"Sasaaaaaa! gue kangen tau dua hari tu gegana banget tanpa lo."
"Tuh kan ayan nya mulai."ujar Sasa yang baru datang dan langsung duduk.
"Serius tau gak percaya banget deh sebel ah."
"Oh iya saat lo pulang dari rumah sakit lo gak kena omel bokap lo kan?" tanya Okta.
Sasa menggeleng pelan."gak cuma Papa bakal nyari sopir pribadi lagi gitu buat gue."
"Terus lo mau kan?"
"Enggak."
"Lah kenapa? kan biar lo gak pulang naik ojol terus."
"Ya kan gue---"ucapan nya tidak diteruskan sebab ini menyakut rahasia.
"Kan gue jadi kasian kalo lo kecapekan terus kan gue jadi syuedeh hiks." ujar Okta yang pura-pura menangis.
Sasa mendengus geli."sejak kapan sih lo jadi agak kecentilan gini."
"Gak tau,gue juga ngerasa agak berubah, dulu aja gue gak berani berkutik apalagi teriak-teriak,sejak lo hadir gue ngerasa agak bebas gitu."ujar Okta.
"Eits bukan berarti membawa hal negatif loh ya."
"Enggak zeyeng."
"Oh ya Sa,kemarin lo nggak berangkat ada pendaftaran calon osis buat angkatan kita,tau nggak Aad ikut demi apa!"
"Hubungan nya sama gue apa?"
Okta menghela napas panjang."Nah kan mulai,dia itu anak ips jarang tau anak ips mau ikut organisasi, gue lihat anak ips ya anak nongkrong gak jelas."
Sasa hanya berohria.
"Gitu doang jawaban lo?"
"Terus musti gimana."
"Tau ah kesel!"
🎆🎆🎆🎆
"Gimana tawaran gue jadi ambil nggak?"ujar Novan yang sudah duduk di bangku taman sekolah.
"Enggak bang gue gak bisa."
"Gue dah lihat Ad hasil jepretan lo estetik parah, lumayan lah Ad gajinya bisa buat---"
Aad menoleh dengan tatapan sinis.
"Maksud gue bisa buat di sumbangin yang lebih membutuhkan."
Aad menarik napas dan memandang kolam ikan yang ada di depannya.
"Gue males pegang kamera lagi."ucap nya pasrah.
"Kenapa lo ada masalah cerita sama gue."
"Gak gue gak minat aja."
"Njir gak minat tapi hasilnya bagus, kocak lo ah."
Aad mendengus dan langsung berdiri.
"Orang hanya bisa lihat hasilnya aja tanpa tau gimana usahanya."
"Usaha maksud lo?"
"Ya usaha,dulu saat gue kelas lima SD gue tau kamera itu dari om Haris tetangga gue, beliau yang ngajarin gue cara ambil gambar ngefokus dan banyak lagi."
"Anak seusia gue hanya tau soal main sama teman-teman tapi gue beda bang, gue di tuntut buat hidup mandiri sejak saat itu."
Novan berdiri dan merangkul Aad.
"Gue bisa rasain posisi lo saat itu gak mudah."
"Gue mau tanya apa lo nyesel gak bisa main sama temen lo waktu itu?"
Aad melepas rangkulan Novan dan mendengus geli.
"Iya gue nyesel gak bisa rasain bahagia nya saat kecil,tapi ada senangnya gue bisa belajar banyak hal dari om Haris waktu itu."
Novan hanya mengganguk.
"Saat gue tau banyak hal gue di buang sama harapan yang ada,gue gak boleh temuin om Haris gue gak boleh main kamera padahal saat itu gue beli dari hasil tabungan gue dan abang."
"Abang lo?" tanya Novan
Aad hanya mengangguk tanpa menoleh.
"Gue gak tau papah ngomong apa sampai om Haris pindah rumah.Egois yang ada di pikiran gue tentang papah."
