11

71 8 4
                                    

Hari ketiga

Setelah misi dimana mengharuskan Sungjae dan Sooyoung menjadi murid Litcher, mereka menambahkan Kim Taeyong sebagai tersangka setelah ada darah di tangan dan jaketnya. Tentu saja mereka curiga.

Diruang markas itu mereka duduk di depan meja, papan tulis yang kosong dan satu papan tulis penuh bukti.

"Jadi mana sapu tangannya?" Duo tindek itu berdiri sambil melipatkan kedua tangannya di depan dada, buat apa? Biar keren katanya. Sedangkan Sooyoung dan Sungjae duduk seperti anak tk dimarahin orang tua karna melakukan kenakalan.

"Tadi gue kasi Sungjae, ga ada lagi sama gue." Sooyoung menunjukkan Sungjae dengan jari telunjuknya.

"Jadiiii, gue tadi beli permen di toko setelah itu pas gue raba kantong celana gue-" Sungjae menghentikan pembicaraannya setelah mendapat tatapan mematikan dari temannya.

"Jangan bilang lo jatuhin." Seokwoo yang biasanya ceria berubah 180 derajat.

"Lu mau gue suruh tidur di luar?" Ancaman Sooyoung membuat semua orang ambigu.

"Gue kan gak tidur sama elu."

"Laptop elu mau gue rusakin lagi." Hyeyoon mengingatkan kejadian saat masa kerja mereka. Hyeyoon rusakin laptop Sungjae karna lepasin kelinci kesayangan Hyeyoon. Kesian.

"Apaansih. Chill chill oke. Pas gue lihat kantong gue itu sapu tangan masih ada."

"Terus maksud lo ceritain itu semua apa?" Tatapan Sooyoung masih mematikan walau tak separah tadi.

"Maksud gue itu ternyata di kantong gue masi ada banyak permen rasa anggur, kalian suka kan?"

"Mau dong." Muka galak sudah hilang dari Hyeyoon, matanya otomatis berbinar mendengar permen anggur. Ia langsung mengambil permen itu ketika Sungjae menyodorkan tangannya.

"Ini juga rasa karamel kesukaan lu, rasa cokelat buat Seokwoo, stroberi buat gue." Dengan santai ia menaruh permen-permen itu dimeja yang ada di depan mereka.

"Gak peduli, sekarang cepat taruh sapu tangannya." Muka Sooyoung masih saja jutek. Dengan cepat Sungjae menaruh sapu tangan yang dibungkus plastik itu.

"Jadi untuk misi besok kita targetkan Taeyong dan Taesung."

.

Suasana sekolah itu, terdengar suara bel memperintahkan siswanya segera masuk. Hari ini berbeda dari biasanya. Penampilan dua orang beda sifat dan ahlak itu sangat berbeda. Sooyoung hanya dengan kacamata dan rambut lurus sedangkan Hyeyoon menggunakan liptint terang di bibirnya, anting-anting yang mencolok.

Murid-murid terkejut melihat itu, pikir mereka kemarin Haejin(nama samaran Hyeyoon)
masih terlihat biasa saja kenapa sekarang seperti tante-tante.

"Kalian semua, mulai hari ini jauhi Kim Taeyong atau berurusan padaku." Mata nya melirik tajam pada semua orang di lapangan itu. Terdengan pujian dari temannya dari anting yang sebenarnya adalah speaker yang terhubung dengan mic temannya.

"Dia gila."

"Mungkin dia ingin terkenal?"

Seperti itulah tanggapan murid yang lalu-lalang di sekolah.

Kringgg!!
Akhir bunyi bel terdengar di sekolah itu. Murid-murid langsung berlari untuk memasuki kelas.

"Hei jal*ng kecil." Di lorong kelas, Hyeyoon berhenti ketika mendengar panggilan dari Hwang Gitae.

"Apa maksudmu?" Hyeyoon menanggapi panggilan kasar tadi dengan tenang, sebelum tangannya terangkat ke atas kepala Gitae, menjambak keras hingga bebapa helai rambut itu putus dari akarnya.

"Akhhkk sakit, lepaskan setan." Akhirnya Gitae membalas dengan menarik rambut Hyeyoon juga.

Keduanya menjadi tontonan kelas, tak ada yang berani memisahkan. Sudah lebih dari lima menit mereka terus jambak-jambakan meneriakan Kim Taeyong adalah miliknya. Akhirnya datang satu penyelamat tentu saja Kim Taeyong.

"Apa yang kalian berdua lakukan?"

"Tidakkah kau lihat? Kami bertengkar." Tadinya Hyeyoon akan mengatakan itu, tapi hanya ia tahan di batinnya.

"Balik ke kelas segera Yoon Haejin dan kau Gitae ikut aku."

-

Halo readersnim, ael balik lagi. Tadi terkejut banget bahkan sampe nangis hehe karna lihat tag rohye dapat rank 2.

Makasih ya udah baca, ael terharu banget, kalo cerita ael bisa menghibur kalian. Jangan lupa jaga kesehatan kalian ya.

Bai bai
Ael






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THREE + ONE CRAZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang