Kisah Cinta Gus dan Santri💖 (End) [TAHAP REVISI]

(38).Kisah Cinta Gus dan Santri

بسم الله الرحمن الرحيم
-

Kisah Cinta Gus dan Santri -💖
......................................................................................

Selamat membaca!📚

***

"Hufthhhh! Alhamdulillah... Akhirnya kita lulus juga! Yeeyyyyyyy!" ketiga insan itu sedang berbahagia. Bagaimana tidak, hari ini adalah hari kelulusan mereka. Lebih tepatnya Wisuda santri.

seluruh santri antri untuk foto dipanggung atau di area yang lain.

Ada tangis kebahagiaan diantara mereka. Dan ada juga tangis pilu...

Zahra merasakan bahagia luar biasa, karena dia lulus dengan nilai yang terbaik dari yang lain. Pilunya, zahra merasa iri dengan sahabatnya. Ketika acara ini orang tua mereka datang dan selalu mensupportnya. Sedangkan dirinya? Tak ada tangis bahagia bersama keluarganya.

Sembari menunggu kedua temannya foto bersama keluarga. Zahra memilih duduk di pojokan. Tepatnya di bawah pohon mangga.

Sesekali dia mengangkup wajahnya dengan kedua tangannya.

Isakan kecil yang menetes dari pipi manisnya.
Seakan wisuda kelulusan SMA nya tak ada artinya. Karena tidak didampingi kedua orang tuannya.

"pak? Ibu?  Terimakasih buat kalian!  Hiks.... Hiks.... Maafin zahra ibu? Maafin kesalahan zahra bu
Bapak?  Lihat pak bu?  Zahra lulus dengan nilai terbaik. Zahra memenuhi keinginan ibu sama bapak!  Hiks... Hiks.... Zahra juga dapat beasiswa bu, Zahra sudah besar bu dan zahra pengen ibu sama bapak ada disini. Menemani zahra.... Hiks... Hiks..... !" zahra sedang berada difase rindu dengan kedua orang tuannya.

Bagimana tidak sedih.
Coba bayangkan saja kalian berada di posisi zahra.

"Zahra harus kuat. Zahra bisa. Zahra gak boleh cengeng... Zahra bisa hidup mandiri tanpa bapak ibu. Zahra-! "

Tiba tiba ada tangan yang sedang memberikan tisu dihadapan zahra.zahra kemudian menerimanya dan langsung mengusapkan ke pipinya.
Tak melihat siapa pelaku yang memberinya tisu.

"Makasih! Dea untuk kali ini aku ingin sendiri. Aku tidak ingin bertemu siapapun. Aku ingin pulang ke rumah. Aku ingin ziarah ke makam bapak ibu. Aku merasa kangen dengannya! " zahra nyerocos tanpa henti.

"Apa kau tahu dea. Aku sedang berada di fase gak mood. Bisa -bisanya icha memberitahu puisiku kepada gus ahyar. Ah'icha membuatku marah. Tapi kenapa dia tega ngelakuin itu padaku. Dan anehnya aku tidak bisa marah padanya. Justru aku hanya takut terkena marah abi sama ummi, yang telah lancang berkata vulgar...
Kenapa sih dea? Aku itu bisa kebawa perasaan sama gus ahyar?  Aku benci pikiranku. Aku benci! Bisa bisanya aku berkhayal lebih... Aku itu siapa?  Aku hanya santri biasa!  Sementara gus Ahyar?  Dia anak kyai.....
Hufthhhh!!!  Aku benci pikiranku...
Dan iya dea aku ingin-! "

"Awalnya aku biasa saja ketika mba nisa selalu mencomblangi aku,dan terus meledekku supaya dekat dengan gus ahyar. Aku hanya beralibi kalau aku gak akan pernah menyukai Gus dipondok sendiri. Kau tau dea, Sebenarny perasaanku ini gimana? Aku sendiri tak bisa menjawabnya. Aku benci perasaanku.
Ketika tadi, aku gak sengaja mendengar obrolan abi. Entah kenapa hatiku sesak, hufthhh,!sekali lagi aku benci perasaanku. Kau tau dea? Aku merasa sedang cemburu dan sedih ketika abi mengatakan kalau Gus Ahyar bakal dijodohkan.Dan katanya dia juga nyantri disini? Apa aku harus jujur sekarang dea?  Kalau aku Sudah Jatuh cinta sama- !"Zahra kemudian membalikkan badannya,ketika dia mulai bosan menghadap ke depan. Dan berharap dea mau menanggapi apa yang telah zahra ceritakan.Tapi apa yang terjadi?