Chapter 5: Serendipity

183 31 4
                                    

Taman Yodogawa
17.00 PM

Gun Atthaphan turun dari sepeda ketika anak laki-laki yang lebih jangkung menghentikan lajunya. Matahari sudah mulai bersembunyi, menampakkan langit senja yang muncul dengan gagah. 

Bersamaan dengan itu, desiran angin di pergantian musim dingin dan semi semakin kencang bertiup. Sejujurnya ia tak tahan dingin, hanya saja ia dibuat penasaran dengan ajakan Off Jumpol. Beruntung hari ini Gun masih membawa syal hangatnya. 

Off mengunci roda sepedanya sebelum mengajak Gun turun ke arah sungai. Ini adalah tempat favoritnya, dan ia tak punya masalah membaginya dengan Gun. Ada satu rahasia, dan hanya Off Jumpol yang tahu.

"Hati-hati, Gun."

Ia mengangguk, menerima uluran tangan Off dan berjalan mengikuti jalan setapak sambil memperhatikan langkah kaki anak laki-laki di sebelahnya. Genggaman tangan tersebut akhirnya dilepas saat keduanya tiba di bawah jembatan, tepat di pinggir sungai.

Off Jumpol duduk bersandar dinding jembatan, diikuti oleh Gun. Anak laki-laki yang lebih kecil bingung, tetapi memilih untuk diam. Menyimpan pertanyaan yang sudah menggunung di atas kepalanya.

"Aku belum tahu apa mereka akan muncul, tapi tunggu di sini dulu sampai jam 6 sore mau kan?"

"Mau," Gun tersenyum. Dibalas dengan senyuman lain oleh Off yang tak bisa melepaskan pandangan dari iris kembar Gun. 

Tatapan tersebut membuat Gun semakin bingung, tetapi ia hanya tersenyum. Seakan mengatakan pada Off bahwa ia sepenuhnya mempercayai Off Jumpol. Apa pun yang ingin ditunjukkan oleh Off nanti, Gun tahu ia tak akan menyesal.

Karena Off Jumpol baginya bisa diibaratkan sebagai sebuah kembang api yang meletup pelan. Tak sering, tetapi selalu memberikan kejutan. 

Seperti keberadannya.

Dan entah sejak kapan Gun Atthaphan memiliki pemikiran semacam itu. Entah dimulai saat Off membantunya memunguti jeruk, atau ketika mereka menghabiskan malam Natal bersama. Atau juga mimpi semalam.  Yang pasti ia mulai merasakan hal-hal aneh. Hal yang sama sekali belum pernah ia rasakan.

"Muncul."

Gun mengembalikan kesadarannya ketika suara Off kembali terdengar. Kedua mata mereka tak lagi bertatapan, namun pemandangan di depan sana rupanya sangat menarik.

Satu, lima, sepuluh, dan belasan kunang-kunang mulai muncul dari balik semak-semak. Beterbangan pelan di atas aliran sungai yang berdesir pelan, menyapa Off dan Gun dengan sinar kuningnya yang mencolok.

Gun tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Ia menutup mulutnya yang menganga lebar dengan kedua tangannya, menikmati keindahan sore yang semakin lama semakin meredup, digantikan cahaya kecil-kecil yang semakin indah karena pantulan mereka di atas sungai yang mengalir.

Sementara Off, ia tak tahu mana yang lebih indah. Pemandangan kunang-kunang yang sudah tak asing baginya, atau Gun Atthaphan yang sedang duduk di sampingnya menikmati apa yang biasanya hanya ia nikmati sendiri.

Namun Off menemukan satu hal lain yang rupanya jauh lebih indah dari kunang-kunang, lebih terang dari bintang-bintang, dan lebih mempesona dari langit senja.

Itu adalah kedua mata Gun yang bersinar, seakan menyerap semua cahaya yang dikeluarkan oleh kunang-kunang untuk semakin menyempurnakan kedua matanya yang indah. Gun bahkan sampai tak berkedip sambil sesekali menoleh ke arah Off tanpa mengucapkan apa pun.

"Baru pertama lihat yang seperti ini?" Off bertanya.

Gun menjawabnya dengan anggukan penuh semangat. Kedua mata mereka kini kembali bertemu.

Cantik. 

Gun Atthaphan sangat cantik. Off bahkan rela menukar hidupnya untuk mengulang saat ini lagi.

"Off..."

"Ya?"

Apa yang terjadi setelahnya bergerak secepat kilat. Sebuah kecupan hangat mendarat pada pipi Off. Sontak, sekujur tubuhnya seperti disengat listrik. Menjalar dari pipi kirinya, sebelum kemudian turun ke bahu dan berakhir di telapak kaki.

"Terima kasih."

Kata orang, kebahagiaan itu harus dicari. Namun ada orang-orang beruntung yang diberi karunia untuk menerimanya tanpa usaha. Serendipity namanya. Sebuah keberuntungan yang dirasakan tanpa niat untuk mencari.  Dan itu yang baru saja diterima oleh Off.

Kalau sudah begini, apakah Off diizinkan untuk jadi serakah?

"Gun..."

"Ya, Off."

"Boleh kalau aku sayang sama kamu?"


You're my penicillium, saving me
My angel, my world
I'm your Calico cat, here to see you
Love me now, touch me now*


Osaka, 9 Januari 2011

****


*Lirik lagu BTS - Intro: Serendipity

When You Fall (OffGun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang