"Xiǎo shū (paman kecil) Yunxi?" panggil Feiyu di depan kamar hotel Yunxi.
Tidak terdengar jawaban; diapun mengetuk pintu itu kembali dan memanggil nama Yunxi beberapa kali.
"Xiǎo shū Yunxi?"
"_____"
"Xiǎo shū Yunxi?"
"_____"
"Xiǎo shū Yunxi? Apa kamu masih hidup? Sekarat? Atau sudah mati?" tanya Feiyu mulai kehilangan kesabarannya.
Laki-laki itu mulai kesal saat dia teringat kejadian tadi siang; Yunxi mengabaikannya dengan tidak merespon ketukan serta panggilannya hanya karena sibuk dengan permainan gamenya.
"Dasar maniak game! Pasti orang ini sedang main gamenya dengan full volume lagi!"
Feiyu segera mengambil iphone dari saku celananya untuk melakukan panggilan ke Yunxi.
Tiba-tiba pintu kamar itu terbuka dengan kunci rantai masih terkait dari dalam; Yunxi hanya memberikan celah sedikit.
"Dàxióng (beruang besar)? Ada perlu apa?" tanya penghuni kamar itu dengan suara yang malas melalui celah pintunya.
"Heh Xiǎo shū, kenapa kamu tidak segera membukakan pintu? Aku seperti orang bodoh dari tadi berdiri di sini."
"Siapa juga yang memintamu kemari? Kalau tidak ada keperluan penting, sana pergi, mengganggu orang mau istirahat saja!" balas Yunxi mulai menutup pintunya kembali.
Secara spontan; Feiyu berusaha menghalanginya dengan menahan daun pintu itu menggunakan telapak tangannya, "AAWWW!" teriak Feiyu. "GOD D*MN IT!"
"EHHH?!" Yunxi tidak kalah terkejutnya dengan Feiyu; dia sama sekali tidak mengira tamu tidak diundangnya itu akan menahan daun pintu yang akan ditutupnya dengan cepat itu.
"Aw... awww...," rintih Feiyu sambil memegang pergelangan tangannya. Jari-jarinya yang terjepit itu terlihat mulai memar dan kemerahan. "Xiǎo shū... apa tidak bisa lebih pelan menutup pintunya?" lanjutnya sambil menggigit bibir bawahnya untuk menahan rasa sakitnya.
"Dàxióng bodoh! Kenapa kamu jepitkan tanganmu?"
Yunxi langsung melepas rantai pintunya dan meraih pergelangan tangan Feiyu. Tanpa membuang waktu lagi; dia menarik laki-laki bertubuh tinggi itu ke dalam kamar dan memintanya duduk di atas tempat tidurnya, karena dua buah kursi di ruangan itu penuh dengan tumpukan baju. Dengan kalang kabut; Yunxi membuka mini fridge dan mengambil beberapa potong es batu.
Feiyu sedikit tertegun melihat kepanikan Yunxi untuk pertama kalinya, "Tidak perlu, ..."
"Sebentar aku ambilkan handuk!" potongnya sambil berlari ke toiletnya.
"Ini.. sudah tidak apa-..."
"Jangan bilang tidak apa-apa!" teriak Yunxi menghampiri Feiyu dengan handuk kecil. "Cepat, kemarikan telapak tanganmu!"
"Tidak perlu! Aku bukan anak kecil!" elak Feiyu sambil menyembunyikan telapak tangan di balik badannya. "Ini hanya karena..."
"Dàxióng!" potong Yunxi dengan wajah yang serius. "Kemarikan telapak tanganmu!"
Feiyu sedikit tersentak dengan suara keras Yunxi yang tidak biasanya; apalagi ditambah raut muka yang tidak ramah sama sekali. Akhirnya, diapun mengulurkan telapak tangannya ke laki-laki yang duduk di sebelahnya itu.
Dengan hati-hati, Yunxi memegang telapak tangan yang ukurannya jauh lebih besar darinya itu. Kemudian diletakkannya es batu yang sudah terbungkus kain handuk ke bagian yang memar secara perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
(END)✨My BF is A Spoiled Cat ✨
Fanfic✨FEIYU x YUNXI✨ "I don't like him as my partner! I know Xiǎo shū (paman kecil) Yunxi is a great actor! But he looks down on me! D*MN it!" umpat Feiyu sambil meninggalkan cast trailer Yunxi dengan kesal. "Dàxióng (beruang besar) ini benar-benar meny...