20🕊️

45 10 21
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Kau melakukan kesalahan dengan pengakuan palsumu itu yang membuat luka baru untukku.

-vian

***






Kini Nevan tengah bergulang-guling mengukur panjang × lebar ranjang dikamarnya. Seperti perintah Papanya, hari ini Ia tidak sekolah.

Ini bukan keinginannya untuk menurut. Ini karena kunci motornya disita dan bahkan kartu ATM nya juga. Jadi apalah dayanya yang sekarang hanya butiran debu.

Selang beberapa saat dia terdiam sedang memikirkan apa yang sebenarnya terjadi.

"Ck! Mending gue ke apartemen gue aja kali ya?" Gumamnya.

"Eb goblok! Gimana caranya kesana coba, kan kunci motor disita Papa! Hah kampret!" Kesalnya.

"Temen-temen gue jga masih pada sekolah, gue GABUT banget anjir! Mana pikiran lagi mumet!"

"Eh, bentar deh, kok Papa bisa tau tentang poto itu sih? Arghh!!" Geramnya.

Ketika tengah sibuk bencengkrama dengan pikiran-pikirannya, bel pintu rumah berbunyi. Ada yang datang.

"Apa tukang pos yah?" Pikirnya langsung keluar kamar dan menuju pintu depan.

Cklek -Dan dibukalah pintunya:/

"Mama? Katanya mama pulangnya bes-" ucapannya terpotong melihat mama tirinya datang bersama seorang gadis.

"Naory?!"


***



"Kita makan siang dulu" ucap Vian yang tengah mengendarai mobilnya memasuki sebuah restoran sederhana.

Usai diberikan ceramah panjang lebar, dan juga diberikan catatan dari BK dan beberapa konseling pengarahan yang masuk di telinga kanan dan keluar telinga kanan juga. Mental. Ujung-ujungnya Violeta langsung pulang, dan tidak menunggu bel pulang sekolah.

Dan coba kita lihat bagaimana reaksi Vian saat mengetahui masalahnya. Dia hanya diam, tak banyak bicara. Dia kesal, marah, kecewa. Apalagi menyadari bahwa calon tunangannya ini hanya menyikapi masalahnya dengan biasa saja. Seolah-olah ini hal yang maklum.

Mereka saat ini tengah duduk anteng, memesan makanan dan menunggu pesanan mereka. Vian menyibukkan dirinya dengan bermain ponsel. Walaupun hanya melihat status para teman-temannya. Itu saja. Yang terpenting dia sudah menyibukkan diri dan tengah malas untuk berbicara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝕸𝖚𝖑𝖙𝖎𝖕𝖑𝖊 𝕻𝖊𝖗𝖘𝖔𝖓𝕬𝖑𝖎𝖙𝖞 𝕲𝖎𝖗𝕷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang