Chapter 22

1.7K 191 30
                                    

Pagi yang cerah menyambutmu, kau terbangun sambil merenggangkan badanmu. dan orang yang tidur disampingmu sepertinya masih berada di alam mimpinya.

Mengambil handukmu lalu bersiap-siap untuk mandi, tapi sebelum itu kakimu melangkah berada di samping kasur sambil menatap karma yang masih tertidur pulas.

"karma." *menoel pipinya

Grep..

"!!"

"menyerang saat tidur itu tidak boleh" *karma

"kau sudah bangun" *sedikit menjauh

"baru saja, oiya dan satu lagi" *menyibak ponimu

Cup~

"morning kiss~" *karma

"?!!! a-aku mandi dulu...." *bangun lalu berjalan menuju kamar mandi

"hmhm~" *karma tertawa kecil




Blam....

Kau terduduk sambil bersandar pada pintu kamar mandi. Kedua tanganmu menutup wajahmu yang benar benar memerah padam sekarang.

'aaaaa....kenapa aku memanas seperti ini?'

Karma memang sering memberikan perlakuan yang terbilang 'khusus' padamu dibanding orang lain.

'padahal dulu aku tidak begitu memikirkannya'

Kalo dipikir pikir perasaan yang belum pernah kurasa atau yang kulupakan mulai kuingat kembali saat bersamanya.
Walaupun dia orang jahil dan nakal.

Tapi disitulah letak keistimewaan karma menurutmu. Terkadang dia bisa lebih Keren dari tokoh utamanya itu sendiri dan terkadang ia lebih jahat dari iblis itu sendiri.

Cklek....

Setelah mandi kau menemukan makanan diatas meja.

"kau membawa makanan sebanyak ini dari bawah?"

"aku pesan g*f**d tadi, ada diskon sambal wasabi dan sambal ekstra pedas loh~ kalo ketemu preman siapa tau kita bisa sumbal mulut mereka dengan ini?~" *karma dengan wajah jahil + terdapat tanduk iblis dikepalanya

Kan sudah kubilang terkadang dia lebih jahat dari iblis itu sendiri.

"donut kemarin sudah jamuran jadi kubuang" *karma pergi menuju kamar mandi

"oo sangkyu"

Kami kembali melanjutkan jalan jalan disiang yang panas ini.

"ada apa?" *karma berhenti

Kau menggeleng lalu menyuruh karma kembali melanjutkan perjalanannya.

Mengunjungi toko oleh oleh khas Asakusa, soalnya gak enak kalo pulang dengan tangan kosong.

"karma. kita tidak perlu sambal ekstra pedas" *sambil mengeluarkannya dari keranjang

"tapi aku mau~" *karma mengambil lebih banyak lagi

"katanya ini cuma bertahan 4 hari saja, bukannya kau sudah beli tadi?"

"baru saja aku berikan pada kucing di gang kecil tadi" *karma

Oh No. Apa kucing itu baik baik saja?

"canda~" *karma

"ngomong-ngomong bukannya ini sudah cukup banyak?" *karma

"harada, papa, teman teman dan untuk keluargamu belum"

"orang tua ku belum pulang dari luar negeri" *karma

MY PRECIOUS LOVE Akabane Karma X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang