Love Mantan

22 14 3
                                    


Hai namaku Tiffany , dan saat ini aku berkuliah di salah satu universitas ternama di Indonesia , yaitu universitas Indonesia . Dan aku sudah berkuliah disini selama 2 tahun , yang menurutku sangat menyenangkan .

" Ochi ini minumannya . Rasa vanilla kesukaanmu "

Mungkin kalian bertanya siapa sih itu ? , Biar ku beritahu itu Jeremi pacarku saat ini dan mengenai nama yang disebutnya Ochi tadi , adalah kepanjangan dari mochi . Ya Jeremi emang manggil aku mochi karena katanya pipiku yang tembem ini mirip makanan mochi itu  lembut . Dan aku tidak masalah dengan panggilan itu karena menurutku itu manis dan lucu .

" Makasih sayang "

" Yaudah ayo langsung pergi , sebelum terlambat nonton nya "

" Iya , ayo "

Akupun sangat bersemangat karena hari ini kami akan pergi menonton ke bioskop. Dan sepanjang perjalanan banyak yang menyapa kami atau bahkan sekedar memberi senyuman .

" Halo kak , mau ngedate ya? "
Itu salah satu junior di kampus

" Hai, iya nih biasa "
Sementara Jeremi hanya tersenyum.

Mungkin kalian bertanya kenapa sih banyak yang nyapa ? . Jadi sebenarnya itu karena katanya sih ya menurut semua temanku , kami ini cukup populer loh disekolah . Bahkan banyak mahasiswa di kampus yang menyebut kami 'couple goals kampus' , bahkan kami juga sering dijadikan model kampus  jika ingin mempromosikan sesuatu . Apalagi Jeremi itu orangnya tinggi , memiliki wajah tampan yang tampak tegas dan warna kulit yang coklat , membuatnya terlihat seksi . Sementara aku tidak terlalu tinggi sih tetapi banyak yang bilang wajahku itu baby face , apalagi kalau tertawa mereka bilang aku sangat mirip bayi . Dan sangat cocok disandingkan dengan Jeremi .

Hari ini setelah selesai menonton Jeremi pun segera mengantarku pulang , yang kebetulan hari juga sudah menjelang malam .

" Masuk gih !" ( Jeremi )

" Iya , kamu hati hati ya dijalan . Jangan ngebut ngebut loh , sayang nyawa "

" Iya iya , bawel ih "

" Yaudah , dah "
Akupun segera berbalik untuk masuk kerumah .

" Eh tunggu ada yang lupa "
Aku segera berbalik saat Jeremi memanggil

" Apa ?" ( Ucapku polos )
Namun ternyata Jeremi mencubit ke dua pipiku . Yah biar aku beritahu ya , itu emang udah jadi kebiasaan dia sih setiap kita mau pisah .

" Lupa salam cubit ke mochi nya "

" Ih sakit tau , Kebiasaan ."

Akupun memegangi pipiku , karena walaupun sudah terbiasa tetap sakit loh.

" Haha iya maaf , yaudah sana masuk gih . Salam sama mama ya "

" Iya , dah "

Akhirnya aku segera masuk kerumah begitu juga Jeremi yang segera pergi . Karena badan sudah lengket aku segera mandi , setelah mandi aku segera berbaring di bed kamar ku .

Aku senang banget hari ini , karena seperti biasa selalu ada Jeremi yang sangat perhatian padaku .
Ups....
Mungkin kalian berfikir kalau perjalanan cintaku ini sangat mulus , tetapi ada yang kalian tidak tau ya kalau untuk sampai tahap ini tuh kami mengalami banyak hal sulit yang mungkin tidak kalian bayangkan . Bahkan sebenarnya Jeremi itu mantan aku loh  .

HAH MANTAN ??

Iya , dia itu mantan aku loh . Bahkan aku sendiri gak nyangka kalau aku bakalan pacaran sama mantan aku sendiri .
Mungkin kalian bertanya kok bisa sih ? , Jadi biar aku ceritakan . Mari kita flashback .

Flashback on

" Sayang ini aniv kita yang ke 2 tahun, kamu ingatkan ? " (Tiffany)

" Emang iya ?" (Jeremi)

" Iya, kamu masa lupa sih. Yaudah gimana kalau hari ini kita nonton "
Ajakku pada Jeremi dengan semangat

" Aku gak bisa fan , aku hari ini ada tanding "

" Balap lagi ?"

" Iya , mungkin lain kali aja ya kita perginya "

" Tapi kan, tahun lalu kita juga gak bisa ngerayainnya masa kamu gitu sih "

" Jangan kayak anak kecil fan, kamu gak bisa maksa gitu. Udah lah aku pergi Luan "
Jeremi pun segera meninggalkan aku di depan gerbang sekolahku, padahal dia sudah berjanji akan mengantarku pulang . Ya aku dan Jeremi bersekolah di SMA yang berbeda . Dan kami saat ini memasuki kelas 1 SMA .

" Jadi aku pulang nya gimana? , Kamu kan udah janji "

" Malas ah , kamu suka banget cari ribut "
Setelah mengatakan itu Jeremi meninggalkanku, aku hanya bisa diam tertunduk dan memilih pulang naik kendaraan umum.

Sebenarnya aku sedikit capek melihat tingkah Jeremi, semenjak mulai masuk SMA ia mulai menjadi lebih nakal . Jeremi sering ikut balapan motor bahkan ia juga sering tawuran bersama geng nya. Aku sudah sering melarang nya tetapi Jeremi tidak mau mendengarkan juga bahkan ia sering bolos sekolah karena tawuran .

Hingga saat ini Jeremi semakin menjadi ia bahkan tidak segan membentakku di depan teman teman nya . Seperti saat ini , saat aku hendak menyuruhnya pulang sebab ibunya menghubungiku bahwa ia tidak pulang kemarin.

" Jer kamu gak bisa gini terus, ayo pulang. Ibu kamu nelfon aku katanya kamu kemarin gak pulang"

" Udah kamu pergi aja , kamu gak liat aku lagi ngumpul sama teman aku "

" Kamu jangan gitu jer , ibu kamu khawatir aku juga khawatir . Kita peduli sama kamu "
Akupun marah padanya tetapi dia justru mendorongku didepan teman temannya

" Udahlah fan, kamu pergi aja "
Dan parahnya ia juga membentakku sehingga aku sangat marah, sedih, malu, semuanya bercampur dan aku sudah tidak tahan melihat nya .
Sehingga aku memutuskannya saat itu juga

" Yaudah, kalau kamu gitu kita putus aja " ucapku sambil menangis dan aku segera berbalik meninggalkannya, tapi yang membuatku kecewa kupikir ia akan menahanku ternyata tidak. Sehingga aku merasa bahwa ia memang tidak mencintaiku lagi .
  .
  .
  .
Kritik dan saran boleh di komentar dan vote jika kalian suka🤗

A Story About LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang