Bismillah...
Happy Readings.
#Story On.
Kantin International University.
"Thanks! ya San, Aqeela, kalian berdua sudah mau nerima ajakan gue" ucap Rassya sembari menatap Sandrinna dan Aqeela, bergantian.
"Iya sama-sama Sya." Balas Sandrinna, tersenyum "Terima kasih juga karena sudah ngajakin kita berdua buat makan siang hari ini" Sandrinna berucap tulus
"Ck! Ngapain sih kak, kita harus bilang terima kasih segala sama dia? Dia pasti lakuin ini karena punya maksud lain sama kita" tuding Aqeela
"Lo, bisa nggak sih? Sekali aja, nggak seudzon sama gue. Asal lo tahu aja ya, niat gue itu baik ya! Gue lakuin ini karena gue mau gantiin minuman yang gue minum waktu itu. Rencananya sih kemaren gue mau gantiin, tapi kemarin gue sibuk dan setelah gue fikir-fikir kenapa nggak sekalian ngajak lo makan aja" jelas Rassya
"Aqeela, jangan bilang begitu, gak baik. Hargain sedikit niat baik Rassya, mungkin dia memang beneran tulus ngajak kita. Sya, maafin Aqeela ya?"
"Santai aja San, gue tahu kok nggak mudah buat bikin kalian percaya sama niat gue"
"Iya kak ia! maaf. Rassya, maafin gue ya dan terima kasih!" Ucap Aqeela dengan nada malas.
"Ia sama-sama, Qeela!" Balas Rassya, seraya tersenyum
"Sayang, kamu ngapain disini sih? Sama mereka lagi" Tanya Alin yang langsung bergelayut manja di lengan Rassya.
"Lin, lepas!" Ucap Rassya, melepaskan tangannya yang di pegang Alin, risih
"Sayang, kamu kenapa sih?" Tanya Alin
"Lin, cukup!! Dan berhenti manggil gue dengan sebutan sayang. Ingat! hubungan kita itu sudah berakhir Lin, kita sudah PUTUS!" Ucap Rassya, tegas.
"Tapi aku nggak mau kita putus Sya, Aku masih sayang sama kamu" ucap Alin, tidak menyerah
"Qeela!" Panggil Sandrinna, pelan karena merasa tidak enak dengan situasi yang ada.
"Tapi gue sudah nggak sayang lagi sama lo Lin! Gue sudah nggak nyaman dengan hubungan kita yang toxic dan penuh drama" Ucap Rassya membentak Alin
"Kenapa kak? Udahlah kak kita disini saja. jarang-jarangkan, kita dapat tontonan seperti ini?" Ucap Aqeela tanpa dosa.
"Rassya." Ucap Alin, lalu menatap Aqeela dan Sandrinna, tajam. "Ini semua pasti karena elo kan, Cewek kampung?" Bentak Alin seraya menunjuki Aqeela, tepat di depan wajahnya.
"Heh!" Ucap Aqeela sembari menggebrak meja "Sembarangan banget ya, elo kalau ngomong!!" Ucap Aqeela Marah
"Oh, jadi elo sudah berani sama gue?" Bentak Alin, sembari mendekat ke Aqeela, Tapi dengan sigap Rassya, menarik tangan Alin dan menghalanginya.
"Kalau iya, emang kenapa hah? Lo mau ngajak gue berantem? Ayo sini maju" tantang Aqeela
"Kurang ajar lo ya! Dasar cewek kampung, plakor!!"
"Cukup!" Bentak Rassya, menghentikan aksi Alin, yang beberapa detik saja terlambat, sudah bisa di pastikan Alin akan menjambak Aqeela, begitu juga dengan Aqeela, yang ternyata sudah jauh lebih siap mencakar-cakar Alin
"Alin, Cukup! Gue sudah muak ya lihat drama yang elo buat. Sekarang gue minta lo pergi Lin atau...?" Perkataan Rassya, terhenti saat sebuah suara yang terdengar melalui pengeras suara memanggil namanya dan juga beberapa nama yang tentunya juga sangat Rassya, kenali

KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta [Revisi Up!]
Teen FictionBismillah... Jika ingin hebat jadilah dirimu sendiri, dengan tidak melakukan Plagiarisme, because it's a crime! Welback my story! Dimana story ini aku revisi ulang dengan tema yang berbeda. judul awal story "Ketika Raja Gombal Jatuh Cinta" and now...