2. Kuatlah Yana!

20K 1.4K 23
                                    

Persiapan pernikahan sudah sempurna, siang ini akad dilakukan di rumah Azlan. Tak ada kegugupan, Ijab Qabul Azlan lakukan tanpa hambatan. Seolah dia sudah benar-benar siap menjadi suami Yana. Setelahnya, ia bahkan menjemput Yana ke kamar mereka dan menggandengnya turun ke bawah. Ia juga mencium kening Yana di depan ayahnya dan keluarga Kim lainnya.

'Sungguh romantis' bisik semua tamu undangan yang notabenenya hanya keluarga saja, hingga berhasil membuat pipi Yana memerah karena malu. Senyum Yana bahkan mengembang dibalik cadarnya.

__________________________

Hari ini adalah puncak acara pernikahan, resepsi. Semua tamu undangan memasuki gedung mewah dengan pesta pernikahan meriah di dalamnya. Mereka terbagi menjadi beberapa kelompok. Ada yang di tempat makanan terhidang, di tempat duduk para tamu yang telah di sediakan, atau ada yang di luar menikmati indahnya malam. Para wanita berbincang tentang fashion dan style, barang branded seperti sepatu dan tas, atau barang trendy lainnya. Para pria tentu saja berbincang tentang bisnis. Tapi perbincangan itu terhenti seketika saat mempelai wanita yang sejak tadi membuat para tamu penasaran masuk ke aula. Penampilan Yana tentu membuat semua tamu tercengang.

Kening semua tamu mengkerut seolah tak yakin bahwa yang ada di depan mereka ini adalah calon pasangan hidup tuan muda Kim. Pria yang selama ini mereka ketahui seperti apa penampilan wanita yang selalu ia gandeng, karena namanya selalu muncul di akun gosip, atau majalah. Melihat Yana, mereka sangat sulit percaya bahwa seorang Azlan Alvino Kim akan memilih wanita sepertinya. Mereka berbisik, mencemooh penampilan Yana. Karena demi Tuhan, penampilan Yana jauh dari ekspektasi mereka. Telinga Yana sakit mendengar bisikan seperti..

"Tuan Azlan menikahi wanita itu?"

"Hah, aku bahkan lebih cantik daripada wanita itu. Lihatlah gayanya"

"Sejak kapan selera Tuan Muda Kim jadi begini?"

"Hei, apa yang dilihat tuan Azlan dari wanita sepertinya? hidungnya saja tidak kelihatan, style-nya jauh dari kata sempurna. Menjijikkan.."

"Haha.. bisa kau bayangkan membawa wanita sepertinya ke pertemuan bisnis? Hey! Aku saja malu, apalagi Tuan Azlan" Dan tentu saja tawa mereka saat mencemooh Yana tidak ketinggalan.

Ejekan itu semakin keras, Yana yang di dampingi tuan besar Kim, ayah Azlan, tiba-tiba berhenti. Ia ragu antara terus melangkah dan duduk disamping Azlan atau tidak. Untuk beberapa menit Yana menunduk ragu.

Azlan mengernyit bingung di atas pelaminan karena mempelainya tidak kunjung naik. Dia merasa kesal melihat keraguan Yana. Entah kenapa. Bangkit dari duduknya, ia beri isyarat pada sang ayah seolah berkata

'Tak apa Ayah, Yana bersamaku'

Tuan Kim mengangguk pelan. Azlan menarik paksa Yana menuju ke pelaminan, hingga dia sadar apa yang membuat Yana ragu. Ia genggam tangan calon istrinya itu, ah bukan, tepatnya istrinya. Bukankah selepas akad Yana sudah sah menjadi istrinya? Dan berhenti melangkah saat emosinya tidak bisa tertahan lagi.

Rahang Azlan mengeras mendengar cemoohan tamu undangannya. Pria yang awalnya begitu angkuh itu, tak tahu kenapa jadi merasa kesal melihat Yana terlalu direndahkan. Ah, tuan muda Kim, apakah ini artinya kau.. sudahlah lupakan saja. Hanya Azlan yang tahu perasaannya. Azlan pandangi satu persatu tamunya.

"Apa kau ragu bersanding denganku Sayang?"

Yana spontan mengangkat kepalanya, dia sangat terkejut. Ia sadar bahwa dia buta, tapi ia yakin telinganya masih berfungsi dengan baik. Apa Azlan baru saja memanggilnya sayang?

"Jika kau ragu menikah denganku karena ocehan orang-orang bodoh yang langsung menilaimu tanpa mengenalmu itu, maka kau juga termasuk salah satu dari mereka. Kau ingat apa yang ku katakan dulu? Hanya orang bodoh yang percaya pada hal bodoh. Bukan begitu, istriku?"

Bidadari Titipan Ayah ✔ End (Pindah Ke Innovel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang