Pria itu berjalan dengan emosi yang terakumulasi pada ubun-ubun kepalanya. Dia tak habis pikir seorang guru bisa bertindak kekanak-kanakan seperti itu. Kehadiran Suho menjadi pusat perhatian bagi para siswa, khususnya bagi kaum hawa. Sebenarnya Suho merasa risih akan hal itu, namun dia tahu bahwa ia tidak dapat berbuat apa-apa untuk mencegah hal itu.
"Sir Suho!" Panggil sekelompok siswi sambil berlari ke arah Suho.
Sontak Suho langsung berbelok ke lapangan untuk menyelamatkan diri. "Entah mengapa aku merasa seperti buronan dalam sekolahku sendiri!" gerutunya sambil menghela napas frustasi.
Dia segera melangkah ke kelas 10-1. Aura yang ia pancarkan membuat kelas yang tadinya ribut menjadi sunyi senyap.
"Greeting!" teriak seorang siswa pria. "Good morning, Sir."
"Good morning too. Perkenalkan nama saya Kim Suho, saya adalah guru matematika di unit SMA ini. Apa ada yang ingin bertanya?"
Seorang siswi wanita mengangkat tangannya. "Sir udah punya pacar belum?" tanyanya sambil menunjukkan deretan giginya yang rapi.
"Huuu!" Seluruh kelas sontak menyoraki siswi bernama Adisty itu.
"Saya belum memiliki kekasih, saya ingin fokus dulu pada pekerjaan saya," jawab Suho tak gentar sedikitpun.
Lalu ada seorang siswi lagi yang mengangkat tangan. "Tipe wanita idaman bapak seperti apa?"
Pertanyaan barusan membuat Suho berpikir serius. "Pintar, cantik, elegant, dan yang jelas Tidak KEKANAK-KANAKKAN," jawab Suho sambil membandingkan kriteria yang ia sebutkan dengan perempuan bernama Jisoo itu.
"Pintar, tidak buktinya dia menyampaikan hal yang sangat tidak berguna saat upacara. Cantik, ya wajahnya cukup cantik untuk ukuran seorang wanita Korea. Elegan, no dia sama sekali tidak elegan, dia mengucapkan apapun semaunya. Kekanak-kanakan, ya! Aku rasa dia sedikit mengalami gangguan jiwa, dia terlalu percaya diri", ucap Suho dalam hati.
Suho kembali menghela napas, mengapa dia tidak bisa berhenti memikirkan wanita yang menurutnya aneh itu?
"Oke, mari kita mulai pelajaran pertama kita," ujar Suho sambil mengambil sebuah spidol dari kantung kemejanya.
Dia segera menulis judul materi pertama yang akan mereka pelajari. Statistika. Membaca tulisan itu saja sudah berhasil membuat sebagian murid merinding.
"Statistika merupakan ilmu yang mempelajari pembuatan suatu diagram, grafik, atau tabel sebagai kajian dari sebuah data," jelas Suho yang didengarkan dengan serius oleh seluruh murid di kelas.
Suara decitan pintu membuat Suho mendengus kesal, dia segera menoleh dan mencari tahu siapa yang mengganggu konsentrasinya. Di sana sedang berjalan seorang siswa pria dengan jaket hitam yang melekat pada tubuhnya, siswa itu berjalan santai ke kursinya tanpa mempedulikan tatapan murka Suho.
"Siapa nama kamu?!" bentak Suho membuat langkah siswa itu terhenti.
"Bryan Jackson." Lalu dia segera melanjutkan langkahnya dan duduk pada kursinya.
"Baiklah kita lanjutkan pelajaran kita..." ujar Suho panjang lebar. "Sekarang kerjakan halaman 3 dan kumpulkan jawaban kalian dalam 5 menit.. Bryan Jackson, ayo ikut saya." Suho melangkah menuju lapangan.
"Kenapa kamu terlambat?" tanya Suho sambil menahan emosi.
"Karena saya malas ke sekolah," ujar Bryan dengan santainya.
"Bryan! Saya berbicara serius!"
"Saya sudah menjawab sir, saya rasa sudah cukup," balas Bryan sambil melangkah pergi meninggalkan Suho.