Hujan turun mengguyur kota Jakarta dengan derasnya.Petir pun menampakkan dirinya dengan suara yang begitu menggelegar bersamaan dengan angin yang begitu kencang membuat suasana malam ini begitu dingin menusuk tulang.
Sosok perempuan berparas cantik,putih, berambut gelombang itu memakai seragam putih abu-abu dengan balutan cardigan hitam itu sedang berteduh di warung Mang Slamet yang menjual mie ayam paling enak di sekitaran SMA Bakti jaya.SMA yang terkenal di Jakarta.
"Duh hujannya makin deres lagi,yah ini kalo gak reda mesti kenal omel Mama nih."gerutunya sambil memeluk tas ranselnya.Dia berlari mencari tempat berteduh untuk menunggu hujan reda kaki jenjangnya menuju warung mie ayam yang bertuliskan tongkrongan paling nyaman.
"Eh ada neng geulis sini merapat sambil ngeteh?" ujar mang Slamet penjual mie ayam tersebut.
"Boleh deh mang, satu porsi aja deh." ujar Sasa sambil mengibaskan lengannya.
"Oke, mangga duduk dulu, tumben neng teh kok sendiri?" tanya Mang Slamet yang sedang meracik pesanan.
Gue jomblo!
"Ah iya Mang biasalah."
"Ini nunggu jemputan atau pesan ojol neng?" tanya Mang Slamet.
"Mungkin jalan kaki mang."
Mang Slamet pun langsung menghentikan aktivitasnya."loh ini hujannya deras banget loh neng ntar kalo eneng sakit bagaimana?"
"Ishh bisa aja mang Slamet nih." diiringi tawa dari gadis cantik itu.
"Mangga dimakan udah siap nih spesial buat pelanggan gelius acikiwir."
Sasa menggeleng kepala ada-ada saja tingkah lucu mang Slamet ini.
Suara derum motor menghentikan aktivitas keduanya.Sosok cowok berbadan tinggi dan berkulit putih bisa dibilang cukup ganteng bagi kaum hawa yang melihatnya.
"Eh kasep mau ngeteh atau makan nih." tawar mang Slamet sambil membereskan mangkuk yang sudah ia cuci tadi.
"Ngeteh aja deh satu aja mang."
"Sok duduk dulu." ujar mang Slamet.
Sasa yang sedari tadi melihatnya terpana melihat wajah orang yang dihadapannya.
"Ehkm udah liatnya?" sindir cowok itu.Yang merasa terpanggil itupun sadar akan lamunannya.
"Oh gue ya?" Sasa auto salting sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Mangga teh nya di minum mumpung masih hangat."
"Makasih mang."ujar cowok itu sambil memperhatikan Sasa diam-diam.
"Ni cewek sekolah di Bakti jaya kok gue gak pernah liat" ucapnya dalam hati.
Bersamaan dengan itu Sasa juga mengagumi dalam hati."mimpi apa semalam ketemu cogan disini eh stop fokus makan Sa."
"Ehm lo sekolah di Bakti jaya juga?"
"Siapa? Gue?" ujar Sasa menunjuk dirinya.
"Bukan noh orang di belakang."
Sasa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."Ah iya gue sekolah disana kenapa emang."
"Gak!" jawab Aad singkat.
"Kenalin gue Sasa putri Mahendra." ujarnya sambil mengulurkan tangan dengan pedenya untuk berkenalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is My Dream
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA!] Hidup penuh cobaan, rintangan dan tidak ada dukungan dari orang tersayang adalah hal berat bagi seorang gadis remaja yang ingin mewujudkan impiannya. "Ada pepatah mengatakan Mimpi bukan sekedar mewujudkan cita-cita yang kita h...