08

473 72 3
                                    

b e l i e v e

cw // harsh words.

alesya memasuki kamarnya dan langsung menaruh tas sekolah miliknya dimeja belajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

alesya memasuki kamarnya dan langsung menaruh tas sekolah miliknya dimeja belajar. setelahnya ia mengganti pakaian seragamnya ke pakaian santai.

ia membuka ponselnya, namun hanya sebentar saja karena ia terlupa belum mengisi formulir pendaftaran ekstrakurikuler yang tadi pagi diberikan oleh harsa, selaku osis dan juga kakak kelas alesya.

"ikut apaan ya gue.." lirihnya sembari memainkan pulpen miliknya.

tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya yang sontak membuatnya terkejut. alesya pun membuka pintu kamarnya. setelahnya muncullah hanum yang sedang memakan cimol yang entah ia beli dimana.

"nih teh, buat teteh" ucap hanum lalu ia memberikan sebungkus cimol yang sengaja ia beli untuk alesya.

"a iyan dikasih?" tanya alesya.

hanum hanya menganggukkan kepalanya, ia masih sibuk menyantap cimol miliknya itu.

"yaudah, nuhun nya" ucap alesya lalu mengusap pucuk kepala hanum dan menutup pintu kamarnya.

alesya duduk di bangku meja belajarnya dan melahap satu per satu cimol yang tadi diberikan oleh hanum sembari menatap kearah formulir pendaftaran ekstrakurikuler yang diberikan oleh harsa tadi siang.

tiba-tiba ponsel miliknya berdering dan memunculkan nama janu dilayarnya.

"halo?"

"cha lo ngapain?"

"mam cimol, mau ga?"

"dih anjir, mau dong"
"EH NAPA BAHAS CIMOL, gue mao ngajak lo nih nongki"

"ada siapa aja?"

"gue, dafa, ezra, keisya, naresya"
"tapi katanya nanti bang harsa sama yang lain mau kesini juga sih"
"CHA SINI CHAAAA"

"udah pada ditempat? perasaan baru pulsek dah tadi"

"langsung otw tadi, pulang dulu sih. ganti baju"

"yaudah bent--"
"CHA AYO IKUT AA. NANTI ADA TEMEN KAMU KOK" teriak adrian dengan tiba-tiba itu.

"bang iyan? nah tu lo bareng dah"

"iye dah"

sambungan telepon langsung dimatikan oleh alesya dan membuka pintu kamarnya dengan niat ingin menghampiri kakak laki-lakinya itu.

believe ; heeseung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang