Rachel's side
Rachel memutuskan untuk pergi ke markas lamanya. Tempat aman yang biasa ia dan teman lamanya gunakan untuk melakukan segala hal.
Setelah sampai ditempat yang dituju, Rachel kebingungan mengapa ada mobil yang tidak ia kenali terparkir di markas tersembunyinya.
Dia dan yang lain memutuskan keluar dari mobil dan berjalan memasuki markasnya. Tetapi apa yang menyambutnya membuat Rachel terkejut saat menyadari bahwa mobil yang berada di luar tadi adalah mobil teman lamanya.
"Long time no see, old friend," ujar Joseph dengan senyum hangatnya.
"J-joseph? Kau masih mengingat tempat ini?" tanya Rachel heran.
Rachel dan Joseph adalah teman-atau dapat dibilang sahabat lama. Mereka dulu sangat dekat sampai tidak sedikit orang mengira bahwa mereka berdua adalah sepasang kekasih. Walaupun terdapat perbedaan pada umur mereka, mereka tetap saling mempercayai satu sama lain dan tidak pernah berkhianat. Sedekat itulah hubungan mereka, tidak ada yang dapat memisahkan mereka berdua.
Kecuali jarak.
Joseph terpaksa harus meninggalkan kota masa kecilnya karena orang tuanya yang bercerai. Saat itu, Rachel tidak hanya kehilangan orang yang sangat dia percayai, tetapi dia juga kehilangan setengah jati dirinya. Setelah bertahun-tahun mencoba mencari Sahabat lamanya sampai dia sempat menyerah, Rachel tidak menyangka akan kembali berjumpa dengan Joseph di tempat mereka pertama kali bertemu.
"Bagaimana aku bisa lupa dengan tempat persembunyian kita?" balasnya dengan kekehan.
And We All End Up In One Spot Under That Nacreous Sky.
Delapan anak manusia yang sekarang berada di satu tempat yang sama itu menatap malas kearah dua orang yang saat ini sedang sibuk berpelukan.
Garlen, lelaki menyebalkan itu berjongkok lalu menangkup kedua pipinya menggunakan tangan.
"Acara peluk-pelukan ini kapan berakhir? Aku mengantuk ingin segera tidur," katanya memecah keheningan, membuat Rachel dan Joseph tersentak kaget karena baru menyadari kalau yang ada disini bukan hanya ada mereka.
Joseph menggaruk tekuknya kikuk, "Maaf."
Sedangkan Rachel hanya menggulum senyum sambil mulai berjalan ke arah pintu markas.
"Ayo masuk, kalian semua kelihatannya sangat kelelahan," ajak Rachel, yang langsung diangguki kesembilan orang disana termasuk Joseph.
Saat sudah tiba di dalam markas, seorang gadis membuka suaranya, "Tempat apa ini?"
Joseph menoleh ke arahnya, gadis itu terlihat memakai pakaian bartender, "Ini markas lamaku dengan Rachel. Sudah lama tidak dikunjungi, jadinya terlihat agak menyeramkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
NACREOUS
FanfictionSiapa yang akan menyangka jika orang yang terlihat biasa saja adalah kumpulan para mafia yang sangat disegani? ⚠️ TRIGGER WARNING ⚠️ : Alkohol, obat-obatan terlarang, narkoba, suicide, murder, self-harm, harsh words, rape. a collab story with; @shar...