Part 3

20 8 0
                                    

Pagi ini Ara datang bersama Langit, karena motor Ara yang sedang berada di bengkel. Ara dan Langit memang sering berangkat bareng, dan menjadi hal wajar bagi siswa–siswi SMA Cakrawala.

Saat tiba di parkiran, sudah ada Elang dan Azura yang menunggu mereka. Jika Langit berangkat bareng dengan Ara, sama hal nya Azura dan Elang. Azura dan Elang bahkan sering pergi berdua, entah untuk menonton atau makan di sebuah warung pinggir jalan.

"Lama banget lo berdua," Ucap Azura yang masih duduk diatas motor Elang.

"Bawel." Sahut Langit seraya meraup wajah Azura.

"Ih, Langit! Bedak gue berantakan," Azura mengerucutkan bibirnya. "Ra, minjem kaca dong, reseh banget nih Langit."

Ara mengeluarkan kaca kecil yang selalu dibawa kemana pun ia pergi, dan itu pemberian dari Langit.

Elang berjalan sambil merangkul bahu Azura. "Ayo, masuk. Ngomel mulu nih nenek lampir,"

Ara dan Langit mengikuti langkah Elang dan Azura yang berada di depan. Sementara Langit menggegam tangan kecil Ara yang terasa sangat pas di tangan besarnya.

"ASSALAMU'ALAIKUM, WAHAI AHLI KUBUR." Teriak Ara memasuki kelas dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari anak kelas.

"Biasa aja kali ngeliatin nya, mata kalian mau jatuh, tuh."

"Lo ya ra, kurang ajar banget ngatain kita ahli kubur," Ucap jihan, salah satu siswi yang paling update jika ada gosip terbaru di SMA Cakrawala.

"Lah, kan emang bener kalian termasuk gue, bakalan jadi ahli kubur." Ucapnya seraya duduk di kursinya.

Semuanya diam, membenarkan ucapan Ara. Mereka pun melanjutkan aktivitas mereka yang semula tertunda. Tak berapa lama, bel masuk pun berbunyi.

"Selamat pagi anak–anak," Sapa bu indira, guru biologi serta wali kelas XI IPA 3. Bu Indira juga sangat di hormati oleh warga XI IPA 3, karena sikap nya yang ramah dan memiliki jiwa muda. Karna hal itu, banyak siswa siswi yang sering curhat kepada bu Indira.

"Selamat pagi buuu." Sahut mereka dengan semangat. Bu Indira pun segera menjelaskan materi di selingi oleh candaan.

"Minggu besok kita ulangan ya, kalian jangan lupa belajar," Ucapnya seraya membereskan buku–bukunya.

"Yah bu, ko ulangan sih," Celetuk jaylani, yang sering di sapa dengan nama Jay. Katanya biar kerenan dikit.

"Kalo kamu nggak mau ikut ulangan, gapapa kok,"

"Beneran gapapa nih bu?" Ucap jay memastikan.

"Gapapa banget, tapi nanti nilai kamu ibu kasih nol," Seketika kelas yang tadinya hening menjadi ramai akibat sahutan dari bu Indira. Sementara Jay merajuk kepada bu Indira yang bahkan di lirik pun tidak.

"Zidan, bantu bawa buku teman–teman kamu ke ruangan ibu ya, " Bu Indira pun keluar kelas diikuti Zidan, ketua kelas.

Tak berapa lama, Zidan pun datang memberikan informasi.

"Pak Mamat nggak hadir woi," Ucapannya membuat heboh sekelas. "Tapi kita di kasih tugas, dikumpulin nya minggu depan." Bertambahlah kebahagiaan warga IPA 3.

"Ayo kita ke kantin!" Seru Ara yang sudah berdiri.

"Ayo!" Elang, Azura dan Langit pun mengikutinya.

Ara dan Azura berjalan di depan, diikuti oleh Elang dan Langit di belakang. Sepanjang perjalanan, Ara bercerita kepada Azura tentang apapun. Sementara Langit hanya mendengarkan, beda dengan Elang yang kadang ikut menyahuti.

Mereka duduk di meja yang biasa mereka duduki, dan itu sudah menjadi hak paten. Karna tidak ada yang berani duduk di tempat itu, sebab ada Langit dan Elang yang katanya Most Wanted SMA Cakrawala.

"Mau pesan apa?" Kali ini Ara yang akan memesan makanan untuk mereka.

"Samain aja ra," Ucap Azura.

Ara pun berjalan mendekati stand nasi goreng. Namanya Mang Jaja, saat Ara sedang mengobrol dengan Mang Jaja, tanpa Ara sadari ada seseorang yang berdiri di belakangnya.

Jakarta, 11 September 2020

Jangan lupa vote dan komen yaa!

ArabellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang