.
"Umi..! Ayo cepat! Acaranya akan segera dimulai!"
Azlan tertawa kecil melihat putra satu-satunya itu tidak sabar menunggu uminya. Ia tahu alasan sang anak tidak sabar pergi. Anaknya itu pasti ingin segera bertemu dengan Aisy, putri dari Ryan dan Nisya, yg hari ini akan genap berusia dua tahun.
Adzra Alvino Kim, putra Azlan bersama istrinya Ayana Faziha itu sekarang genap berusia lima tahun. Ia lahir di tanggal yg sama dengan Aisy Affandi Arzetha, putri Ryan dan Nisya.
Azlan dulu sempat tidak percaya saat Ryan memberikan surat undangan pernikahannya dan Nisya. Ia tidak percaya, ustad Abidin bisa memberikan restu pada pria sebrengsek Ryan untuk menikahi putrinya. Azlan bahkan sempat berfikir, bahwa Nisya diguna-guna. Tapi melihat kesungguhan sahabatnya itu, ia sekarang yakin bahwa pasangan itu memang saling mencintai. Apalagi, di tahun berikutnya mereka dikaruniai putri secantik Aisy.
"Umi.., Ayo cepat.., nanti kita ketinggalan acaranya!"
Teriak Adzra tidak sabar. Ia dan sang ayah sudah menunggu uminya itu sejak tadi. Tapi uminya itu belum juga selesai.
"Sebentar sayang..."
Teriak Yana. Azlan hanya menggeleng pelan mendengar interaksi dua orang yg paling ia cintai itu.
Beberapa menit kemudian, Yana tampak turun dari kamar atas, Azlan tersenyum melihat penampilan istrinya itu. Cantik, sangat cantik. Tidak ada wanita manapun yg bisa menandingi kecantikan istrinya itu. Azlan segera meraih pinggang sang istri dan mengecup keningnya setelah Yana menghampiri mereka.
"Umi sudah selesai. Ayo berangkat"
Mereka memasuki mobil bersamaan.
--------------
"Tahun ini berapa anak yatim yg diundang?"
Tanya Yana saat mobil baru menyala. Ya, karena
Aisy dan Adzra lahir di tanggal yg sama, maka acara ulang tahun mereka dilaksanakan bersamaan di setiap tahunnya. Karena Yana dan Nisya, tidak menyukai acara yg mewah, jadi mereka lebih memilih mengundang anak yatim setiap tahunnya. Berbeda dengan para istri, Azlan dan Ryan pada awalnya ingin mengadakan pesta besar-besaran untuk ulang tahun anak mereka itu, sayangnya, suara mereka kalah telak saat berdebat dengan istri yg mereka cintai."100 kan? Tapi Ryan bilang dia juga menyiapkan sembako untuk dibagikan ke anak-anak jalanan sore nanti"
Yana mengangguk pelan dan tersenyum.
"Waaah, 100? Lebih banyak dari yg sebelumnya ya Bi? Pasti seru! Adzra tidak sabar. Ayo Bi, cepat! Adzra mau bertemu mereka!"
Yana dan Azlan tertawa melihat antusias yg dimiliki anak mereka itu. Dari dulu, Adzra tidak pernah merasa malu untuk berteman dengan anak-anak yg sejatinya memiliki kekurangan lebih darinya. Ia berteman dengan siapapun. Yana bahkan dulu terkejut saat anaknya itu memberikan roti yg paling ia sukai pada pengemis di pinggir jalan. Padahal, untuk berbagi dengan Azlan saja ia biasanya tidak mau. Yana sangat bersyukur, sang anak tumbuh dengan hati yang baik.
"Iya sayang.., mobilnya akan Abi cepat kan! Pegangan yg kuat!"
"Siap kapten!"
Yana tertawa keras melihat interaksi ayah dan anak itu. Azlan yg mendengar tawa sang istri, turut merasa bahagia. Hidupnya terasa lengkap setelah Adzra, putranya hadir dalam hidupnya dan Yana. Ia jadi teringat saat-saat pertama kali istrinya melahirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Titipan Ayah ✔ End (Pindah Ke Innovel)
RomanceSebenarnya kenapa? Dari sekian banyak wanita yg ku bawa bertemu ayah Kenapa wanita itu? Wanita yg bahkan jauh dari kata sempurna itu Kenapa dia yg dipilih ayah untukku!? ----------- "Menikah dengannya atau semua aset yg sekarang ada di tanganmu Ayah...