"Dan saat ini gue gak tau apa cita-cita ke depan."
🎆🎆🎆🎆
"Please ikut ya,biar kita tu ngerasain dunia organisasi,ini kesempatan Sa kelas sebelas bisa daftar."ujar Okta sambil memohon.
"Enggak Okta, gue gak ada waktu."
"Tai lo ah gak ada waktu tapi rebahan main Instagram."
Sasa mendengus sambil mencubit lengan okta.
"Sakit bego!"
"Kalau gue ikut mau apa coba, gue gak paham gitu-gituan."
"Makanya kita lihat dulu.kalau lo ikut bisa bermanfaat waktunya bukan malah stalking terus."
"Bawel lo ah yaudah ayok,eh tapi awas lo ya kalau ngomongin Aad."
"Idih ngomongin aja gak boleh,lo cemburu?" ledek Okta langsung berlari.
🎆🎆🎆🎆
"Gerah hati gerah body ah enak nya nikah kali ya tiap hari ada yang perhatiin." ujar Bayu yang rebahan di kursi panjang milik mang Slamet.
"Yaallah sembuh kan sakit jomlo temen hamba kasihan dia gak laku yaallah, jika engkau menghendaki ambil aja hamba ridho."ujar veron berdoa mengangkat tangan.
Bayu mendengar ucapan Veron langsung menjitak dahi Veron.
"Ampun bang ."ujarnya sambil meringis mengusap dahinya.
"Gue tu sebenarnya mau tobat jadi anak fuckboy tapi kalo mau kenal cewek gak ada yang mau di seriusin kan gue nya jadi capek padahal nih ya,kaum fuckboy tu sebenarnya orang baik disakiti makanya jadi begini." ujar Bayu.
Veron yang mendengar tersebut tertawa kencang sambil memukul meja."lo kira Joker?" Anjir sakit ni perut gue."
"Bodo amat ah." final Bayu.
"Ron gue lagi kere nih bayarin ya gue laper." ujar Bayu
"Utang terosss ganti haluan napa duit gue tipis nih."
"Bilang aja pelit."ujar Bayu dan duduk di sebelah Rio yang sedang membalas pesan WA.
"Ganteng. Ayang laper nih ngutang boleh."ujar Bayu kepada Rio.
"Anjing lah Bay waras napa ih lama-lama merinding nih gue deket ama lo!"
"Sirik aja lo nyet bilang Lo mau kan di belai ama gue."
Rio tertawa dan memasukkan handphone kedalam saku celana.
"Makan aja gue bayar."
"Beneran nih astaga temen gue baik deh i lope you bang Rio!"ujar Bayu bersorak dan berlari menuju mang Slamet.
"Lama-lama gue rukyah tu orang."ujar Veron memijit pelipisnya.
🎆🎆🎆🎆
"Dah tutup kan ruang osis nya gara-gara lo sih."
"Kok nyalahin gue?"
"Lo lama tadi debat dulu sama gue."
"Yaudah besok gak usah debat lo dateng sendiri beres."ujar Sasa malas.
"Eh gak bisa gitu dong lo harus ikut gak ada penolakan titik!"
"Ngabisin waktu tau gue gak paham beginian okta kesel gue lama-lama."
"Lo belum tau makanya gue kasih tau.Gue jamin gak sia-sia."
Tiba-tiba pintu terbuka dan menampakkan sosok yang mereka kenal.
"Hah! Ngapain lo berduaan disini?"
🎆🎆🎆🎆
Jangan lupa vote and komen aku tunggu.
See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
This Is My Dream
أدب المراهقين[FOLLOW SEBELUM BACA!] Hidup penuh cobaan, rintangan dan tidak ada dukungan dari orang tersayang adalah hal berat bagi seorang gadis remaja yang ingin mewujudkan impiannya. "Ada pepatah mengatakan Mimpi bukan sekedar mewujudkan cita-cita yang kita h...