PERJANJIAN

162 24 0
                                    

Now playing: Mawar eva de jongh-Ruang rindu

Haii gaiss👋😅sebelumnya author mau minta maaf bagi kalian semua yang udah nunggu lama cerita ini

Mohon dimaklumi karna authornya masih pelajar😂jadi sibuk belajar daring. Intinya setelah dibaca jangan lupa vote ya! Vote kalian adalah bentuk apresiasi karya aku😍

Happy reading

Pov Elfiana Ardila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pov Elfiana Ardila

Sudah 30 menit lebih gue menunggu diruang UGD. Perasaan cemas dan bersalah menjadi satu dalam pikiran gue. Berulang kali gue melirik jam yang melingkar di lengan, menunjukkan pukul 18.20 seharusnya kini gue sudah ada di rumah.

Pasti tante sarah khawatir, apa gue harus telpon tante sarah tentang kejadian ini?

"Kamu temannya pasien yang di dalam? " tanya dokter itu kepada gue

"Iya dok. Bagaimana keadaan teman saya? "

"Luka tusukan di belakang badan teman kamu untungnya tidak sampai mengenai tulang belakangnya, jadi jahitannya pun tidak terlalu banyak. Tapi untuk saat ini lebih baik pasien jangan pulang dulu sampai cairan yang kami berikan habis. " jelas dokter itu

"Iya dok. Sekarang saya boleh liat keadaan teman saya? "

"Boleh, silahkan. " sahut dokter itu lalu beranjak pergi

Gue membuka pintu ruangan tempat renald dirawat. Entahlah kata apa yang harus gue ucapin ke dia, terimakasih atau maaf?

"Fi. Kamu ga papa? " tanya renald saat gue tiba diruangan ini

Seharusnya pertanyaan itu yang gue tanyakan ke dia. Padahalkan udah jelas gue terlihat baik-baik aja.

"Gue ga papa ren. Gimana keadaan lo sekarang? " ujar gue merasa bersalah

"Baik fi. Paling juga anak muda tadi lagi nangis gara-gara cerurit yang dia pake patah. " jawab renald

Laki-laki itu malah tertawa seperti kejadian ini adalah hal yang biasa terjadi kepadanya.

"Maaf ren. " lirih gue

Hanya kata itu yang berhasil lolos dari mulut gue.

"Saya ga papa kok fi. Ga mungkin saya diam aja liat kamu dalam bahaya. " sahut renald lalu mengenggam jemari gue sambil tersenyum

Tapi tetep aja, rasa bersalah ga bisa lepas dalam benak gue. Kenapa renald harus lindungin gue kalo dirinya sendiri sedang dalam bahaya?

...

Sepulang dari rumah sakit gue langsung mengantar renald kerumahnya dengan taxi. Untungnya tante sarah ga panik setelah gue menelpon dan menjelaskan tentang kejadian tadi.

"Ren, mau gue anter ke dalem? "

"Renald, fia? " sahut tante yasmine yang tiba-tiba melihat keberadaan gue dan renald dihalaman rumahnya

FAMOUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang