tersebut. Keysa pun berjalan dengan santainya, hp nya pun berdering tanda ada orang yang meneleponnya. Ia dengan sigap langsung mengangkat telepon tersebut. "Nomor siapa ini?" batinnya. Tanpa basa basi Keysa langsung mengangkatnya. "Kartu identitasmu terjatuh, jika kamu menginginkannya, kemarilah aku berada di bawah pohon seberangmu." ucap orang tersebut.
Tanpa basa basi Keysa menutup teleponnya dan segera berlari ke tempat yang dimaksud. Saat Keysa sudah menemukan tempatnya, ia melihat seorang cowok didepannya. "Siapa kamu?" tanya Keysa.
Cowok itu tak kunjung merespons.
"Maaf, kamu siapa?" lanjutnya.
Cowok itu pun tak merespons lagi. Terpaksa Keysa harus berjalan mendekatinya dan harus segera mengambil kartu identitas itu. Dan belum sempat Keysa melangkahkan kakinya, cowok tersebut sudah berpaling dan menampakkan wajahnya. Ternyata orang yang menemukan kartu identitas Keysa adalah orang yang selama ini Keysa harapkan, orang yang selama ini Keysa kejar. Benar dia adalah Clovis.
"I love you." ucap Clovis sembari menyerahkan kartu identitas Keysa. Keysa hanya bisa terdiam dan pipinya memerah. Mungkin inilah hasil buah kesabarannya selama ini