Melalui photo yang ia genggam itu, Temari kembali mengingat saat dia dan Shikamaru bermain bersama saat masih kecil dulu. Mereka memang sangat akrab sampai tak bisa di pisahkan. Tapi sekarang semua telah berubah, dia tidak menyukai pemuda berantakan itu, Shikamaru sudah berubah menjadi berandalan yang tidak taat aturan padahal dulu Shikamaru yang Temari kenal adalah orang yang baik, disiplin dan tidak suka dengan hal-hal yang merepotkan.
"Bibi juga menyimpan photo kalian yang lain saat masih kecil."
"Benarkah?"
Yoshino mengangguk "lain kali main-mainlah kerumah bibi, aku akan tunjukkan padamu photo kalian saat masih kecil dulu."
Temari tersenyum, "apa Shikamaru sering melihat photonya?"
"Tidak." Yoshino menggeleng, "saat SMA dia sekolah di Amerika sampai S2 dan baru empat bulan yang lalu dia pulang ke Konoha." Ucap Yoshino menjelaskan. Dia menatap Temari yang masih melihat photo mereka kecil.
"Bibi yakin dia tidak mengenalimu, sama seperti kau yang lupa dengannya."
"Aku rasa juga begitu." Temari kembali memandang photonya. Dua orang yang tak lain adalah dia yang masih berkucir empat dan Shikamaru yang sedang tersenyum manis saling menatap. Dia juga ingat kala itu mereka sedang bermain rumah-rumahan dengan elsa menjadi anaknya.
Elsa si teddy bear kesayangannya yang masih awet sampai sekarang yang masih dia suka peluk saat tidur. Walaupun rupanya tak sebagus dan bulunya juga tak selembut dulu tapi, dia tak bisa jauh darinya sedikitpun. Dia jadi rindu ingin memeluknya.
"Kapan-kapan main kerumah bibi, ya! Ajak ibumu juga."
"Jika ada hari libur akan kuusahakan kesana."
"Oh ya, Temari. Apa ini pertama kalinya kau bertemu dengan Shikamaru?"
"Itu. Sebenarnya ini kedua kalinya."
"Benarkah? Kapan tepatnya?"
"Sebenarnya ceritanya panjang." Temari menghela napas sebentar lalu melanjutkan. "itu saat aku berpatroli dengan rekanku tanpa sengaja kami melihat sebuah mobil sport melaju kencang dan saat itu yang mengendarai Shikamaru. Dan saat itu...."
Temari menceritakan semua kejadiannya pada Yoshino tanpa dilebih-lebihkan dan dikurang-kurangkan. Tadinya Yoshino masih mendengarkannya dengan diam tapi saat dipertengahan cerita raut wajahnya mulai berubah. Yoshino memerah wajahnya seperti sangat marah, mulutnya terkatup-katup ingin mengucapkan sesuatu dan tangannya yang mengepal kuat sampai pucat.
Temari sempat takut melihat perubahan ekspresinya. Sempat terpikir olehnya untuk menghentikan cerita. Tapi Yoshino menyuruhnya untuk segera melanjutkan. Setelah selesai. Yoshino permisi melangkah ke kamar UGD dengan aura membunuh yang sangat kental.
Temari sangat tahu dengan perangai Yoshino yang galak dapat Temari pastikan bahwa anaknya itu pasti tidak akan selamat setelah ini. Seketika Temari tersenyum licik dia ingin menyaksikan bagaimana Shikamaru saat disiksa ibunya. Tapi sayang dia harus melanjutkan patrolinya karena sejak tadi Kiba terus menerus menelponnya. Tapi sepertinya mengintip sedikit sekalian lewat tidak masalah.
Sekarang rasakan pembalasan Temari wahai Shikamaru. Ini adalah hukuman karena kau telah menyalahi aturan.
.
.Yoshino berjalan cepat menuju pintu masuk rumahnya dengan diikuti oleh Shikamaru yang ada dibelakangnya. Dia menutup kasar pintu rumah mereka membuat Shikamaru sempat kaget.
Yoshino berteriak memanggil suaminya dari lantai satu dengan kencang. Membuat Shikaku terperanjat dari tidur nyenyaknya dikamar. Sementara Shikamaru hanya bisa diam saja menyaksikan kemurkaan ibunya sekali lagi setelah dirumah sakit. Dan dia juga masih sayang pada wajah tampannya dan tidak mau sampai babak belur lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublesome Police Woman (Revisi)
FanficApa jadinya jika Sabaku Temari seorang polisi disiplin yang menjunjung tinggi peraturan hukum bertemu dengan seorang Nara Shikamaru yang selalu melanggar peraturan hukum? Ikuti saja kisah mereka. Hanya disini kalian bisa tahu kisahnya. ShikaTema Dis...