09

54 9 5
                                    

Pagi di hari kedua

Bel istirahat baru saja berbunyi. Seokwoo dan Hyeyoon akan melancar aksinya. Dengan ear-in yang terpasang di masing masing telinga mereka agar mendengar suara masing masing walaupun mereka berjauhan.

Sungjae dan Sooyoung saat ini melihat pergerakan Yang Taesung dari cctv yang telah dihack. Tentu saja dari atap sekolah. "Yoon a a a dengar?" Tanya Sooyoung pada Hyeyoon yang sedang duduk bersama Seokwoo di kelas yang kosong. "Dengar." Jawabnya. Begitu juga dengan Seokwoo.

"Pertama kalian berdua harus ke kamar asrama Taesung, dia tinggal di asrama nomor 384.
Arahan Sooyoung pada Hyeyoon.

"Anjir jauh banget harus ke gedung sebelah, gue sih gapapa tapi Hyeyoon kan punya kaki pendek lama banget lah pasti." Mengejek Hyeyoon walaupun benar adanya

"Sialan!! Gue masih bisa lari." Ia menginjak kaki Seokwoo sebelum lari dari kelas.

"Lu berdua jangan banyak bacot, waktunya tinggal 30 menit." Sungjae memperingati mereka berdua. Seokwoo pun lari.

Sekarang mereka berdua sudah ada di gedung asrama. Asrama sekolah untuk siswa yang ingin tinggal disana. Mereka berjalan ke arah pengatur listrik untuk memadamkan listrik gedung asrama. Gedung asrama itu gelapa. Mereka memasuki lorong area kamar Taesung.

"Yoon sebelum masuk ganti sarung tangan lu." Mereka menggunakan sarung tangan dan kaki sehingga tak meninggalkan jejak.

"Pasang di situ Woo." Hyeyoon menyuruh Seokwoo memasang kamera kecil didepan kamar, lorong dan satu tanaman. "Gimana bisa lihat gak lo?" Tanya Seokwoo pada Sungjae dari ear-in.

"Bisa dan sekarang lu berdua harus kekamar dia." Perintah dari Sungjae langsung mereka dengarkan.

"Buka pintunya harus pakai kartu?" Tanya Seokwoo. Dengan trik yang diberikan oleh Sooyoung mereka bisa membuka kamar itu.

Dengan cepat Seokwoo memasang semua kamera di setiap sudut dan Hyeyoon melihat barang  Taesung satu per satu.

"Kau percaya mereka bisa melakukannya?" Tanya Sooyoung pada Sungjae. Tatapan matanya yang dingin berubah lembut merujuk pada anak lelaki di sebelahnya.

"Tentu saja, gue selalu percaya pada anggota gue." Ia melihat Sooyoung sekilas setelah mengatakan itu.

"Lo percaya sama gue?"

"Tentu saja bahkan gue mengetahui perasaan kalian."

"Bahkan lo tak tau perasaan gue."

"Apa?"

"Tidak, lihatlah mereka."

Seokwoo dan Hyeyoon tampak terus melihat lihat barang Taesung.

"lihat yang gue temukan." Hyeyoon menunjukan benda yang telah ia dapatkan. Benda itu tampak seperti jadwal harian.

"Ga ada yang mencurigakan." Seokwoo langsung mengambil foto. Mereka meretas komputer yang ada dikamar itu. Setelah selesai mereka pun pergi.
"Oke misi 1 selesai." Mereka berdua bertos ria.

Kringgg
Bel masuk kelas

"Kita gak boleh ke kelas bersamaan. Kalian berdua saja dulu. Bertingkah layaknya kekasih pun tak apa." Perkataan Sooyoung terdengar dan Seokwoo langsung menaruh tangannya di pundak Hyeyoon.

"Ini berlebihan." Mereka berjalan hingga sampai di kelas. Namun Sooyoung dan Sungjae belum juga nampak. "Yoon Woo gue sama Sungjae bolos kalian berdua aja ya jalanin pelajaran si kumis tebal jangan lupa mesra mesra hahaha." Mereka berdua bolos hingga pulang sekolah jam 4 sore.

...

"Nih tas lo berdua." Seokwoo melemparkan tas Sungjae dan Sooyoung yang telah mereka tinggalkan.

Malam itu mereka pakai untuk menyelidiki semua yang telah mereka dapatkan dari kamar Taesung.

"Jadi dari jadwal yang gue poto besok dia akan les di Licher. Seingat gue lo pernah les di situ kan Woo?" Mereka duduk berlingkar di meja bundar yang ada di markas.

"Gimana kalo gue sama Sooyoung nyamar les disitu?" Sungjae mengusulkan idenya pada mereka dan disetujui oleh mereka semua.

...

Bai bai
Ael

THREE + ONE CRAZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang