VERKWAN

22.4K 417 19
                                    

Oke! Soonie bawa cerita nc lain nih!

WARN!

BXB

Yang anti silahkan pergi!

BDSM

.

.

.

.

.

.

.

" Hansol ah, lepaskan! Tanganku sakit!" pinta Seungkwan karena saat ini, Hansol tengah menarik tangannya dengan keras menuju ke parkiran mobil kampus. Hansol lalu berhenti dan memandang tajam ke arah Seungkwan. Seungkwan langsung menunduk.

" Diam," ucap Hansol dengan nada rendahnya membuat Seungkwan takut. Lalu Hansol kembali berjalan sambil menarik Seungkwan menuju mobilnya.

Hansol seperti ini, karena tadi dia memergoki Seungkwan tengah mengobrol dengan Moonbin. Tapi yang membuat Hansol marah, adalah karena Seungkwan membiarkan Moonbin menyentuh tubuhnya. Bahkan Moonbin hampir saja berhasil mencium Seungkwan. Hansol langsung menarik Seungkwan dari sana dan menyuruh Seungkwan untuk terus bersamanya seharian.

Mobil Hansol berhenti di depan apartemen mewahnya. Oh, mereka tinggal bersama di apartemen ini. Hansol keluar dari mobil dan menarik tangan Seungkwan dengan kasar menuju unit mereka. Hansol masuk dan langsung menutup pintu dengan keras. Lalu menyudutkan Seungkwan ke pintu.

" Kau...berhutang penjelasan padaku nanti," kata Hansol dengan suara rendahnya. Seungkwan merasa takut. Hansol berbisik di telinga Seungkwan. "Bersiap dengan hukumanmu, Boo."

Seungkwan langsung merinding. Jika Hansol sudah memanggilnya Boo, berarti Hansol sudah sangat marah. Hansol menariknya menuju kamar mereka dan membanting Seungkwan ke kasur berukuran king size itu.

" Hansol ah, kumohon maafkan aku. Aku bisa jelaskan," Seungkwan memelas.

" Kau bisa beri penjelasan nanti," Hansol menyimpan barang-barang kuliahnya dan merangkak mendekati Seungkwan. "Sekarang, kau sebaiknya bersiap untuk hukumanmu."

Hansol membuka semua baju Seungkwan dengan paksa. Seungkwan meronta, tapi kekuatannya kalah dibandingkan Hansol. Hansol menahan tubuh Seungkwan untuk tetap berbaring setelah melepas semua pakaian Seungkwan.

" Jangan membuatku semakin marah, Boo. Diam dan nikmati hukumanmu," kata Hansol. Seungkwan pun diam.

Hansol mengambil borgol berwarna merah dan memasangkannya pada kedua tangan Seungkwan dan menyambungkannya pada dashboard kasur. Hansol juga membuka lebar kaki Seungkwan dan memborgolnya menyambung pada kaki kasur. Dengan sengaja, Hansol mengelus kaki Seungkwan dengan pelan membuat empunya melenguh pelan.

Hansol mengambil kotak di bawah kasur dan membukanya. Terlihat berbagai macam mainan sex yang dia simpan di sana. Seungkwan terkejut.

" Hansol ah, jebal hajima... Aku tidak suka," pinta Seungkwan.

" Tapi ini hukumanmu, sayang," kata Hansol. Dia merangkak mendekati Seungkwan dan mencium bibirnya. Mereka beradu mulut sampai Seungkwan menyadari Hansol memasangkan sesuatu pada dadanya. Dia memutus ciumannya dan mendapati nipple clamp vibrator sudah terpasang pada kedua puting susunya.

" Hansol ah..." Seungkwan memelas. Hansol tersenyum dan mengecup ujung hidung Seungkwan lalu kembali duduk.

" Owh.... Seperti biasa aku suka lubangmu ini yang bereaksi meski hanya sedikit rangsangan pada dadamu," Hansol menusuk-nusuk pelan lubang pantat Seungkwan membuat empunya mendesah pelan. Hansol melumuri jarinya dengan suatu cairan dan memasukkan jari tengahnya ke dalam lubang Seungkwan.

SEVENTEEN XXX NCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang