Siang hari itu, suasana di studio outdoor Hengdian cukup cerah dengan gumpalan-gumpalan awan putih yang berarakan menghiasi hamparan langit biru.
"Feiyu, nanti setelah break, kita akan take scene di mana kamu dan Yunxi duduk bersama di bawah pohon haitang. Sebaiknya kamu mendiskusikan dengannya tentang scene ini," saran director Zhou sambil melepas topinya dan duduk di dekat actor itu.
"Hah? Kenapa harus aku mendiskusikan dengannya? Untuk apa?" tanya Feiyu setelah meneguk botol air mineralnya.
"Ini scene yang penting dan penuh emosi; jadi kamu dan Yunxi harus benar-benar bisa mengekspresikannya dengan baik. Maka dari itu, coba kamu diskusikan ke dia, bagaimana kalian akan membawakan scene ini."
"Hmmm."
Director itu mendekati Feiyu dan menunjukkan script dialog padanya, "Nah, di bagian ini, kalian harus bisa saling mengungkapkan emosi kalian melalui tatapan mata. Pada scene ini dialognya sangat sedikit, baik yang kamu ucapkan maupun yang Yunxi ucapkan. Tetapi, justru itu, permainan ekspresi wajah kalian sangat penting di sini."
"Bukankah aku dan gē gē Yunxi, hanya tinggal duduk dan saling menatap satu sama lain untuk beberapa saat sebelum aku memulai dialog singkatku?"
Director Zhou menghela nafas pelan, "Konsepnya memang seperti itu, tetapi tetap saja kalian berdua harus ada kesepakatan improvisasi pada scene ini. Kamu pikir penonton hanya melihat acting kalian? Itu salah besar! Mereka tidak hanya melihat tetapi harus bisa merasakan emosi kalian pada saat kalian berdua saling menatap satu sama lain; walaupun hanya dalam hitungan beberapa detik! Itu pointnya!"
Feiyu pun beranjak dari kursinya, dan melemparkan secara sembarangan botol mineralnya ke dalam keranjang sampah di dekatnya, "Uh..., baik, baik, aku akan ke sana."
Asisten Feiyu pun segera menutup bungkus rotinya dan buru-buru berdiri untuk mengikuti Feiyu hingga dia hampir terjatuh.
"Aku sendirian saja ke sana, Jiě jiě makan dulu tidak apa-apa."
"Oh, tidak apa-apakah?"
"No problem."
Sesampainya di depan cast trailer Yunxi; dia melihat asisten actor itu keluar dari dalam, "Oh Feiyu, apa kamu ada perlu dengan Yunxi?"
"Yah, Nüshi mau ke mana?"
"Aku mau makan dulu."
"Gē gē Yunxi di dalam?" tanyanya.
"Iya, masuk saja," balas wanita itu sambil berlalu dari hadapannya.
Feiyu pun mengetuk pintu cast trailer itu beberapa kali, tetapi tidak terdengar jawaban apapun. Kemudian dipanggilnya nama Yunxi, tetapi tetap saja tidak ada respon yang menunjukkan keberadaan seseorang di dalam.
"Gē gē Yunxi?"
"______"
"Xiǎo shū (paman kecil)?"
"______"
"Hmmm, apa dia ketiduran? Atau di toilet?" gumamnya sambil membuka pegangan trailer itu dengan perlahan.
Di dalam ruangan trailer itu; Yunxi sedang terlihat menikmati waktunya dengan merebahkan diri di sofa warna nude sambil bermain game di iphonenya. Sesekali wajahnya tampak serius, kemudian tertawa lepas diiringi bunyi desingan game yang cukup memekakkan gendang telinga.
"Ahhh... sudah waktunya mencari loot*!" teriak Yunxi.
(*barang-barang yang dikumpulkan dalam game)
"Orang ini... benar-benar tidak tahu diri," gerutu Feiyu kesal melihat Yunxi yang tidak menjawab ketukan dan panggilannya hanya karena sibuk dengan gamenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(END)✨My BF is A Spoiled Cat ✨
Fanfiction✨FEIYU x YUNXI✨ "I don't like him as my partner! I know Xiǎo shū (paman kecil) Yunxi is a great actor! But he looks down on me! D*MN it!" umpat Feiyu sambil meninggalkan cast trailer Yunxi dengan kesal. "Dàxióng (beruang besar) ini benar-benar meny...