"Kapan gitu ya, gue bisa jadian sama Melvin?" ujar Gisel sambil memandang kosong ke arah depan
Sore ini Dita dan Gisel diundang untuk menginap di rumah Rasya, kedua orang tua Rasya sedang keluar kota untuk urusan bisnis. Di antara ketiganya, Rasya memang orang yang paling ekonominya tercukupi, lebih dari cukup malah!
"Udah gila temen lo Dit kayaknya." ujar Rasya menanggapi pertanyaan Gisel
"Tenang sayang, masih banyak cowok di luar sana. Melvin bukan apa-apa di bandingin mantan lo." ujar Dita
"Tapi gue mau sama Melvin." ujar Gisel
"Apa sih alasan lo suka banget sama Melvin?" tanya Dita
"Enggak tau, tiba-tiba aja." ujar Gisel
"Idiot. Gak jelas banget hidup lo asli deh Sel." ujar Rasya keki, yang mana dapat membuat kedua alisnya bertaut
"Suka kan gak butuh alasan bacot." ujar Gisel
"Idih, itu mah omongan orang labil Sel." ujar Rasya
"Tau! 'Cinta itu gak butuh alasan' ehh tiba-tiba putus. Tawain aja deh." ujar Dita sambil melirik Gisel, bermaksud menyindir
"Bacot lo sialan! Kenapa sih! Hidup-hidup gue gini." ujar Gisel tersinggung
"Biasa aja sist, bercanda." ujar Dita
"Becanda lo keterlaluan." ujar Gisel
"Kayaknya lagi PMS." ujar Rasya sambil berbisik ke Dita
"Emang kalo lagi PMS ngeselin banget, gak bisa di ajak becanda, kayak kanebo kering." ujar Dita garing
"Apaan sih lo jayus banget." ujar Rasya sambil terkekeh
"Ngapain lo berdua bisik-bisik? Udah belok lo berdua?" tanya Gisel yang dari tadi memperhatikan keduanya
"Kepo amat jadi hewan." ujar Rasya
"Tau, urusin aja lah cowok freak lo itu." ujar Dita
"Cowok lo itu yang freak! Di godain dikit langsung salah tingkah, geli." ujar Gisel
"Hahahahaha anjir, bener banget lo Gisel." tawa Rasya pun meledak saat itu juga
"Bacot! Udah gimana ini ceritanya si Imel?" tanya Dita mencoba mengalihkan pembicaraan
"Gak usah ngalihin pembicaraan gitu deh Dit kalo udah malu." ujar Rasya yang menahan tawa
"Apa sih! Gue mencoba serius please deh orang dongo." ujar Dita yang mulai tersulut emosi kembali
"Najis, baperan." ujar Rasya
"Heh lo—!" belum selesai Dita berucap sudah di potong terlebih dahulu oleh Gisel
"Jadi mau digimanain si Imel?" tanya Gisel mulai serius
"Permaluin lah guys, selama ini kan image dia sempurna banget." ujar Dita
"Gue males banget sama genknya ihh!" ujar Rasya
"Genknya sih bukan apa-apa buat gue, gampang." ujar Gisel tersenyum
"Hahaha culun amat sih Sya." ujar Dita
"Terus mau permaluin dia gimana? Gue sih maunya di depan umum harus lo bikin dia malu semalu malunya dia." ujar Rasya semangat
"Iya! Kalo perlu lo gunting deh tuh bajunya sekalian." ujar Dita
"Gampang, kalo soal gunting gue sih ahlinya." ujar Gisel
"Jadi mau gimana rencananya sist?" tanya Rasya
"Jadi gini..."
• • •
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐢𝐤𝐫𝐢𝐚
Teen FictionPikria Berasal dari kata bahasa Yunani yang artinya sakit hati; "Pik" sendiri artinya runcing dan tajam Bisakah seorang Auristela Grizelle menghilangkan 𝐏𝐢𝐤𝐫𝐢𝐚, sakit hati yang dialami oleh Ephraim Melviano Mampukah Auristela berjuang sampai a...