Chapter 15

2.6K 230 8
                                    

AUTHOR POV

Kelas terasa hening, padahal kami hanya ingin memberikan hadiah kepada bitch sensei, tapi yang terjadi sebaliknya, dewa kematian itu menculiknya.

"Kita harus menolong bitch sensei" *yada

"Iya, tapi jangan sampai koro sensei dan karasuma sensei tau" *

"Yosh... Apa semuanya setuju dengan ini?" *isogai

Semua menganggukan kepalanya pertanda setuju.

Malam pun datang kami sudah berada di tempat yang yang dikatakan penjual bunga itu.

"Minna san aku doakan kalian baik baik saja" *ritsu

"Yosh, baiklah ayo kita masuk" *isogai

Sesuai perintah isogai kami masuk satu per satu, awalnya ruangan yang kita tempati gelap, tiba tiba saja bergerak dan lampu mulai menyala.

"Wuaaa, ruangan ini bergerak....." *okajima

"Menurutku.......kita seperti dalam kandang....." *chiba

"Yo, akhirnya kalian datang" *ucap penjual bunga lebih tepatnya dewa kematian

"Kami sudah datang sesuai janjimu, sekarang lepaskan bitch sensei!" *yada

"Bagaimana ya? Aku sebenarnya hanya ingin agar guru kalian kesini" *ucapnya

"Jadi kau menjadikan kami umpan begitu?" *ucapku

"Mungkin" *ucapnya

"Semuanya sudah siap!" *takebayashi

Lalu okuda melempar bom asap dan takebayashi mengaktifkan bom yang nempel didinding untuk kabur.

"He......jadi kalian mau main petak umpet dulu ya? Baiklah ini akan jadi lebih menarik"



"Tempat apa ini? Saluran pembuangan kah?" *maehara

"Mungkin......bagaimana dengan terasaka?" *isogai

"Aku sudah mencoba untuk menghubunginya tapi disini tidak sinyal, bahkan ritsu juga kena hack" *takebayashi

"Ne apa kalian merasa ada mendekat kearah kita?" *tanyamu

"Iya, aku juga merasa seperti ada yang mendekat..." *nagisa

Bau ini....

Dewa kematian itu kah......

Aku masih belum bisa merasakan auranya, apakah dia juga disewa oleh pemerintah?

"Oi! Ada orang disana!" *maehara

"Apa apaan orang itu?...." *kimura

Muramatsu dan yoshida menyerang kearahnya, tapi seketika mereka terhempas sambil memegang perut mereka.

"Kalian masih belum belajar apa pun tentang menjadi seorang pembunuh yang baik" *ucapnya

Wush!

Dengan cepat dia berada dibelakang kayano lalu memukul perutnya.

"Uhuk!" *kayano

"Kayano! Beraninya kau.." *ucapku

Dia dengan cepat berada di depanku lalu menendangku, tapi aku berhasil menahannya dengan kedua tanganku.

"Gerakan yang bagus" *ucapnya

Dia langsung mendekat kearahku, pergerakannya cepat dan dia berhasil meraih leherku dengan satu tangannya.

"Khhaa!"

"Tapi sayangnya masih kurang cukup untuk mengalahkanku" *ucapnya

Teman teman yang lain sudah siap untuk mengikatnya.

MY PRECIOUS LOVE Akabane Karma X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang