PART 11

1.2K 125 23
                                    

"Kau ingin hadiah natal apa, Baek?" tanya Chanyeol saat maniknya melihat Baekhyun dari pantulan cermin keluar dari kamar mandi menggunakan bathrobe.

Baekhyun tampak berpikir sambil membawa tungkainya ke arah lemari besar, matanya beradu pandang dengan Chanyeol yang sedang berdiri di depan meja rias "Aku belum memikirkannya." putusnya.

"Sehun bilang, nanti malam ada pesta kembang api dan banyak penjual jajanan di perempatan kota, kau mau kesana?" lagi, manik Baekhyun menatap Chanyeol lewat pantulan cermin, kali ini dengan tatapan curiga bercampur heran karena tidak biasanya pria itu bersikap manis.

"Ada banyak macam manisan dan cemilan disana." lanjut Chanyeol, ia tahu Baekhyun masih ragu "Ya kalau tidak mau juga tidak masalah sih, kau melewatkan ice cream yang Sehun bilang-"

"Aku mau!" tanpa berpikir panjang pria mungil itu setuju dengan ajakan Chanyeol, siapa juga yang bisa menolak makanan manis tersebut, wah rugi sekali.

"Bagus, sekarang kau tolong aku."

Benarkan ada maunya.

Chanyeol jalan menghampiri Baekhyun sambil mengulurkan tangan memberikan dasi kerjanya "Pakaikan ini, aku tidak pernah pakai dasi sendiri."

Tidak menolak, pria mungil itu mengambil dasi Chanyeol, walau tubuhnya sedikit kesulitan untuk menyamai posisinya dengan Chanyeol tapi bukan masalah maniknya fokus menyimpul dasi yang ia pegang. Diposisi lain ada pria yang lebih tinggi fokus melihat si mungil yang mungkin tidak menyadari perasaan hangat yang Chanyeol rasakan.

"Berapa lama kau menjadi CEO masa pakai dasi seperti ini saja tidak bisa." celetuk Baekhyun.

"Memang apa hubungannya menjadi CEO dan memakai dasi? Selama ini ada adik adik ku yang dengan senang hati memakaikannya." Baekhyun hampir saja tertawa lepas mendengar pernyataan Chanyeol, ia tidak bisa membayangkan Sehun ataupun Jongin memakaikan Chanyeol dasi, benar-benar keterlaluan.

"Sudah." Baekhyun menepuk pelan dada Chanyeol dan memberi sentuhan terakhir untuk merapikan dasi yang sudah terpasang sempurna dileher suaminya.

"Aku berangkat, pukul enam aku akan menjemputmu, kita langsung pergi." Baekhyun mengangguk mendengar ucapan Chanyeol.

-----

Hari ini Baekhyun tidak ada kelas yang artinya ia akan di rumah seharian sampai pukul enam Chanyeol menjemput. Baekhyun memutuskan untuk keliling rumah Park yang cukup besar karena selama menjadi pasangan sah Chanyeol ia belum pernah menjamah dengan detail bagian rumah yang memiliki interior minimalis ini, berkeliling rumah Park rasanya seperti jalan jalan di mansion Iron Man. Tungkainya berhanti di depan rungan yang Baekhyun yakini adalah gudang karena letaknya yang berada dekat dengan dapur kotor dan taman belakang yang hanya ditumbuhi rumput hijau, cukup jauh untuk dijamah, sudah jelas kegunaan ruangan ini hanya untuk menyimpan barang bukan?

"Loh Baek, kau sedang apa disini?" Baekhyun sedikit tersentak saat mendengar suara Jongin di belakangnya, pasti Jongin juga tidak ada kelas sepertinya.

"Aku sedang jalan jalan saja, terus sampai sini."

Jongin mengangguk, "tidak ada yang menarik kalau kau hanya berdiri disini dan tidak masuk ke gudang." ucap Jongin dengan enteng, ia membuka nakas dapur dan mengeluarkan kunci dengan gantungan bungan mawar merah yang Baekhyun yakini sebagai kunci gudang.

"Chanyeol hyung terlihat sangar diluar tapi kau harus lihat foto masa kecilnya, dia benar-benar mirip badut, kau bisa mengambil foto itu untuk mengancam Chanyeol hyung jika dia berbuat semena-mena kepadamu." kekeh Jongin sambil memutar knop pintu gudang.

"Masuklah."

Keduanya terbatuk saat debu debu di gudang menyambut mereka, banyak barang yang sudah usang dan kotak kotak yang ditutupi oleh kain putih, mata Baekhyun meneliti setiap bagian, sebenarnya ia cukup tertarik dengan ucapan Jongin tentang foto masa kecil Chanyeol.

One and OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang