🐣Bagian 1🐣

157 52 141
                                    

Happy reading guys :)

                     ****

Di pagi hari semua orang sudah
memulai semua aktivitasnya masing – masing. Sedangkan didalam kamar yang bernuansa hitam dan putih, terdapat  seorang gadis yang sedang meringkuk didalam selimut. Ia adalah gadis paling malas di keluarga Sanjaya. Gadis yang selalu tak terusik jika sedang tidur.

Tok... Tok... Tok

Suara ketukan yang berasal dari luar ruangan tersebut.

“Desyaaa!!!!! bangun!!!! ini udah siang lho!! kamu nanti telat sekolah, apalagi hari ini adalah hari pertama sekolah kamu,” teriak mama Desya dari luar

“Bentar tambah 5 menit doang ma,” balas teriak Desya sambil menaikan selimut sampai kebagian kepalanya.

“Ga ada tambah-tambahan lagi.ini udah siang lho Desya, anak mama yang paling bandel!!!"

                    ***

Setelah 5 menit kemudian. Gadis tersebut tidak membuka matanya. Akhirnya mamanya terpaksa kembali lagi ke kamar putri nya, untuk membangunkan putrinya yang sangat susah untuk dibangunkan.

Brak!!!!!

Mama Desya membuka pintu tersebut dengan sangat keras. Sedangkan putrinya itu tak terusik sedikit pun.

“Kebakaran-kebakaran,” teriak mamanya.

“Tolong kebakaran,” teriak Desya, ia reflek melangkah ke kamar mandi untuk mengambil air.

“Mana ma yang kebakaran?”

“ya kagak ada lah. Orang mama cuman ngagetin kamu supaya kamunya bangun,”

“ish mama mah, Desya kaget tau. Mama gaboleh gitu, ntar anakmu yang cantik ini jantungan gimana?ntar kalau mati gimana?kan Desya belum nikah, belum punya anak, belum punya cucu, belum punya cicit. Masak tiba-tiba mati aja. Kan ga seru mama,” ngelantur Desya.

“Hilih masih bocil juga udah mikir sampek sono. Ga ada yang mau ama kamu. Orang cantik-cantik kok malas. Ntar suami kamu yang ngurusin siapa? kalau kamunya pagi aja belum bangun,” cibir mamanya

“Weetss, enak aja. Ya pasti bakalan mau dong. Malah ntar Desya dikejar-kejar. Kalau masalah suami mah biar yang ngurusin pembantu. Orang gampang aja dibikin susah. Dasar mama,” balas Desya dengan asal.

“Sudah-sudah. Ini tu udah siang Desya.katanya tadi tambah 5 menit doang. Kenapa ga bangun-bangun. Masak harus mama yang kesini dulu, baru kamunya bangun. Kamu kan gadis perawan, jadi gaboleh malas bangun,” omel mamanya.

“Iya mama Desya yang sangat cantik,” gombal Desya.

“woo ya jelas lah cantik. Emang kamu?”

“heits enak aja, aku yang paling cantik dari mama yah. Gak ada yang mengalahkan kecantikan seorang Desya Sanjaya,” ucap Desya dengan sombong.

“Hilih sombong. Diluaran sana masih ada yang lebih cantik kali. Bukan kamu doang,”

Desya tak menanggapinya, ia segera bangun dari tidurnya lalu melangkahkan kakinya ke dalam kamar mandi untuk melakukan ritual paginya.

Setelah melakukan ritual nya, ia menuruni satu persatu anak tangga untuk melakukan sarapan paginya sebelum berangkat sekolah. Setelah sampai di depan meja makan, Desya menyapa keluarganya terlebih dahulu.

“Pagi papaku yang paling ganteng,”

“pagi mamaku yang paling cantik, tapi cantikan Desya,”

“Dan pagi  abangku yang paling nyebelin,”

“Pagi juga Des,” jawab kompak mereka bertiga

Akhirnya Desya duduk di kursi samping kakaknya tersebut. Lalu mulai mengambil nasi yang ada di meja makan tersebut. Disaat sarapan mulai berlangsung, tidak ada yang berbicara atau cipika cipiki. Karena Sanjaya telah melarang mereka kalau makan tidak boleh sambil ngomong.
Akhirnya acara sarapan telah usai. Desya, kakaknya dan papanya pamit kepada mamanya untuk melakukan aktivitasnya masing-masing.

“Ma, Desya ama abang pamit dulu ya. Assalamualaikum mama cantik. Hati-hati dirumah. Jangan kangen ama Desya yang cantik ini ya,” ucap Desya dengan tampang yang menyebalkan.

“Papa juga pamit mau ke kantor dulu yah sayang. Assalamualaikum. Hati-hati dirumah yah sayang,” pamit Dito sambil mencium kening istrinya.

"Iya hati-hati mas," ucap Santi kepada suaminya, sambil tersenyum dan melambaikan tangannya.

Akhirnya si papa berangkat terlebih dahulu. Karena ada meeting dadakan. Sementara si kakak beradik itu masih cipika cipiki bersama mamanya.

“Abang Jangan ngebut-ngebut dijalan. Dan jangan sampai kalian berdua bolos,” peringat mamanya.

“Iya mah ga akan bolos. Tapi kalau bosen, ya pasti bolos dong, ya kan bang,” jawab Desya dengan blak-blakan.

"Yoi dong dek," balas Devan, kakanya Desya

"Awas aja, nanti kalau kalian ketahuan bolos, nanti mama aduin kalian ke papa. Supaya uang jajan kalian dipotong,” ancam mamanya dengan mata melotot ke arah mereka berdua.

"Iya-iya mamaku sayang," pasrah Desya.

Kini mereka berdua meninggalkan pekarangan rumah.dan menuju ke sekolahan menggunakan mobil pribadi milik Devan.

                         ****

                 Gavin Sanjaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                 Gavin Sanjaya

                 Desya Sanjaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                 Desya Sanjaya

Jangan lupa VOMENT yah😉

Follow akun me

"salsabilatulfadhilah"👌🏻

DESYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang